5 Tips Belajar yang Ampuh untuk Penderita ADHD!

Tantangan yang banyak dihadapi oleh setiap orang khususnya penderita ADHD adalah prokrastinasi atau suka menunda-nunda. Padahal, mereka sebenarnya sedang dikejar banyak tugas ataupun deadline pekerjaan lainnya. Tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja ya!

Untuk mengatasi problem ini sebenarnya cukup menggunakan cara sederhana, yaitu dengan membuat jadwal dan daftar tugas yang harus diselesaikan. Menciptakan jadwal dan daftar tugas yang terstruktur membantu penderita ADHD untuk merencanakan kegiatan mereka dengan lebih baik.

Selain itu, jadwal dan daftar tugas juga dapat berperan sebagai motivator. Ketika penderita ADHD mencapai tugas-tugas yang mereka tandai sebagai selesai dalam daftar mereka, ini memberikan perasaan pencapaian yang dapat meningkatkan keinginan mereka untuk terus berprestasi.

Seperti hasil studi jurnal Cognitive and Behavioral Practice yang menemukan bahwa pencapaian akademik yang diperoleh penderita ADHD meningkat dengan mereka membuat jadwal dan daftar tugas. Meningkatnya pencapaian akademik berpengaruh secara positif self-esteem dan konsep diri mereka.

Dengan menerapkan metode membuat jadwal dan daftar tugas, penderita ADHD dapat menghindari kebiasaan prokrastinasi. Mereka akan segera mengingat dan mencegah diri mereka untuk menunda tugas yang harus diselesaikan dengan adanya daftar tugas.

Apa kamu suka bingung tugas mana yang harus diselesaikan lebih dulu saat setumpuk tugas menyerbu? Jika iya, kamu harus mulai untuk membuat skala prioritas untuk tugasmu! Hal ini juga termasuk untuk penderita ADHD, yang mana mereka sering kebingungan saat belajar ataupun mengerjakan tugas.

Hasil studi jurnal Cognitive and Behavioral Practice menunjukan bahwa penderita ADHD sering kali cenderung terjebak dalam kebingungan tugas, tugas-tugas sehari-hari dan akademik bersaing untuk perhatian mereka. Fokus yang terpecah ini dapat mengganggu proses belajar dan produktivitas.

Kamu cukup mengidentifikasi dan mengelompokan tugas mana yang penting dan urgen hingga kurang begitu penting dan tidak urgen. Hasil studi jurnal Cognitive and Behavioral Practice, penderita ADHD yang menerapkan metode ini memiliki hasil akademik yang lebih baik!

Setelah kamu berhasil untuk membuat prioritas dan mengerjakannya dengan baik, sangat penting untuk memberi dirimu reward. Hal ini bertujuan agar kamu lebih bersemangat dalam menyelesaikan tugas yang akan datang.

Salah satu alasan mengapa banyak orang, termasuk penderita ADHD menunda tugas adalah karena tugas tersebut terlalu susah, membosankan, ataupun terlalu besar untuk dikerjakan dalam satu waktu. Apakah kamu juga termasuk?

Nah, jika iya kamu berada di tempat yang tepat! Saat seseorang terintimidasi oleh tugas yang akan dihadapi mekanisme yang mungkin mereka lakukan adalah penundaan. Yang mana hal ini bisa diatasi dengan memecah tugas yang ada menjadi tugas-tugas kecil. Sehingga, kita tidak akan merasa tugas tersebut rumit dan tidak mungkin untuk dipecahkan.

Seperti, jika kamu memiliki tugas untuk membuat sebuah presentasi di depan kelas kamu bisa memulainya dengan memecah tugas keseluruhan menjadi beberapa sub tugas. Seperti, mengumpulkan materi presentasi, memilih gambar atau video apa yang akan dimasukkan, membuat slide presentasi, meneliti kembali slide yang sudah dibuat, hingga melakukan presentasi. Hasil studi jurnal Cognitive and Behavioral Practice menunjukkan bahwa dengan melakukan metode ini, penderita ADHD dapat menghadapi setiap langkah dengan lebih percaya diri dan fokus.

Dengan melakukan cara ini, penderita ADHD dapat menghindari jebakan menunda dan menjadi lebih efisien dalam belajar mereka. Jadi tidak ada alasan untuk tidak belajar atau tidak mengerjakan tugas, ya!

Tetap fokus untuk belajar menjadi salah satu tantangan besar bagi penderita ADHD. Yang mana impulsivitas dan kesulitan untuk fokus membuat produktivitas dan konsentrasi belajar mereka menurun.

Sebenarnya, ada cara menyenangkan dan mudah untuk menyelesaikannya, yaitu dengan mengajak temanmu yang disiplin dan mengerti materi yang kamu butuhkan untuk belajar bersama. Seperti hasil studi yang dilakukan oleh Journal of Autism and Developmental Disorders pada anak-anak sekolah dasar yang menderita ADHD.

Hasil studi tersebut mencatat bahwa anak-anak dengan ADHD sering kali mendapatkan manfaat besar dari teman sebaya dalam beberapa aspek pembelajaran. Salah satu manfaat utamanya adalah pemberian informasi. Ketika ditanya tentang bagaimana mereka belajar lebih baik, banyak anak dengan ADHD mengungkapkan bahwa mereka mendengarkan apa yang dikatakan oleh teman sebaya mereka.

Selain itu, motivasi dan dukungan emosional adalah faktor penting lainnya. Anak-anak dengan ADHD dapat merasa lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka berada dalam lingkungan belajar yang sosial dengan teman sebaya. Mereka merasa terlibat dalam proses pembelajaran dan merasa lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas.

Dengan belajar bersama teman, penderita ADHD dapat lebih bersemangat dan juga lebih termotivasi untuk belajar dan mengerjakan tugas. Jadi, tidak ada salahnya kamu untuk membuat grup belajar dengan temanmu.

Pendidikan adalah fondasi utama dalam perkembangan setiap individu, tetapi bagi penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) hal ini akan menjadi lebih berat ketika mereka belajar dengan kelas yang besar. Perhatian mereka bisa buyar sehingga tidak bisa berkonsentrasi belajar.

Hal ini bisa diatasi dengan belajar dengan ukuran kelas yang lebih kecil saat anggotanya tidak terlalu banyak. Studi yang dilakukan Journal of Pediatric Psychology menunjukkan bahwa saat anak-anak dengan ADHD ditempatkan dalam kelas berukuran sekitar 8 hingga 15 siswa, mereka mampu meraih hasil yang lebih optimal.

Hal ini terjadi karena saat mereka berada di kelas atau kelompok yang lebih kecil, mereka lebih bisa berkonsentrasi. Hasilnya mereka lebih baik dalam belajar dan mengerjakan tugas.

Mengingat bahwa anak-anak dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam menjaga perhatian dan terlibat dalam proses pembelajaran, lingkungan kelas yang lebih kecil dapat menciptakan atmosfer yang lebih kondusif. Guru dapat fokus pada strategi yang membantu siswa dengan ADHD untuk lebih baik memahami materi pelajaran, berinteraksi dengan teman sekelas, dan secara keseluruhan, meraih hasil belajar yang lebih baik.

Dengan melakukan tips-tips yang sudah kita pelajari, kita bisa memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan hasil akademik yang diinginkan. Jadi, tidak ada lagi ya alasan untuk tidak belajar dan mengerjakan tugas!