BINUS, Kampusnya Para Founder Startup. Ini 11 di Antaranya!

BINUS (Bina Nusantara) University memang terkenal sebagai kampus dengan kemampuan IT yang paling maju. Nggak cuma itu, BINUS juga disebut-sebut sebagai Universitas Swasta yang paling banyak menelurkan para technopreneur yang berhasil membangun startup-startup keren! Nggak percaya? Simak aja profil singkat beberapa founder startup yang lahir dari Universitas satu ini!

Lulusan Computer Science Universitas BINUS ini memang berjiwa entrepeneur banget. Mengawali karir di sebuah perusahaan IT, ia kemudia mulai menjadi partner dan co-founder di beberapa agensi digital lokal seperti XM Gravity dan Aitindo.

Ia mulai meluncurkan dan mengembangkan startup seperti Bouncity dan Tiket.com sejak awal 2011 dan di 2012, Kevin meluncurkan Weekend Inc. Dengan tim yang sama ia mulai mendirikan Printerous, sebuah online printing service serupa Shutterfly yang ada di Amerika Serikat. Kini, Kevin menjabar sebagai Co-Founder dan CEO dari Printerous yang tengah mengekspansi layanannya ke Singapura.

Pria yang masuk dalam "30 under 30 Asia" versi majalan Forbes ini adalah Co-Founder dari Qlapa.com, sebuah e-commerce untuk para pengrajin lokal di tanah Air. Namun, lulusan IT BINUS angkatan 2012 ini juga telah membangun startup lainnya bernama Kreavi.

Benny yang berasal dari Pontianak ini kini telah menjual Kreavi dan menjadi CEO Qlapa.com yang telah merangkul ribuan pengrajin lokal nusantara.

Mengawali karir sebagai penulis dan chief editor di Tech in Asia, Enricko Lukman yang lulus dari BINUS dengan dua gelar sekaligus yaitu IT dan Statistika ini kini tengah disibukkan membangun startupnya sendiri yaitu Content Collision.

Bergerak di bidang Digital dan Content Marketing, Enricko dan tim-nya pun tengah sibuk membantu berbagai perusahaan teknologi dan startup lainnya untuk memaksimalkan content marketing mereka. Selain itu, Enricko juga sempat aktif membangun startup digital lainnya bernama Galedu.

Sosok satu ini cukup fenomenal karena berhasil membangun Tokopedia, situs online marketplace terbesar di Indonesia. William Tanuwijaya yang sempat bekerja paruh waktu di warnet ini lulus dari jurusan IT BINUS dan sempat bekerja di perusahaan software sebelum akhirnya menemukan ide membangun Tokopedia pada tahun 2007.

Pada 2014 lalu, ia bahkan mencetak sejarah dengan menjadi perusahaan teknologi digital pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan pendanaan terbesar dari Sequoia Capital dan Softbank sebesar 100 juta USD. Nggak heran sosoknya menjadi inspirasi para anak muda untuk mebangun startup mereka masing-masing.

Meski menghabiskan pendidikannya di Amerika tepatnya di Art Institute of Seattle dan Seattle University, pendiri komunitas online lokal legendaris Kaskus ini sempat berkuliah di BINUS pada tahun 1998, loh!

Walaupun saat itu istilah startup belum populer, Andrew Darwis sudah meraih kesuksesan besar dari Kaskus hingga dianggap sebagai salah satu pelopor digital start-up scene dan tech founder/entrepreneur paling sukses di Indonesia. Berdasarkan profil Andrew di Wiki, kini ia masih menjabat sebagai founder dan CTO dari Kaskus

Alumnus jurusan Komputerisasi Akuntansi BINUS satu ini memang penggemar traveling, nggak heran pada 2014 ia membangun startup Tripvisto yang merupakan tur online dan penyedia paket aktivitas berlibur. Namun, sebelumnya Bernardus juga sempat menjadi founder Presentonomics sebelum mewujudkan mimpinya di bidang traveling. Ia kini aktif sebagai founder dan CEO dari Tripvisto.

Lulusan Ilmu Komputer BINUS angkatan 1991 ini merupakan sosok di balik kesuksesan aplikasi Picmix. Picmix sendiri merupakan aplikasi edit foto yang hits dikalangan pengguna gadget. Idenya sendiri didapat Calvin ketika ia bekerja dalam proyek perdana pembuatan portal operator IM3. Dalam proyek portal operator IM3, terdapat format mirip dengan youtube yang dapat mengupload foto dan video.

Wilson adalah seorang Managing Partner di East Venture, sebuah Venture Capitalist yang berbasis di Singapura. Wilson juga adalah early-stage investor dari startup-startup sukses di Indonesia seperti Tokopedia, Traveloka, Bilna, Berrybenka. Kemampuannya yang tajam dalam menganalisa pasar lokal membuat banyak startup yang dikelolanya sukses di Indonesia.

Selain investor, Wilson yang lulus dari jurusan Computer Science BINUS pada tahun 2000 ini juga merupakan founder dari aplikasi Apps Foundry yang terkenal dengan produk Scoop.

Lulusan Sistem Informasi BINUS tahun 2013 ini memang masih sangat muda. Namun, Joshua Kevin sudah sangat familiar dengan ekosistem startup di Indonesia sejak duduk di bangku perkuliahan. Nggak lama setelah ia lulus, Kevin kemudian membangun startup yang bergerak dibidang HR management bernama Talenta.

Startup yang ia bangun inipun ikut membantu berbagai startup keren lainnya seperti Tokopedia.

Ilham Syafrialdi adalah founder dan COO dari Maskoolin, e-commerce yang bergerak di produk-produk fashion pria. Dari profil linkedin Ilham bisa dilihat bahwa ia merupakan lulusan BINUS meski nggak diketahui jurusan serta tahun lulusnya. Selain Maskoolin, ia juga merupakan Co-Founder dari Rocktokom Ritel Busana yang juga bergerak di bidang fashion.

Sosok satu ini memang masih duduk di tahun terakhir perkuliahan di BINUS tepatnya jurusan Marketing dan Komunikasi.Tapi, ia sudah sukses membangun perusahaan yang bergerak di industri fashion pria online bernama Mens Republic.

Yasa Singgih sendiri memang sudah membangun mental pengusahanya sejak kecil. Ia juga pernah mengalami kebangkrutan dalam bisnis Cafe, namun hal ini nggak mengurungkan semangatnya untuk terus berusaha.

Pria dengan motto "Never too Young to Become Billionaire" ini kini juga aktif memberikan sesi seminar dan motivasi baik secara offline maupun media sosialnya.

Itulah sebelas sosok pengusaha sukses dibidang teknologi yang berasal dari BINUS. Nggak heran BINUS memiliki motto menjadikan satu dari tiga lulusannya sebagai entrepreneur mengingat betapa tinggi semangat para alumnus-nya dalam dunia startup!

BINUS, Kampusnya Para Founder Startup. Ini 11 di Antaranya!

1. Kevin Osmond

2. Benny Fajarai

Editorial Team

Tonton lebih seru di