7 Hal Harus Kamu Tahu tentang Teknik Komunikasi dalam Pembelajaran

Ketika membahas tentang pembelajaran, teknik komunikasi adalah salah satu elemen yang gak bisa dianggap remeh. Bayangin deh, materi yang sudah kamu siapkan dengan susah payah bisa jadi gak sampai ke peserta kalau komunikasimu kurang tepat. Entah itu pembelajaran di kelas, pelatihan profesional, atau sesi online, komunikasi yang efektif bikin semua jadi lebih lancar.
Nah, kalau kamu lagi cari tahu cara jadi komunikator yang lebih baik dalam pembelajaran, artikel ini pas banget buat kamu. Yuk, kita bahas tujuh hal penting soal teknik komunikasi dalam pembelajaran dengan gaya santai, ringan, tapi tetap mendalam.
1. Kenali pesertamu dengan baik

Komunikasi yang efektif dimulai dari memahami audiensmu. Kalau kamu tahu siapa yang akan belajar darimu, kamu bisa menyesuaikan gaya bicara, pemilihan kata, bahkan cara menyampaikan materi.
Misalnya, kalau peserta pembelajaran adalah anak-anak, tentu gaya komunikasi harus lebih sederhana, penuh analogi, dan mungkin dengan sedikit humor. Sebaliknya, kalau audiensmu adalah profesional, gunakan bahasa yang lebih formal, tapi tetap menarik.
2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti

Pernah gak sih ikut pelatihan dimana pengajarnya pakai istilah rumit yang bikin kita garuk-garuk kepala? Nah, itu tanda komunikasi yang kurang efektif. Bahasa yang kamu gunakan harus sesuai dengan kemampuan peserta.
Kenapa penting? Pasalnya, peserta yang paham materi sejak awal lebih termotivasi untuk terus belajar. Jadi, hindari pakai istilah berlebihan, kecuali kamu langsung menjelaskannya.
3. Latih kemampuan mendengar yang baik

Komunikasi bukan cuma soal bicara, tapi juga soal mendengar. Nah, dalam pembelajaran, mendengarkan peserta adalah kunci untuk memahami kebutuhan dan hambatan mereka.
Cara melatih kemampuan mendengar adalah dengan memberi waktu bagi peserta untuk bertanya atau berbagi pendapat. Jangan buru-buru memotong saat mereka bicara. Dengarkan sampai selesai. Kemudian, tunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengar, misalnya dengan mengulang poin yang mereka sampaikan.
4. Manfaatkan bahasa nonverbal

Komunikasi gak cuma soal kata-kata. Gerakan tangan, ekspresi wajah, kontak mata, dan bahkan intonasi suara punya peran besar dalam menyampaikan pesan.
Contohnya, saat menjelaskan konsep penting, gunakan gerakan tangan untuk menekankan poin. Tersenyumlah untuk mencairkan suasana, terutama kalau pembelajaran terasa tegang. Pastikan kontak mata dengan peserta, baik secara langsung di kelas atau virtual dengan menatap kamera.
5. Gunakan media visual untuk membantu penjelasan

Kadang, kata-kata aja gak cukup. Ada peserta yang lebih cepat paham dengan visual, seperti gambar, grafik, atau video. Nah, disinilah media visual jadi penolong utama.
Contoh media visual adalah slide presentasi dengan poin-poin utama. Infografis untuk data atau konsep kompleks. Serta, video pendek yang relevan dengan materi. Pastikan media visual mendukung materi, bukan malah bikin peserta bingung.
6. Bangun interaksi dua arah

Pembelajaran yang efektif bukan cuma soal pengajar bicara, peserta mendengar. Sebaliknya, harus ada interaksi dua arah. Ini bukan hanya bikin suasana lebih hidup, tapi juga membantu peserta lebih memahami materi.
Cara membangun interaksi yaitu dengan mengajukan pertanyaan terbuka, seperti, Menurut kalian, apa solusi terbaik untuk masalah ini? Libatkan peserta dalam diskusi kelompok atau aktivitas sederhana. Jangan lupa, berikan feedback langsung saat peserta bertanya atau menjawab.
7. Berikan umpan balik dengan cara yang positif

Feedback adalah bagian penting dari komunikasi dalam pembelajaran. Tapi, cara menyampaikan feedback juga harus diperhatikan. Kritik yang terlalu keras atau kurang konstruktif bisa bikin peserta kehilangan motivasi.
Tipsnya adalah fokus pada apa yang bisa diperbaiki, bukan hanya kesalahannya. Kemudian, gunakan nada suara yang mendukung, bukan menghakimi.
Teknik komunikasi yang baik adalah fondasi utama dalam pembelajaran. Ingat, komunikasi adalah keterampilan yang terus berkembang. Jadi, jangan takut untuk mencoba hal baru dan terus belajar dari pengalaman. Dengan begitu, kamu gak cuma jadi pengajar yang baik, tapi juga inspirasi bagi peserta pembelajaranmu. Selamat mencoba!