Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi belajar bahasa (pexels.com/george-dolgikh-giftpundits-com-551816)

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki makna, serta tidak memenuhi fungsi subjek-predikat. Jika sudah memenuhi fungsi predikat, maka itu disebut klausa. Hati-hati dalam membedakan frasa dan kata majemuk, ya. Meski serupa, frasa dan kata majemuk adalah dua hal yang berbeda. Kata majemuk membentuk makna baru (gabungan morfologis), sedangkan frasa adalah gabungan siktaksis.

Frasa memiliki beberapa kategori yang diklasifikasikan berdasarkan persamaan distribusi, kategori kata yang menjadi unsur inti, kedudukan, serta makna. Berikut merupakan tujuh jenis frasa bahasa Indonesia berdasarkan unsur inti.

1. Frasa preposisional

ilustrasi frasa (pexels.com/anntarazevich)

Sesuai dengan namanya, frasa preposisional ditandai dengan preposisi atau kata depan yang menyatakan tempat. Singkatnya, preposisi berkedudukan sebagai unsur utama, sedangkan unsur keduanya dapat berupa nomina, pronomina, atau adjektiva. Jadi, bila kamu menemukan kata depan (preposisi) diikuti beberapa kata (bukan klausa), bentuk tersebut dinamakan frasa preposisional.

Kalau masih bingung dengan kategori frasa preposisional, kamu bisa mengamati beberapa contoh berikut: dari Semarang, dalam negeri, di sekolah. Bentuk "di" merupakan preposisi, dan "sekolah" berkategori nomina, sehingga di sekolah termasuk jenis frasa preposisional.

2. Frasa verbal

Editorial Team

Tonton lebih seru di