Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akreditasi: Definisi, Tujuan, Manfaat hingga Kriteria Penilaian!

Ilustrasi mahasiswa di kampus (pexels.com/Stanley Morales)

Ketika kamu ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi, pasti banyak dari kamu yang mengecek akreditasi kampus tersebut. Lalu apa sih akreditasi? Secara sederhana, akreditasi adalah penentuan standar mutu atau penilaian terhadap kriteria tertentu berbasis fakta.

Nah, agar kamu bisa lebih paham, dalam artikel kali ini akan dibahas secara lengkap. Yuk, simak penjelasannya sampai selesai!

1. Apa itu akreditasi?

Ilustrasi wisuda (pexels.com/pixabay)

Akreditasi adalah kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan standar nasional perguruan tinggi. Hal ini meliputi standar pendidikan, standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat yang diberikan kepada perguruan tinggi dan program studi.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akreditasi adalah pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu; pengakuan oleh suatu jawatan tentang adanya wewenang seseorang untuk melaksanakan atau menjalankan tugasnya. Hasil penilaian ini nantinya akan tertulis terakreditasi A (sangat baik), B (baik), dan C (cukup baik).

2. Tujuan akreditasi

Ilustrasi mahasiswa (pexels.com/helena lopes)

Tujuan utama akreditasi adalah untuk memberikan penilaian yang nantinya sebagai bahan evaluasi dan peningkatan kualitas mutu yang mencakup semua aspek. Program ini telah direncanakan oleh pemerintah, berikut tujuannya:

  • Memperoleh gambaran mengenai keadaan dan kinerja lembaga yang dinilai untuk menentukan tingkat kelayakannya dalam melayani masyarakat.
  • Sebagai dasar yang dapat digunakan sebagai alat pembinaan dan pengembangan dalam rangka peningkatan mutu.
  • Menghasilkan suatu evaluasi dan analisis.
  • Agar lembaga yang bersangkutan bisa memperlihatkan gambaran seberapa jauh telah memenuhi standar yang diberlakukan.

3. Manfaat akreditasi

ilustrasi mahasiswa (freepik.com/freepik)

Akreditasi juga memiliki beberapa manfaat, terutama bagi perguruan tinggi maupun mahasiswa. Pasalnya kualitas pendidikan akan berpengaruh pada mahasiswanya langsung. Berikut beberapa manfaat dari akreditasi.

Bagi perguruan tinggi:

  • Menunjukkan kualitas pendidikan perguruan tinggi, jika mendapatkan akreditasi yang tinggi maka menjadi bukti kampus tersebut memang berkualitas.
  • Menjamin punya kredibilitas, baik akreditasi institusi maupun akreditasi program studi. Hal ini menunjukan bahwa kampus tersebut resmi, punya izin, dan bukan abal-abal.
  • Membantu mendapatkan mahasiswa, sehingga kampus memiliki masa depan. Terutama jika memiliki akreditasi baik.
  • Mendapatkan bantuan dari program pemerintah, seperti penyediaan dana hibah penelitian bagi para dosen, program beasiswa baik untuk para dosen maupun mahasiswa, dan seterusnya.

Bagi mahasiswa:

  • Memilih kampus yang berkualitas karena akreditasi bisa menjamin itu dan memiliki kualitas pendidikan yang bagus.
  • Membantu karier setelah lulus, terutama jika kampus punya akeditasi baik. Pasalnya gak sedikit perusahaan yang akan mengecek almamater para kandidatnya
  • Memiliki kemudahan untuk mengembangkan diri dengan fasilitas pendidikan yang memadai.
  • Mahasiswa menjadi terbiasa dengan standar tinggi dalam pendidikan, sehingga mereka bisa lebih berprestasi.
  • Punya daya saing yang tinggi. Hal ini akan mendorong mereka lebih kompetitif setelah lulus dan masuk dalam dunia kerja yang persaingannya ketat.

4. Prinsip dalam akreditasi

Ilustrasi mahasiswa di kampus. Dok.IDN Times/Istimewa

Dalam pelaksanaan proses akreditasi tak bisa dilakukan sembarangan. Pihak yang terlibat seperti lembaga penilaian, asesor, dan pemerintah harus memegang beberapa prinsip sebagai penilaian. Berikut prinsip dalam proses akreditasi:

  • Objektif: Pihak penilai harus memperhatikan berbagai aspek yang terkait, secara jelas dan benar. Lalu hasil penilaian menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
  • Komprehensif: Penilaian tidak hanya terbatas pada aspek-aspek tertentu, tapi meliputi berbagai komponen yang sifatnya menyeluruh dan hasilnya menggambarkan kondisi secara utuh.
  • Adil: Tidak membedakan kultur, keyakinan, sosial budaya dan tidak memandang statusnya tanpa ada diskriminatif.
  • Transparan: Data, informasi pelaksanaan, mekanisme kerja, jadwal, dan lainnya harus disampaikan terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
  • Akuntabilitas: Pihak yang melakukan akreditasi ini harus mempertanggungjawabkan hasilnya, baik dari sisi penilaian atau keputusan.

5. Kriteria penilaian dalam proses akreditasi

Ilustrasi mahasiswa di kampus (pexels.com/Stanley Morales)

Setelah mengetahui prinsipnya, dalam melakukan proses akreditasi juga harus memenuhi beberapa kriteria penilaian. Tentunya kriteria ini harus dipenuhi oleh pihak perguruan tinggi. Berikut beberapa di antaranya:

  • Setiap perguruan tinggi harus memiliki visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi pencapaian yang jelas.
  • Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu harus dipenuhi untuk memastikan bahwa perguruan tinggi memiliki sistem yang benar.
  • Prestasi mahasiswa akademik dan non akademik serta lulusannya adalah cerminan dari kualitas tata kelola suatu perguruan tinggi.
  • Sumber daya manusia, termasuk pegawai, dosen, dan lainnya akan dinilai kualitasnya menggunakan gelar pendidikan. Maksudnya, pihak kampus perlu merekrut karyawan dengan kualifikasi tinggi.
  • Kurikulum pembelajaran dan suasana akademik harus baik untuk mendukung kegiatan pembelajaran, baik tatap muka maupun jarak jauh.
  • Pembiayaan, sarana, dan prasarana, serta sistem informasi harus mencukupi sehingga mahasiswa bisa memanfaatkan fasilitas untuk proses pembelajaran.
  • Perguruan tinggi perlu rutin melakukan penelitian, pengabdian masyarakat, dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung program yang dijalankan.

Jadi, akreditasi adalah penilaian standar mutu perguruan tinggi dan program studi. Semoga artikel ini bisa memberi pemahaman buat kamu, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Robertus Ari
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us