Ilustrasi cerita fantasi secara visual (pixabay.com/victori_rt)
Dalam buku Teks Cerita Fantasi karangan Marie Muhammad, dan kawan-kawan, ada beberapa ciri cerita fantasi. Antara lain :
- Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan
Unsur yang terdapat pada cerita fantasi tidak dapat dilogika, dan terkesan mengada-ada. Tapi, itu semua muncul akibat daya imajinasi sang penulis yang memang sengaja tidak dibatasi sama sekali. Jadi penulis bebas menuangkan khayalannya ke dalam cerita yang dia ciptakan.
Seperti adanya putri duyung, seekor naga yang ditunggangi penyihir, orang yang bisa menghentikan waktu, pohon yang dapat berbicara, dan lain sebagainya. Meskipun terkesan aneh, tapi ini merupakan kekuatan dari cerita fantasi, di mana segala sesuatu di dalamnya memang melewati batas pemikiran umum.
Seperti yang sudah disinggung di awal, pada cerita fantasi penulis diberi kebebasan penuh untuk menuangkan imajinasinya dalam bentuk tulisan. Meskipun nantinya cerita yang dihasilkan terkesan jauh dari realita sehari-hari.
Contoh tema, atau ide yang kerap dikaitkan dengan cerita fantasi adalah, supranatural, mistis, horor, science-fiction, futuristic, dan lain-lain.
- Menggunakan berbagai latar (lintas ruang, dan waktu)
Maksud dari ciri yang ketiga ini ialah, latar cerita yang digunakan tak harus sesuai dengan realita yang berlaku. Dengan kata lain, penulis dibebaskan untuk melampaui ruang, dan waktu dalam membuat latar pada ceritanya. Contohnya seperti novel Percy Jackson, yang menceritakan latar semesta dari dewa-dewi Olympus dalam mitologi Yunani.
Contoh ini sesuai ciri khas dari cerita fantasi yang latarnya memang menerobos ruang, dan waktu. Tapi itu yang menjadikannya unik, dan kadang penuh kejutan bagi penikmatnya.
- Tokoh mempunyai kesaktian
Kebebasan penulis dalam mengeksploitasi imajinasinya, membuat setiap karya cerita fantasi pasti menampilkan tokoh utama yang memiliki watak, dan ciri yang unik. Misalnya, tokoh tersebut mempunyai kesaktian yang tidak dimiliki orang normal. Seperti tokoh Percy Jackson yang diberi kemampuan hidrokinesis, atau dapat mengendalikan air. Secara dia adalah anak keturunan dewa Laut, Poseidon.
Hal ini sangat unik, dan rasanya mustahil dapat terjadi di kehidupan nyata. Belum lagi kemampuan tokoh Percy untuk masuk ke kerajaan Olympus, dan berbicara langsung pada para dewa.
Meskipun terkadang ide cerita muncul dari kepercayaan suatu masyarakat, seperti novel Percy Jackson yang mengangkat mitologi Yunani, akan tetapi tetap saja cerita ini cuma fiktif belaka, ya. Sulit dibuktikan jika memang benar-benar ada di dunia nyata.
Bahasa yang digunakan dalam cerita fantasi biasanya cukup beragam. Tidak harus selalu memakai bahasa formal. Bisa bahasa daerah, bahkan bahasa yang tidak wajar digunakan sehari-hari. Seperti tokoh Harry Potter yang dapat berbicara dengan ular, menggunakan bahasa yang disebut parseltongue.