4 Cara Menghadapi Kecewa Tidak Lolos SNBP 2025, Harus Apa?

- SNBP ditutup pada 18 Februari 2025 dengan 776.515 siswa peserta, pengumuman lolos pada 18 Maret 2025.
- Proses kekecewaan setelah gagal SNBP perlu diidentifikasi dan diproses secara sehat.
- Kegagalan bukan akhir dari segalanya, ada rencana alternatif seperti UTBK SNBT, seleksi mandiri perguruan tinggi, sekolah kedinasan, dan perguruan tinggi swasta.
Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) telah resmi ditutup pada 18 Februari 2025 pukul 15.00 WIB. Dilansir laman Kemendikbud, tercatat ada 776.515 siswa yang bersaing untuk dapat masuk ke perguruan tinggi lewat jalur prestasi. Sedangkan, pengumuman lolos SNBP dilakukan pada 18 Maret 2025.
Mungkin kamu termasuk salah satu yang sedang harap-harap cemas terhadap hasil SNBP. Kamu tentu ingin lolos. Namun, bagaimana jika kamu gagal? Kamu harus menyadari bahwa kegagalan ternyata bukan hal yang luar biasa, melainkan sebuah proses dalam kehidupan.
Bagi kamu yang ternyata tidak lolos SNBP, berikut ini beberapa saran untukmu dalam memproses kekecewaan. Kecewa itu wajar, kok!
1. Menerima emosi

Ketika kamu gagal dalam SNBP, tentunya banyak emosi mampir ke pikiranmu. Kamu mungkin kecewa, sedih, marah, atau tidak berdaya. Kamu mungkin juga merasa tidak adil jika ternyata ada kawanmu yang lolos sementara kamu tidak.
Alih-alih berusaha memendam perasaan itu, kamu harus berusaha menerima perasaan tidak nyaman itu dan mengidentifikasinya. Ambil waktu untuk merenung dan bersedih dengan cukup.
"Membiarkan dirimu merasa buruk adalah hal yang memotivasi. Perasaan kita ada karena suatu alasan. Hal itu dapat membantu kamu bekerja lebih keras untuk menemukan solusi yang lebih baik sehingga kamu akan menjadi lebih baik di lain waktu," ujar Amy Morin, LCSW, seorang psikoterapis, dikutip Verywell Mind.
2. Memproses kekecewaan secara sehat

Ketika kecewa, mungkin kamu tergoda untuk melampiaskannya dengan cara yang tidak sehat. Contohnya, kamu berusaha menolak perasaanmu dan berkata, "kamu juga tidak berharap lolos SNBP". Namun jauh dalam lubuk hati, kamu jelas tahu hal itu salah.
Keterampilan memoroses kekecewaan secara sehat akan berguna untukmu di masa kini dan masa depan. Ketika kecewa, kamu bisa beristirahat sejenak dan melakukan hal-hal positif yang menyenangkan dirimu.
Morin menyarankan untuk menelepon teman dekat dan berbagi cerita. Kamu juga bisa berjalan-jalan dengan keluarga, bermain dengan hewan peliharaan, atau melakukan hobi. Kesenangan ini kamu butuhkan untuk membuatmu kembali bersemangat.
3. Menerima kegagalan

Sebelum membuat rencana ke depan, kamu harus memahami konsep kegagalan. Mungkin saja selama ini kamu telah salah mengenai hal ini. Jika kamu merasa kegagalan berarti kebodohan, buruk, atau kemungkinan untuk tidak pernah berhasil, maka kamu salah total.
"Keyakinan semacam itu tidak akurat, dan dapat menghalangi kamu melakukan hal-hal yang dapat membuat dirimu berhasil. Ingat, kegagalanmu adalah bagian dari keseluruhan kisah sukses milikmu yang melibatkan semua rintangan," kata Morin.
Morin mengajak dirimu untuk melihat kegagalan sebagai bentuk yang lain, yaitu kemauanmu untuk menantang diri melakukan sesuatu yang sulit. Selain itu, kegagalan juga sesuatu yang bisa kamu tangani dan mampu memberimu pelajaran.
4. Membuat rencana dan berusaha

Setelah berhasil memproses emosi, kini saatnya kamu merencanakan masa depanmu. Ada beberapa pilihan yang bisa kamu pertimbangkan selain SNBP, nih.
Berikut ini beberapa rencana yang bisa kamu lakukan:
- Mempersiapkan diri mengikuti Ujian Tes Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT). Kamu bisa membeli buku latihan dan mulai berlatih.
- Melihat potensi seleksi mandiri perguruan tinggi.
- Mempertimbangkan dan mencari informasi tentang sekolah kedinasan.
- Melihat peluang kuliah di perguruan tinggi swasta.
Gagal SNBP bukan akhir dari semuanya, kok. Itu karena banyak pilihan yang masih kamu miliki. Jalanmu meraih masa depan yang gemilang masih panjang. So, semangat terus ya!