Pengertian dan Perbedaan Skripsi, Tesis, serta Disertasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi para mahasiswa, mungkin beberapa dari kamu belum mengetahui pengertian dan perbedaan skripsi, tesis serta disertasi. Secara umum, pengertian dari ketiganya adalah jenis dokumen akademik yang dikerjakan oleh sarjana dan mahasiswa atas hasil penelitian mereka dengan tujuan untuk meraih gelar sesuai jenjang pendidikannya.
Nah, agar kamu bisa memahami lebih jauh, dalam artikel kali ini akan coba dibahas secara rinci. Berikut perbedaan skripsi, tesis serta disertasi!
1. Dari jenjang pendidikan
Jika dilihat dari jenjang pendidikannya, skripsi, tesis, dan disertasi memiliki perbedaan masing-masing. Skripsi adalah tugas akhir untuk meraih gelar sarjana (S1).
Sedangkan tesis adalah karya ilmiah tertulis jenjang magister atau pascasarjana (S2). Sementara disertasi karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program doktoral (S3).
2. Kedalaman permasalahan yang diangkat
Secara kedalaman masalah yang dibahas dalam karya ilmiah juga memiliki tingkatannya. Skripsi mengangkat masalah bersumber dari pengalaman empirik dan tidak mendalam.
Tesis juga dari pengalaman empirik, tapi lebih mendalam dan teoritis. Lalu disertasi dari kajian teoritis didukungan fakta empirik, sehingga permasalahan yang digali sangat mendalam dan spesifik.
3. Berdasarkan proses penulisan
Dalam menyusun karya ilmiah, mahasiswa pasti akan membutuhkan pembimbing dalam menyusunnya. Untuk skripsi, dengan bimbingan intensif dari pembimbing, porsi penulis 60 persen dan pembimbing 40 persen.
Tesis, penulis berperan 80 persen dalam prosesnya. Sedangkan disertasi, penulis bertanggung jawab 90 persen atas karya tulis ilmiahnya dengan sedikit pendampingan pembimbing.
4. Bobot ilmiah karya tulis
Perbedaan bobot karya ilmiah skripsi, tesis, dan disertasi memiliki tingkatannya sendiri-sendiri. Berdasarkan sudut pandang akademik, skripsi bobot ilmiahnya di level rendah hingga sedang.
Tesis, sedang sampai tinggi dengan pengembangan dan pendalaman teori serta penelitian. Disertasi punya bobot tertinggi, sebab mahasiswa wajib menemukan teori baru atau terobosan lain.
5. Perbedaan cara pemaparan
Dalam cara pemaparannya, setiap jenis dokumen akademik ini memiliki ciri masing-masing. Skripsi lebih dominan pada pemaparan deskriptif.
Lalu tesis lebih analitis dan deskriptif. Sementara untuk disertasi bersifat analitis, sehingga benar-benar mengupas tuntas permasalahan.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Hal yang Dirasakan saat Kamu Tak Paham dengan Topik Skripsi Sendiri
6. Model analisis dan jumlah rumusan masalah yang digunakan
Terkait model analisis dan rumusan masalah memiliki perbedaan. Skripsi tingkat model analisis mulai dari rendah sampai sedang, dengan jumlah rumusan masalah yang diangkat berkisar satu sampai dua masalah.
Untuk menyelesaikan sebuah tesis, setidaknya mahasiswa menemukan tiga rumusan masalah dengan level model analisis sedang hingga tinggi. Sedangkan disertasi model analisis tinggi, dengan tiga rumusan masalah lebih.
7. Perbedaan metode statistik dari ketiganya
Skripsi umumnya menggunakan uji kualitatif atau uji deskriptif, uji statistik non-parametrik (chi kuadrat, tes binomial, run test), uji statistik parametrik, uji hipotesis asosiatif, dan uji hipotesis komparatif. Tapi terkadang juga bisa memakai regresi, korelasi, dan uji beda.
Untuk tesis sering menggunakan uji regresi ganda atau kualitatif lanjut, multivariat dan multivariat lanjutan (persamaan simultan, data panel, regresi logistik, ekonometrika statis dan dinamis), SEM, dan path analysis. Disertasi juga menggunakan metode serupa. Tapi memiliki cakupan lebih kompleks dan berbobot.
8. Jenjang pembimbing dan penguji
Dalam proses pengerjaan karya ilmiah, kamu akan dibantu oleh dosen pembimbing. Lalu saat karya tulismu selesai, akan diuji oleh dosen dengan gelar yang berbeda.
Untuk pembimbing dan penguji skripsi minimal memiliki gelar magister. Lalu untuk tesis, pembimbing maupun penguji dari doktor dan magister. Disertasi dari profesor dan doktor yang berpengalaman.
9. Perbedaan menurut keaslian penelitian
Dari sisi keaslian penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi juga berbeda. Skripsi berupa replika penelitian yang sudah ada, tetapi mengangkat tempat yang tidak sama.
Tesis mengutamakan keaslian penelitian. Sementara disertasi harus asli dan belum pernah dilakukan sebelumnya, karena harus mengembangkan sesuatu yang baru.
10. Perbedaan publikasi penelitian
Lantaran bobotnya berbeda-beda, publikasi penelitian karya ilmiah ini juga punya levelnya sendiri. Skripsi minimal punya 20 daftar pustaka dan dipublikasikan dalam lingkup internal kampus dan nasional.
Tesis minimal 40 daftar pustaka dan dipublikasikan minimal skala nasional. Lalu disertasi minimal 60 daftar pustaka, sehingga bisa dipublikasikan secara nasional maupun internasional.
Sekarang kamu sudah tahu kan pengertian dan perbedaan skripsi, tesis serta disertasi? Bagi kamu para mahasiswa harus tahu ketiga jenis dokumen akademik ini, ya.
Baca Juga: 5 Tips Selesaikan Skripsi dengan Strategi Perang Sun Tzu