Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Interaksi Sosial Asosiatif: Pengertian, Ciri, Bentuk, dan Contohnya!

Ilustrasi interaksi sosial (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi interaksi sosial (pexels.com/cottonbro studio)

Dalam hidup bermasyarakat kita mengenal yang namanya interaksi sosial asosiatif. Secara sederhana, interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang positif, atau kebalikan dari interaksi sosial disosiatif. Proses ini terjadi antarindividu, antarkelompok, maupun antara individu dengan kelompok.

Agar kamu bisa lebih memahami mengenai interaksi sosial asosiatif, dalam artikel kali ini akan dibahas mulai dari pengertian, ciri interaksi sosial, sampai dengan contohnya. Berikut ulasannya!

1. Pengertian interaksi sosial asosiatif

ilustrasi orang berbincang-bincang (pexels.com/RODNAE Production)
ilustrasi orang berbincang-bincang (pexels.com/RODNAE Production)

Mengutip laman Kemdikbud, interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerja sama. Seperti halnya dikutip dari buku Pengantar Ilmu Public Speaking (2020) oleh Pajar Pahrudin, interaksi sosial asosiatif merupakan hubungan interaksi yang menghasilkan sebuah persatuan.

Jenis interaksi sosial ini mengarah pada kerja sama antarindividu maupun kelompok. Hal ini terjadi karena dorongan sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial, yang saling membutuhkan satu sama lain.

Dalam buku Etnis Tionghoa di Madura (2020) karya Mohammad Ali Al Humaidy, dkk, interaksi sosial asosiatif mengakomodasi kelebihan, kekurangan, dan kepentingan dari tiap individu. Dengan begitu, antarmanusia bisa saling melengkapi untuk meraih tujuan bersama.

2. Ciri-ciri interaksi sosial

ilustrasi perempuan saling berinteraksi (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi perempuan saling berinteraksi (pexels.com/SHVETS production)

Interaksi sosial memiliki ciri-ciri khusus yang bisa dengan mudah kamu temui di kehidupan masyarakat. Mungkin kamu pun juga sering melakukan, tapi tidak menyadarinya. Untuk itu, berikut ini ciri-ciri interaksi sosial.

  • Jumlahnya lebih dari satu orang, karena interaksi membutuhkan aksi dan reaksi.
  • Ada komunikasi dengan simbol-simbol tertentu. Simbol yang paling umum adalah bahasa.
  • Simbol yang digunakan dipahami oleh pihak-pihak yang berkomunikasi agar komunikasi berjalan lancar.
  • Dalam interaksi sosial ada dimensi waktu, yakni masa lalu, masa kini, dan masa depan. Artinya, setiap interaksi sosial ada konteks waktu yang menentukan batasan dari interaksi tersebut.
  • Ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini dapat menentukan apakah interaksi akan mengarah pada kerja sama atau pada pertentangan.

3. Bentuk dan contoh interaksi sosial asosiatif

Ilustrasi bekerja sama (pexels.com/fauxels)
Ilustrasi bekerja sama (pexels.com/fauxels)

Setelah mengetahui ciri-cirinya, sekarang kamu juga perlu tahu apa saja bentuk interaksi sosial asosiatif dan juga contohnya. Dengan begini kamu akan lebih memahami nantinya.

Mengutip buku Sosiologi Pendidikan (2022) oleh Nuraedah, bentuk interaksi sosial asosiatif dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Berikut penjelasan masing-masing dan contohnya.

  • Kerja sama: Untuk memenuhi kepentingan, tujuan, ataupun kebutuhan bersama. Contoh, kerja sama dalam tim sepak bola, kerja sama warga dalam kerja bakti, kerja sama guru dan murid, dll.
  • Akomodasi: Upaya manusia untuk meredakan pertentangan dengan tujuan mencapai kestabilan dan kehamornisan dalam kehidupan. Contohnya, menyelesaikan masalah antara anak dan orangtua, penyelesaian konflik antara sesama warga, dll.
  • Asimilasi: Proses sosial yang ditandai dengan berkurangnya perbedaan di antara masyarakat. Contoh, penggunaan bahasa Inggris untuk berkomunikasi, perubahan gaya berpakaian, dll.
  • Akulturasi: Proses sosial yang terjadi karena percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi. Contoh, bangunan bercorak kebudayaan atau agama tertentu, kaligrafi hasil akulturasi kebudayaan, dll.

Jadi sekarang kamu sudah paham kan apa yang dimaksud dengan interaksi sosial asosiatif? Semoga artikel ini bisa menambah wawasan baru kamu, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Robertus Ari
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us