Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Perbedaan Retinol dan Retinoid? Ini Cara Penggunaannya

Apa Perbedaan Retinol dan Retinoid
ilustrasi melakukan skincare (pexels.com/Kampus Production)
Intinya sih...
  • Retinoid adalah turunan vitamin A yang mampu mengatasi garis halus, pigmentasi, jerawat, dan psoriasis dengan kandungan yang lebih kuat.
  • Retinol adalah subtipe dari retinoid dengan kandungan asam retinoat yang lebih rendah, tetapi tetap efektif untuk masalah kulit seperti kerutan halus dan hiperpigmentasi.
  • Perbedaan utama antara keduanya terletak pada kekuatan kandungan aktifnya, serta pemilihan produk yang sesuai dengan kondisi kulit masing-masing.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Retinol dan retinoid merupakan kandungan dalam skincare yang kerap kali dianggap sama, padahal ada beberapa perbedaan di dalamnya. Secara sederhana, kedua bahan tersebut saling terkait, namun berbeda.

Retinol dan retinoid juga bisa dianalogikan sebagai sepupu. Ingin tahu lebih jauh mengenai keduanya? Yuk, simak penjelasan menurut para ahli di bawah!

1. Apa itu retinoid?

Apa Perbedaan Retinol dan Retinoid
ilustrasi produk skincare (pexels.com/SHVETS production)

Retinoid merupakan turunan dari vitamin A yang diubah menjadi asam retinoat yang mampu mengatasi permasalahan kulit seperti garis halus, pigmentasi, hingga jerawat dan psoriasis. Karyn Grossman, seorang dokter kulit bersertifikat, dikutip Healthline, menjelaskan, retinoid dapat membantu meningkatkan pembelahan sel di permukaan kulit yang membantu menebalkan lapisan atas kulit.

Kandungan ini dinilai efektif untuk membuka pori-pori yang tersumbat, menghilangkan bakteri penyebab jerawat, serta mengurangi peradangan dan kerontokan yang terkait dengan psoriasis. Retinoid dengan kandungan yang lebih kuat bisa kamu dapatkan dengan resep dokter.

2. Apa itu retinol?

Apa Perbedaan Retinol dan Retinoid
ilustrasi menggunakan produk retinol (unsplash.com/Christin Hume)

Seorang dokter kulit, Emmanuel Loucas, dilansir Healthline, mengungkapkan bahwa retinol adalah subtipe dari retinoid. Cara kerjanya sama seperti retinoid, tetapi dengan kandungan asam retinoat yang lebih rendah.

"Cara sederhana untuk memikirkan perbedaan antara keduanya; semakin sedikit langkah yang diperlukan produk ini untuk terurai menjadi asam retinoat, semakin kuat produk tersebut. Retinol diformulasikan dalam bentuk ester, yang berarti mereka perlu didegradasi menjadi asam retinoat setelah dioleskan ke kulit," kata Dr. Loucas.

Meskipun begitu, retinol tetap bisa mengatasi masalah kerutan halus, jerawat ringan, serta hiperpigmentasi. Hanya saja, waktu yang dibutuhkan mungkin akan lebih lama jika dibandingkan retinoid. Namun, keunggulannya kandungan ini cenderung punya efek samping yang lebih rendah dan kamu gak perlu resep dokter untuk membelinya.

3. Apa perbedaannya?

Apa Perbedaan Retinol dan Retinoid
ilustrasi produk skincare (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Secara umum, retinoid digunakan sebagai istilah umum untuk retinol yang dijual secara bebas, sedangkan 'retinoid' untuk bahan yang diresepkan oleh dokter. Selain itu, perbedaanya juga terletak pada kekuatan yang terkandung didalamnya.

"Retinol mengandung konsentrasi bahan asam retinoat aktif yang lebih rendah. Retinoid resep memiliki konsentrasi bahan aktif yang jauh lebih tinggi. Produk retinol yang dijual bebas kurang intens dan bekerja lebih bertahap jika dibandingkan produk resep dokter," kata Melissa Kanchanapoomi Levin, dikutip Byrdie.

4. Mana yang harus dipilih, retinol atau retinoid?

Apa Perbedaan Retinol dan Retinoid
ilustrasi wajah berjerawat (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Levin menyebutkan, hampir semua jenis kulit bisa menggunakan retinol atau retinoid. Namun dengan catatan, pilihlah produk yang sesuai misalnya yang lembut dan gak menyebabkan iritasi. Untuk pemula, kamu bisa mulai dengan gel, serum, atau lotion retinol yang dijual bebas tanpa resep dokter.

"Jika kamu punya kulit yang lebih sensitif atau kering, saya sarankan memulai dengan retinol atau gel differin yang dijual bebas, yang lebih dapat ditoleransi dibandingkan retinoid resep lainnya. Jika kamu memiliki kulit berminyak atau pernah mencoba retinoid sebelumnya, maka retinoid dengan kekuatan resep dapat ditoleransi,” ungkap Dr. Levin.

Jika kamu memulainya dengan retinol, tentunya dibutuhkan kesabaran karena efeknya akan muncul setelah 6 bulan pemakaian. Tetapi, jika kamu ingin perbaikan lebih cepat terhadap kondisi jerawat parah, retinoid dengan resep dokter mungkin akan lebih cepat dan ampuh. Semuanya, tergantung pada kondisi kulitmu apakah ia mampu langsung mentoleransi retinoid yang lebih kuat atau retinol yang lebih ringan.

5. Kapan harus menggunakannya?

Apa Perbedaan Retinol dan Retinoid
ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Langkah penggunaan retinoid tiap orang mungkin akan berbeda-beda, sesuai dengan rutinitas perawatan kulitnya masing-masing. Kamu bisa gunakan retinoid pada malam hari jika pilih konsentrasi lebih tinggi. Namun, Loretta Ciraldo, dokter kulit, dikutip Byrdie, mengatakan, untuk retinol dengan konsentrasi rendah atau retinoat ester, bisa digunakan di siang hari jika kamu rutin mengaplikasikan SPF di pagi hari.

Terkait penggunaan tepatnya, kamu perlu tahu dulu formulasinya. Jika pakai serum retinoid, gunakan di bawah pelembap. Sedangkan, untuk krim dengan resep seperti tretinoin, oleskan 20 menit setelah mencuci muka sebelum mengaplikasikan produk lain guna meminimalisir terjadinya iritasi.

6. Jangan gabungkan dengan produk skincare yang punya bahan ini!

Apa Perbedaan Retinol dan Retinoid
ilustrasi menggunakan pelembap (pexels.com/Ron Lach)

Selain langkah penggunaanya, poin ini juga jadi hal penting yang gak boleh sampai salah. Sebab, ada beberapa bahan skincare yang membuat retinoid jadi kurang efektif dan malah bisa mengiritasi.

Dr. Levin menjelaskan, benzoil peroksida dan asam alfa-hidroksi dapat menonaktifkan retinoid tertentu, seperti tretinoin. Kemudian, berhati-hati juga dengan produk pelapis, kamu bisa diskusikan rutinitas ini dengan dokter kulitmu.

“Saya sangat menyarankan membaca label bahan dan menghindari penggunaan produk yang mengandung etil alkohol atau witch hazel, yang keduanya menyebabkan kemerahan dan iritasi serta akan membesar-besarkan respons retinoid tersebut,” tambah Ciraldo.

Itu dia penjelasan mengenai retinol Vs. retinoid yang perlu kamu ketahui. Secara umum, kedua bahan ini adalah turunan dari vitamin A yang punya manfaat baik untuk atasi beberapa masalah kulit. Perbedaanya hanya terletak pada kekuatannya.

FAQ seputar Perbedaan Retinol dan Retinoid

Retinol dipakai untuk masalah kulit apa?

Retinol biasa digunakan untuk meratakan warna kulit, mengurangi garis halus, dan membantu tekstur kulit lebih halus. Cocok untuk pemula yang ingin mencegah penuaan dini.

Retinoid dipakai untuk kondisi kulit apa?

Retinoid sering diresepkan dokter untuk jerawat sedang hingga berat, hiperpigmentasi, dan tanda-tanda penuaan yang lebih terlihat.

Apakah keduanya menyebabkan purging?

Ya, baik retinol maupun retinoid dapat menyebabkan purging di awal penggunaan karena mempercepat pergantian sel kulit.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kori
EditorKori
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Rekomendasi Material Frame Kacamata yang Gak Mudah Melengkung

20 Nov 2025, 15:47 WIBLife