Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Lulusan S1 Bisa Daftar Sekolah Kedinasan? Cek di Sini!

Ilustrasi mahasiswa (freepik.com/freepik)
Ilustrasi mahasiswa (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Lulusan S1 tetap boleh mendaftar sekolah kedinasan, dengan syarat usia maksimal dan menggunakan ijazah SMA/sederajat.
  • Ada jalur lanjutan atau setara pascasarjana untuk lulusan S1 di lembaga pemerintah tertentu.
  • Lulusan S1 juga bisa langsung mendaftar CPNS untuk berkarier di lembaga pemerintahan melalui pelatihan dasar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sekolah kedinasan selalu jadi incaran banyak orang karena lulusannya langsung diarahkan menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai pemerintahan. Tapi, kebanyakan informasi yang beredar menyasar lulusan SMA/SMK. Lalu, bagaimana dengan lulusan S1? Apakah mereka masih bisa daftar sekolah kedinasan?

Pertanyaan ini cukup sering muncul, apalagi dari fresh graduate S1 yang ingin mencari jalur karier yang stabil dan terarah. Yuk, kita bahas fakta lengkapnya lewat tiga poin utama berikut!

1. Lulusan S1 boleh daftar, tapi dengan syarat

Ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyatakan bahwa lulusan S1 tetap diperbolehkan mendaftar sekolah kedinasan, asalkan masih memenuhi batas usia maksimal yang ditentukan masing-masing sekolah. Selain itu, pendaftaran harus dilakukan dengan menggunakan ijazah lulusan SMA/sederajat, bukan ijazah S1.

Artinya, walaupun sudah S1, calon peserta tetap akan diproses sebagai pelamar dengan latar pendidikan SLTA. Sebagian besar sekolah kedinasan di Indonesia memang ditujukan untuk lulusan pendidikan menengah (SMA atau SMK sederajat). Contohnya, seperti:

  • STAN (Politeknik Keuangan Negara)

  • IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri)

  • Poltekim dan Poltekip (untuk Imigrasi dan Pemasyarakatan)

  • STMKG, STSN, STIN, dan lainnya

Semua lembaga ini membuka pendaftaran untuk peserta berusia maksimal 21–23 tahun dan memiliki ijazah SMA/SMK. Syarat ini tertulis jelas di situs resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan masing-masing sekolah kedinasan.

2. Ada jalur lanjutan atau setara pascasarjana

Ilustrasi belajar (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Ilustrasi belajar (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Meski sebagian besar sekolah kedinasan tidak membuka pendaftaran untuk lulusan S1 secara langsung, beberapa lembaga pemerintah memiliki program pendidikan lanjutan setara S2 atau program pelatihan yang bisa diakses lulusan S1. Contohnya:

  • Pendidikan PPSA/Lemhannas untuk calon pejabat struktural

  • Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) dan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) kadang membuka jalur S1 untuk seleksi tertentu

  • Beberapa kementerian/lembaga membuka CPNS khusus formasi kedinasan untuk lulusan S1, lalu mengarahkan mereka mengikuti pelatihan atau diklat internal

Jadi, meskipun tidak lewat jalur sekolah kedinasan klasik, lulusan S1 tetap bisa terlibat dalam sistem pelatihan kedinasan melalui jalur berbeda.

3. Alternatif lain: Daftar CPNS langsung untuk lulusan S1

Ilustrasi belajar (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi belajar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau kamu sudah menyelesaikan kuliah S1 dan usiamu melebihi batas sekolah kedinasan, jangan khawatir. Kamu tetap bisa langsung mendaftar CPNS, yang juga membuka banyak formasi dari kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah.

Sebagai CPNS, kamu juga akan menjalani pelatihan dasar (Latsar CPNS) yang bersifat kedinasan. Bahkan, beberapa instansi seperti Kementerian Keuangan, BPS, BPK, hingga Kementerian Hukum dan HAM menyediakan pelatihan intensif bagi PNS baru.

Secara umum, sekolah kedinasan di Indonesia diperuntukkan bagi lulusan SMA/SMK. Namun, lulusan S1 tetap punya peluang untuk bergabung dalam sistem kedinasan melalui jalur CPNS atau pendidikan lanjutan di lembaga-lembaga pemerintah tertentu.

Jadi, kalau kamu lulusan S1 dan tertarik bekerja di lembaga pemerintahan, jangan kecil hati. Masih banyak jalan menuju karier ASN, baik melalui seleksi CPNS maupun pelatihan lain yang tak kalah bergengsi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us