10 Istilah Umum dalam Literasi Digital yang Wajib Dipahami

- Literasi digital adalah kemampuan individu dalam menyaring informasi secara akurat, memanfaatkan teknologi, dan menyebarluaskan informasi bertanggung jawab.
- Platform digital mencakup media sosial, e-commerce, situs web, dan aplikasi crowdsourcing yang memiliki fitur untuk berbagi konten dan interaksi online.
- Konten digital mencakup teks, gambar, video, audio, dan infografis serta pentingnya pemahaman terhadap hoaks dan phishing dalam meningkatkan literasi digital.
Literasi erat kaitannya dengan kemampuan membaca dan menulis. Namun, gak cuma terbatas pada ruang lingkup membaca dan menulis aja. Sebab, ada yang namanya literasi digital. Literasi digital berarti kemampuan individu di era digital untuk menyaring informasi secara akurat. Kemampuan ini juga mencakup keterampilan dalam memanfaatkan teknologi, memahami dan menilai konten, serta menggunakan dan menyebarluaskan informasi secara bertanggung jawab.
Jadi, sadar kan kalau literasi digital itu kemampuan yang harus dimiliki di zaman sekarang. Nah, biar kamu makin paham tentang literasi digital, ada sejumlah istilah di bidang ini yang wajib kamu tahu!
1.Platform digital

Platform digital itu misalnya media sosial, e-commerce, situs web, dan aplikasi crowdsourcing. Istilah ini mengacu pada layanan maupun aplikasi berbasis internet yang memungkinkan kamu berbagi konten, berinteraksi, dan melakukan aktivitas online tertentu. Oleh karena itu, platform digital punya sejumlah fitur buat ningkatin fungsionalitas dan daya tariknya bagi pengguna. Gak hanya itu, platform digital umumnya bisa diakses kapan aja, dimana aja, tanpa batasan waktu atau lokasi.
2.Perangkat digital

Beda sama platform, perangkat digital mengarah pada alat yang digunakan buat mengakses dan berinteraksi di dunia digital. Bentuk dari perangkat digital ini terbilang banyak, gak cuma satu atau dua jenis. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun gak lepas dari yang namanya perangkat digital. Contoh perangkat digital adalah smartphone, tablet, laptop, dan komputer.
3.Konten digital

Semua informasi yang dibuat dan disebarluaskan dalam format digital disebut konten digital. Konten digital ini bentuknya beragam, bisa berbentuk teks, gambar, video, audio, dan infografis. Contoh konten teks itu kayak artikel blog. Kalau konten video contohnya kayak vlog atau siniar. Oh iya, ada juga formatnya dalam bentuk konten interaktif kayak kuis atau polling.
4.Jejak Digital atau digital footprint

Saat kamu beraktivitas di dunia digital, misalnya bermain media sosial, berbelanja daring, atau sekadar berkirim pesan, kamu meninggalkan jejak. Jejak digital ini mencakup semua informasi dan data yang kamu tinggalkan saat menggunakan internet. Dilansir laman Vida, ada dua jenis jejak digital, yaitu jejak digital aktif dan jejak digital pasif.
Jejak digital aktif adalah jejak digital yang sengaja dibagikan pengguna, misalnya ketika mengunggah unggahan di medsos. Sedangkan, jejak digital pasif adalah jejak digital yang ada tanpa sepengetahuan pengguna, misalnya ketika kamu mengunjungi sebuah situs web dan tanpa sadar kamu mengumpulkan informasi kayak alamat IP. Nah, memahami jejak digital ini penting agar kamu gak meninggalkan jejak yang bisa diakses oleh pihak lain yang gak bertanggung jawab.
5.Keamanan siber atau cybersecurity

Istilah ini mengacu pada praktik melindungi komputer, jaringan, aplikasi perangkat lunak, maupun data dari potensi ancaman dan serangan digital. Serangan siber itu amat merugikan. Serangan siber bisa menghasilkan pencurian, penghapusan, pengungkapan, dan pengubahan data rahasia. Oleh karena itu, keamanan siber itu penting agar data pribadi dan sistem kamu terlindungi dari akses yang gak sah dan kerusakan.
6.Hoaks

Informasi yang melimpah di internet memungkinkan pengguna harus pandai menyaringnya agar gak termakan hoaks. Kenapa sih banyak orang termakan hoaks? Sebab, hoaks kerap dibuat agar tampak meyakinkan dan menarik hati pengguna internet dengan menggunakan judul yang provokatif. Memahami hoaks penting untuk meningkatkan literasi digital. Dengan pemahaman terhadap hoaks atau informasi bohong, kamu bisa punya kemampuan memverifikasi fakta yang ada sebelum menerima dan menyebarkannya.
7.Phishing

Gak Cuma hoaks, istilah phising juga wajib kamu tahu agar aman dalam berinternet dan senantiasa berhati-hati. Istilah ini mengacu pada upaya penipuan buat dapetin informasi sensitif kamu sebagai pengguna, kayak nama, kata sandi, atau detail kartu kredit dengan teknik pengelabuan. Artinya, pelaku menyamar sebagai entitas yang terpercaya buat yakinin kamu supaya kamu bisa ngasih informasi yang dia butuhkan. Biasanya, pelaku akan mengirim tautan palsu yang mengarahkan korban ke situs web tiruan. Memahami phishing bantu kamu mengenali tanda-tanda penipuan ini dan melindungi data pribadi kamu dari hal-hal yang gak diinginkan.
8.Banjir informasi atau information overload

Kebayang gak sih begitu banyak informasi yang ada di dunia digital. Arus informasi begitu deras yang membuat kamu berisiko mengalami banjir informasi atau information overload. Banjir informasi merupakan kondisi ketika kamu terpapar terlalu banyak informasi sehingga susah buat memproses, memahami, dan membuat keputusan yang efektif. Gak cuma berpengaruh terhadap pembuatan keputusan, banjir informasi bisa berdampak pada kesehatan kamu karena menyebabkan stres dan kelelahan mental. Buat menghindarinya, kamu perlu bikin batasan dalam mengonsumsi informasi. Kamu bisa menggunakan filter dan blocker di browser kamu.
9.Netiquette

Netiquette merupakan singkatan dari network etiquette yang berarti etiket di dunia maya. Netiket adalah seperangkat aturan terkait perilaku yang baik dan sopan saat menggunakan internet, misalnya berinteraksi di media sosial. Sama kayak dunia nyata, dunia maya atau dunia digital juga punya etiketnya. Netiket ini dapat mencakup cara berkomunikasi secara efektif, menghormati privasi orang lain, maupun thinking berfore sharing. Menerapkan netiket membantu membangun lingkungan digital yang sehat.
10.Algoritma

Jelasnya, algoritma adalah metode yang direncanakan secara terstruktur untuk melakukan tugas tertentu dan memecahkan masalah. Dalam konteks digital, algoritma digunakan oleh mesin pencari, media sosial, atau platform digital lainnya buat nyaring informasi, merekomendasikan konten kepada pengguna, dan mempersonalisasi pengalaman pengguna. Paham sama algoritma bantu kamu sadar kenapa kamu perlu melihat konten tertentu dan bagaimana konten yang kerap kamu saksikan memengaruhi pandangan kamu terhadap sesuatu.
Kamu familier dengan kesepuluh istilah ini? Memahami istilah literasi digital bantu kamu menjadi warga negara digital yang bijak dan bertanggung jawab. Sebab, bekal pengetahuan ini bisa membuat kamu menjelajahi dunia maya dengan cakap dan aman. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!