5 Tugas Utama Seorang Bankir, Gak Selalu Hitung Uang

- Melayani dan membangun hubungan dengan nasabah
- Menyalurkan dan mengelola kredit (pinjaman)
- Mengelola dana dan investasi
Pernah nggak sih kamu penasaran, kerja di bank tuh ngapain aja? Dari luar, profesi bankir sering kali terlihat formal dan tenang berdasi, duduk di balik meja, melayani nasabah. Tapi di balik meja itu, ada tanggung jawab besar dan peran penting yang menopang jalannya perekonomian. Bank bukan cuma tempat menabung atau mengambil uang, tapi juga pusat aktivitas keuangan yang kompleks.
Nah, kalau kamu sedang mempertimbangkan karier di dunia perbankan, atau sekadar ingin tahu apa saja yang sebenarnya dilakukan para bankir setiap hari, simak yuk lima tugas utama mereka berikut ini! Kamu akan tahu bahwa kerja di bank jauh lebih dinamis dan penuh tantangan daripada yang selama ini dibayangkan.
1. Melayani dan membangun hubungan dengan nasabah

Tugas utama seorang bankir, khususnya di front office seperti teller dan customer service, adalah melayani kebutuhan nasabah secara langsung. Mulai dari membuka rekening, mengurus kartu ATM, mencetak buku tabungan, hingga menjawab pertanyaan tentang produk-produk bank. Di sini, kecepatan, ketelitian, dan sikap ramah adalah kunci utama dalam memberikan pelayanan yang memuaskan.
Namun, pelayanan di bank tidak berhenti sampai transaksi selesai. Seorang bankir juga bertanggung jawab dalam membangun hubungan jangka panjang dengan nasabah. Artinya, mereka harus memahami kebutuhan finansial nasabah, menjaga komunikasi, dan memberikan solusi keuangan yang tepat. Terutama bagi relationship manager, peran ini sangat penting dalam menjaga loyalitas nasabah dan memperluas potensi bisnis bank.
2. Menyalurkan dan mengelola kredit (pinjaman)

Bank tidak hanya menyimpan uang, tapi juga menyalurkan dana ke masyarakat dan pelaku usaha dalam bentuk kredit atau pinjaman. Di balik persetujuan pinjaman yang kamu terima, ada proses analisis panjang yang dilakukan oleh tim kredit. Mereka akan memeriksa riwayat keuangan, mengevaluasi agunan, menghitung kemampuan bayar, hingga menilai risiko kredit macet.
Tugas bankir di bagian ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan risiko keuangan bank. Jika salah menilai kelayakan debitur, maka risiko terjadinya kredit bermasalah sangat besar. Oleh karena itu, dibutuhkan keahlian dalam analisis keuangan, ketelitian, dan pemahaman mendalam tentang industri debitur. Selain itu, bankir juga harus memantau kinerja kredit yang telah berjalan agar tetap sehat dan sesuai perjanjian.
3. Mengelola dana dan investasi

Bagi kamu yang tertarik dengan dunia investasi, bekerja di bagian treasury atau wealth management di bank bisa jadi pilihan menarik. Divisi ini bertugas mengelola dana dalam jumlah besar, baik dana internal bank maupun dana milik nasabah. Mereka akan berinvestasi di berbagai instrumen keuangan seperti obligasi, deposito, valuta asing, hingga pasar saham untuk memperoleh keuntungan atau menjaga kestabilan aset.
Tak hanya itu, bankir di divisi ini juga sering berperan sebagai penasihat keuangan, terutama bagi nasabah prioritas atau korporat. Mereka akan menganalisis profil risiko, tujuan keuangan, dan memberikan rekomendasi investasi yang tepat. Dibutuhkan pemahaman mendalam tentang ekonomi global, pasar modal, dan tren keuangan agar bisa mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola portofolio dana.
4. Meningkatkan penjualan produk dan layanan bank

Saat ini, bank bukan hanya tempat menyimpan uang, tapi juga menawarkan berbagai produk finansial mulai dari kartu kredit, asuransi (bancassurance), tabungan berjangka, hingga layanan digital seperti mobile banking. Bankir, terutama yang bekerja di divisi pemasaran atau business development, bertugas untuk memasarkan produk-produk ini kepada nasabah.
Tugas mereka mirip seperti sales, tapi dengan pendekatan yang lebih konsultatif. Mereka harus memahami kebutuhan nasabah, menjelaskan manfaat produk secara jelas, dan meyakinkan nasabah untuk mengambil produk yang sesuai. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab mengejar target penjualan yang ditetapkan bank. Jadi, dibutuhkan kemampuan komunikasi yang baik, wawasan produk yang luas, serta strategi penjualan yang cerdas.
5. Menjaga kepatuhan dan mengelola risiko (compliance & risk management)

Di balik operasional bank yang terlihat lancar, ada divisi compliance dan risk management yang bekerja keras menjaga agar seluruh aktivitas sesuai regulasi. Mereka memastikan bahwa semua transaksi, proses bisnis, dan kebijakan bank mematuhi aturan dari Bank Indonesia, OJK, dan lembaga pengawas lainnya. Peran ini sangat penting untuk menjaga reputasi bank dan menghindari sanksi hukum.
Selain soal kepatuhan, mereka juga bertugas mengidentifikasi dan mengelola berbagai jenis risiko baik risiko kredit, operasional, pasar, maupun risiko teknologi. Mereka akan melakukan analisis risiko, mengembangkan sistem pengendalian internal, hingga menyiapkan rencana mitigasi jika terjadi krisis. Bankir di bagian ini harus punya pemikiran strategis, kemampuan analisis yang kuat, dan wawasan regulasi yang mendalam.
Dari lima tugas utama di atas, bisa kamu lihat bahwa kerja di bank tidak hanya soal keuangan, tapi juga mencakup pelayanan, analisis, penjualan, investasi, dan kepatuhan hukum. Dunia perbankan menawarkan beragam peluang karier dengan tantangan yang terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan perubahan regulasi.


















