7 Tips Cerdas Mengelola Keuangan Buat Mahasiswa Rantau, Catat Ini!

Mengelola keuangan adalah salah satu hal positif sekaligus ilmu hidup yang wajib kamu lakukan untuk membuat hidupmu terjamin di masa yang akan datang. Bukan hanya mengubah pola hidupmu menjadi lebih hemat, tetapi juga memiliki beragam manfaat bagi diri kita sendiri. Manfaatnya mencakup banyak aspek positif pada kestabilan finansial dan kesejahteraan hidup kita di masa sekarang hingga di masa yang akan datang.
Melalui ilmu mengelola keuangan ini, kamu akan diajak untuk mencatat serta menghitung setiap pemasukan dan pengeluaranmu secara bijak agar dapat menciptakan kehidupan yang sejahtera di kemudian hari.
Sebagai seorang mahasiswa rantau, tentu kamu membutuhkan ilmu yang satu ini, bukan? Kamu perlu mempelajari ilmu ini secara mendalam agar kamu dapat mengatur apa yang menjadi kebutuhan dan keinginanmu saat ini hingga nanti.
Walaupun mengelola uang rasanya seperti menyiksa diri dalam sebuah lingkaran keuangan, tetapi kamu tidak akan lagi merasa kekurangan dalam finansial di kemudian hari dan lebih santai dalam menjalani kehidupanmu selama berkuliah.
Pada pembahasan kali ini, kamu sebagai mahasiswa rantau akan diajak untuk mengenal lebih dalam ilmu mengelola keuangan yang efektif dengan metode sisihkan dan sisakan. Artikel ini juga memberikan contoh kasusnya agar kamu semakin mudah untuk memahaminya. Yuk, simak kasus dan metodenya di bawah ini! Penasaran dengan tipsnya? Yuk, check it out!
1. Mengelompokkan keuangan

Dalam mengelola keuangan yang baik, perlu adanya sebuah pengelompokkan uang. Cara ini dapat dilakukan karena sangat efektif untuk menjamin keuanganmu di masa yang akan datang. Kamu dapat mempraktikkan cara ini dengan metode sisihkan.
Apa arti dari metode sisihkan? Metode ini artinya menyisihkan keuangan dalam tiga kelompok, yaitu 60/20/20, berupa 60 persen kebutuhan, 20 persen keinginan, dan 20 persen masa depan.
- 60 persen untuk berbagai keperluan kebutuhan, seperti jatah makan selama satu bulan, belanja keperluan dapur, keperluan mandi, dan kepentingan sekolah.
- 20 persen digunakan untuk memenuhi keinginan. Anggaplah kamu membutuhkan sebuah self reward atas pencapaianmu saat ini, seperti jalan-jalan keliling kota, makan-makan besama sahabat di restoran besar, menonton bioskop, dan biaya streaming film.
- 20 persen kebutuhan masa depan. Artinya, sisa dari keuanganmu, sebanyak 20 persen harus kamu simpan, minimal dalam sebuah tabungan yang kamu miliki. Hal ini tentu sangat berguna untuk kamu di masa yang akan datang. Anggap saja bahwa 20 persen ini adalah dana darurat. Katakanlah suatu saat kamu terjatuh dari motor dan mengalami luka. Kamu dapat menggunakan 20 persen ini sebagai biaya pengobatan nantinya.
Contoh masalah : Bayangkan jika kamu adalah seorang mahasiswa rantau yang baru saja lolos seleksi masuk di sebuah universitas di luar tempat tinggalmu. Pasti kamu harus pergi merantau dan jauh dari orang tua, bukan?
Anggaplah saat ini kamu diberi jatah uang bulanan oleh orang tuamu sebanyak Rp1.500.000,00 selama satu bulan di luar biaya sewa kos-kosanmu. Kamu memerlukan banyak sekali kebutuhan yang mengharuskan kamu untuk mengeluarkan uang yang diberikan oleh orang tuamu, bukan? Kamu memerlukan uang itu untuk makan, membeli obat-obatan, biaya tugas kuliah (print atau fotokopi), dan sisanya untuk memenuhi keinginanmu.
Lalu bagaimana cara mengatur keuangannya?
Dalam kasus di atas, kamu diberi uang Rp1.500.000,00 setiap bulan oleh orang tuamu. Sebagai mahasiswa, pasti kamu membutuhkan metode 60/20/20 untuk mengelola keuanganmu. Kamu dapat menyisakan:
1) 60 persen, yaitu sebanyak Rp900.000,00 sebagai uang kebutuhanmu selama satu bulan. Namun perlu diingat, bahwa uang tersebut bukan sepenuhnya uang makan atau uang belanjamu selama satu bulan. Kamu harus mengelompokkannya kembali sesuai dengan kebutuhanmu.
Anggaplah uang khusus makan selama satu bulan sebanyak Rp700.000,00, untuk keperluan tugas kuliah sebanyak Rp200.000,00 dan sisanya Rp200.000,00 untuk keperluan belanja bulananmu.
2) 20 persen, yaitu sebanyak Rp300.000,00 untuk memenuhi keinginanmu selama di perantauan, dan
3) 20 persen, yaitu sebesar Rp300.000,00 untuk tabunganmu di masa depan sekaligus sebagai dana darurat.
Dengan menerapkan metode ini, kamu akan bebas dari hidup boros dan keuanganmu di masa depan akan terjamin.
2. Kurangi menggunakan transportasi umum, utamakan berjalan kaki apabila masih terjangkau

Apabila kamu ingin mengurangi pengeluaran bulananmu selama merantau, cobalah untuk mengurangi menggunakan kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi, dan menggantinya dengan berjalan kaki. Selain menyehatkan tubuh kamu juga dapat mengurangi pengeluaran keuanganmu.
Bayangkan jika kamu menggunakan kendaraan umum, kamu perlu mengeluarkan uang untuk membeli tiket kendaraan umum atau untuk memesan ojek online. Bagaimana jika kamu menggunakan kendaraan pribadi? Kamu pasti perlu mengeluarkan uang untuk membeli bensin, belum lagi apabila kendaraanmu rusak di tengah jalan, pasti kamu membutuhkan banyak pengeluaran, bukan?
Hal ini tentu dinilai efektif untuk mengatasi pengeluaran bulananmu yang membengkak dan mengalokasikan uang tersebut menjadi kebutuhan lainnya ataupun sebagai dana darurat.
3. Carilah dan manfaatkan diskon pelajar

Agar kamu dapat lebih berhemat, cobalah untuk mencari diskon khusus pelajar. Kamu dapat mengontrol keuanganmu dan mencegah banyak pengeluaran dalam satu bulan.
Untuk mendapatkan diskon pelajar, kamu dapat bertanya kepada karyawan atau staff toko yang sedang kamu kunjungi. Tanyakan kepada karyawan atau staff di sana, berapa diskon yang diberikan khusus untuk pelajar. Biasanya syarat yang harus kamu penuhi hanyalah dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Kartu Pelajar apabila kamu belum memiliki KTM.
Jangan lupa untuk cek kembali kondisi barang yang akan kamu beli, ya! Hal ini tentu berguna agar barang yang kami beli dipastikan awet hingga dipakai dalam jangka waktu yang lama.
4. Membuat tabungan jangka pendek atau panjang

Ingatlah untuk selalu menyisakan uangmu ke dalam tabungan fisik atau nonfisik, seperti uang kembalian sehabis belanja kebutuhan atau sisa uang makanmu. Walaupun terlihat kecil, kamu jangan menganggap remeh hal yang satu ini.
Ingatlah peribahasa, "sedikit-sedikit lama-lama akan menjadi bukit." Itulah prinsip yang perlu kamu tanamkan ketika hendak menabung. Ingatlah bahwa suatu saat uang yang kamu tabung dapat bermanfaat di kemudian hari, seperti biaya berobat atau keperluan mendesak lainnya.
Apabila kamu ingin program menabung ini berjalan lancar, buatlah sebuah alasan mengapa kamu harus menabung saat ini? Buatlah target jangka pendek maupun jangka panjang.
Apabila kamu ingin menabung guna mendaftar sebuah perlombaan, cobalah untuk menuliskan di atas sticky notes yang ditempel di kotak tabunga milikmu. Tetapi, apabila kamu ingin membeli tiket pulang ke kampung halamanmu, masukkanlah ke dalam tabungan jangka panjang.
Dengan begitu, keuanganmu akan tersusun rapih dan menjamin hidupmu lebih bahagia di masa yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
5. Investasi pasar uang

Selain menabung, cara lain yang dapat kamu lakukan agar uangmu tetap aman ialah dengan mengalokasikan 20% uang bulananmu menjadi produk investasi, seperti saham, obligasi FR, reksa dana, SBN retail, atau pasar uang.
Bayangkan jika kamu menyisakan atau menyisihkan Rp100.000,00 ke dalam sebuah celengan milikmu selama satu bulan. Pastinya ketika kamu membongkar kembali celengan tersebut pada bulan berikutnya uang tersebut akan tetap sama seperti pertama kali kamu memasukkannya.
Bagaimana jika kamu menabung dengan nominal yang sama, tetapi uangmu dapat bertambah seiring berjalannya waktu? Katakanlah uangmu menjadi Rp110.000,00 selama satu bulan. Uangmu tidak hanya diam, tetapi berjalan untuk menghasilkan uang kembali. Itulah yang dinamakan investasi.
Walaupun memiliki banyak risiko, tetapi percayalah bahwa investasi adalah tabungan terbaik untuk mengelola keuanganmu. Kamu dapat mempelajari dasar-dasar investasi melalui YouTube atau berbagai kelas investasi.
6. Memutar uang menjadi modal bisnis

Uang yang kamu sisihkan atau sisakan dapat kamu tabung untuk membangun sebuah bisnis. Melalui bisnis, kamu dapat memutar kembali uang yang telah kamu tabung untuk kembali menghasilkan uang.
Bangunlah bisnis kecil-kecilan terlebih dahulu di salah satu bidang, seperti F&B, fashion store atau thrifting dan banyak lainnya. Dengan mengalokasikan uang yang kamu punya menjadi sebuah bisnis, kamu dapat menambah uang jajanmu sehari-hari.
Selain itu, kamu juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain, serta membangun diri menjadi pribadi yang lebih disiplin, pintar mengatur waktu, rajin, dan berjiwa kepemimpinan.
7. Utamakan kebutuhan daripada gengsi

Selama kamu mengelola uang, prioritaskan kebutuhanmu daripada gengsi. Kurangi membeli barang-barang yang kurang penting hanya untuk memenuhi gengsimu. Ingat, kamu perlu berhemat agar tidak minim keuangan di masa yang akan datang.
Bagaimana dengan 7 tips mengelola keuangan di atas? Dengan kamu memahami, mempelajari, dan menerapkan tips di atas, dijamin hidupmu akan lebih bahagia dan terjamin di masa yang akan datang.
Menjadikanmu menjadi pribadi yang pandai mengelola uang, hemat, serta menghindari dari perilaku boros. Yuk, segera terapkan ketujuh ilmu mengelola uang demi masa depan yang cerah!