Akan menjadi ayah adalah pengalaman sangat berharga yang tidak ada duanya. Berbagai sensasi bercampur di dalam pikiran dan hatimu, kebahagiaan menanti sang buah hati pasti merupakan salah satunya. Namun, menjadi papa muda tidak hanya berisi kesenangan saja.
Sambil menunggu kehadiran si kecil ke dunia ini, kamu harus mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai konsekuensi yang mewarnai kehidupan sebagai papa muda. Apalagi jika ini adalah anak pertamamu.
Kalau kamu dan istri adalah foodies yang gemar mencoba masakan baru atau makan di tempat-tempat unik, kamu mungkin harus merelakan kebiasaan itu.
Memiliki bayi biasanya membuat waktumu dan istri habis untuk mengurus si kecil sehingga tak sempat lagi memikirkan kencan makan malam romantis di restoran mewah.
Meskipun sang istri adalah ibu rumah tangga yang bekerja di rumah demi mengurus buah hati, bukan berarti kamu boleh lepas tangan dalam mengasuh anak kalian berdua.
Kamu bukan orang tua cadangan, kamu adalah ayah, bagian yang harus menggenapi ibu sebagai orang tua yang mumpuni bagi anakmu. Berbagilah tugas dan tanggung jawab dengan istri demi rumah tangga yang harmonis dan terjaminnya pendidikan anakmu.
Sama seperti para ibu baru, papa muda juga harus siap siaga menerima konsekuensi bahwa waktu tidur nyenyak harus berkurang demi meladeni si kecil yang butuh bantuan kita di malam hari. Ingat, kamu harus berbagi tugas dengan istri demi memenuhi kesejahteraan anak tersayang.
Kamu mungkin pernah berpikir,
Ah, tinggal minta tolong nenek kakeknya aja buat ngurus anakku.
Yakin? Cara mendidik anak tiap orang bisa sangat berbeda dan bersifat privat lho. Bisa jadi cara mendidik orang tua, saudara atau sahabatmu berbeda denganmu dan merusak rencana mendidik anak yang sudah kamu tata dengan baik selama ini. Gak mustahil perbedaan itu bisa menciptakan perseteruan.
Baik dari segi fisik, hormonal maupun psikologis pasti ada perubahan yang terjadi pada istri. Daripada merasa kecewa dan mengeluhkannya, dukung istrimu dan hujani dia dengan kasih sayang karena ini adalah saat-saat di mana dia paling membutuhkannya.
Segala lika-liku sensasi merawat dan mendidik anak pertama ini harus kamu syukuri dan hayati. Simpan dalam hati sebagai salah satu momen paling bahagia dalam hidupmu. Kamu gak akan mengalami memiliki anak pertama untuk kedua kalinya bukan?
Buang air di popok, muntah, gumoh, makanan tumpah dan masih banyak lagi... Bayi memang terkenal "ahli membuat kekacauan". Sabar ya papa muda, kamu harus terbiasa merawat kebersihan anak sendiri. Seiring berjalannya waktu kamu akan semakin terampil dalam bebersih si baby kok.
Mengurus berbeda dengan mendidik. Dalam mengurus mungkin kamu tidak bisa selalu menggunakan metode andalan istri dalam menenangkan si kecil atau mengajaknya tidur.
Gunakan saja metode yang kamu rasa paling cocok denganmu dan baik untuk si kecil. Namun kalau soal pendidikan kamu tak boleh kompromi. Kamu dan istri harus sepakat dalam perihal mendidik anak.
Namanya bayi pasti akrab dengan tangisan. Wajar saja, mereka belum bisa mengekspresikan kebutuhan dan perasaan dengan kata-kata.
Kalau sebelumnya kamu tinggal berdua saja dengan istri dan tak pernah mendengar bisingnya tangisan, ayo siap-siap mulai dari sekarang. Kuatkan kesabaranmu dalam menghadapi tangisan nyaring si kecil ya!
Hidupmu memang sedang mengalami perubahan besar yang luar biasa. Namun dunia tetap berputar seperti biasa. Kamu masih punya pekerjaan, kehidupan sosial, hobi favorit dan teman-temanmu. Punya anak bukan berarti hidupmu dibuat berantakan; malah hidupmu dimatangkan oleh proses menjadi ayah tersebut.
Gimana para calon papa muda? Sudah siap menyambut kehadiran sang permata hati? Selalu belajar dan proaktif dalam mengasuh anak akan memastikan masa depan yang cerah bagi kehidupan si kecil dan juga kelangsungan rumah tanggamu. Selamat menjadi ayah muda yang hebat ya!