20 Buku Fiksi Anak Berbahasa Inggris Gratis di SIBI

Mika’s Cute Picture menghadirkan kisah lucu tentang Mika yang penasaran dengan emotikon pada ponsel kakaknya, Gio. Tanpa sengaja, ia mengirim banyak emotikon ke teman-teman Gio hingga menyebabkan sang kakak dimarahi guru. Buku ini tidak hanya mengenalkan anak pada teknologi komunikasi, tetapi juga mengajarkan pentingnya memahami konsekuensi dari sebuah tindakan. Dengan alur sederhana dan situasi yang dekat dengan keseharian, buku ini cocok untuk Pembaca Dini yang mulai belajar memahami interaksi digital.

I'm a Big Girl bercerita tentang seorang kakak perempuan yang belajar mandiri setelah adiknya lahir. Mulai dari makan sendiri, mandi sendiri, hingga membantu orang tua merawat adiknya, ia membuktikan bahwa dirinya sudah besar. Buku ini mengajarkan anak tentang kemandirian dan rasa percaya diri dalam peran sebagai kakak sehingga cocok dibacakan bagi anak-anak yang mengalami perubahan dalam keluarga dan sedang proses beradaptasi. 

Berikutnya ada Kimu’s Cake yang mengajarkan tentang kepedulian dan kreativitas melalui kisah Kimu yang ingin membawakan kue pisang untuk temannya yang sakit. Walaupun melakukan kesalahan saat memanggang, Kimu tetap menemukan cara untuk memperbaikinya dengan kreatif. Buku ini memperkenalkan konsep pemecahan masalah dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.

Melalui kisah Luna yang mencoba menanam biji merah dari neneknya, buku Luna’s Red Seeds mengajarkan tentang kesabaran dan keingintahuan. Ia belajar bahwa tumbuhan butuh waktu untuk tumbuh, kendati sudah disiram setiap hari. Cerita ini tidak hanya mengenalkan proses pertumbuhan tanaman, tetapi juga mengajarkan anak-anak pentingnya ketekunan. Sebagai pembaca, anak juga dipersuasi untuk lebih dekat dengan alam dan memahami kehidupan. 

Where Did Sipet’s Nut Go? mengisahkan Sipet, seekor tupai yang gemar mengumpulkan kacang pinus, tetapi kerap lupa membersihkan rumahnya yang berantakan. Cerita ini penuh dengan petualangan kecil dan humor, sembari mengajarkan pentingnya kerapian dan disiplin dalam menyimpan barang. Disertai ilustrasi yang menarik, buku ini cocok untuk anak-anak belajar tentang tanggung jawab dan kebiasaan baik dalam mengatur barang-barang mereka.

My Name is Kali bercerita tentang Kali, seorang gadis kecil dengan down syndrome yang penuh sukacita tatkala bermain di air. Melalui ilustrasi yang hidup dan penyampaian sederhana, buku ini mengajarkan penerimaan, kebahagiaan, dan keceriaan dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Kisah ini pun mengingatkan kita bahwa kebahagiaan selalu bisa ditemukan bahkan dalam hal-hal kecil, seperti bermain di air atau menikmati hujan.  

Buku ini mengikuti Tiwi yang sedang merasa bosan di rumah saja lantaran hujan deras. Dengan alur sederhana dan ilustrasi segar, What Would Be More Exciting? mengajak anak-anak untuk menemukan kesenangan di luar gawai. Pesan yang disampaikan relevan dengan kehidupan sehari-hari, yakni ada banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan tanpa bergantung pada teknologi. Kisah Tiwi memberikan inspirasi untuk lebih kreatif dan menikmati dunia sekitar.

What's that? mengajak pembaca mengikuti pertualangan seru Tia dan teman-temannya menuju Desa Cisupa untuk menyaksikan pawai sisingaan. Dengan nuansa misteri dan penuh kejutan, buku ini memadukan unsur budaya lokal seperti sisingaan dan uras sembari mengajarkan nilai keberanian dan kerja sama. Narasi yang mengalir dan ilustrasi yang memikat membuat cerita ini kian menarik bagi anak-anak.

Rescue! Rescue! mengisahkan perjalanan seru Dun dan teman-temannya ketika menghadapi berita tentang asteroid raksasa yang akan menghantam kota mereka. Cerita ini penuh dengan ketegangan dan kejenakaan seraya mengajarkan pentingnya memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Dengan ilustrasi yang menarik dan pesan moral yang relevan, buku ini cocok untuk anak-anak belajar tentang tanggung jawab dan kerja sama dalam situasi darurat.

Buku ini mengisahkan perjuangan Elis yang penuh kreativitas dalam menanam wortel di tengah keterbatasan lahan. Dengan ilustrasi yang ceria dan cerita yang menginspirasi, Carrot House mengajarkan urgensi nilai ketekunan, inovasi, dan cinta terhadap alam. Kisahnya tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan tentang urban farming yang relevan dengan kehidupan modern. 

Buku Up the Hill We Go! mengisahkan petualangan Bulan dan Sabit—seorang anak lelaki dengan autisme—ketika menjelajahi alam bersama ayah mereka. Cerita ini penuh dengan kehangatan keluarga, tantangan kecil, dan keindahan alam sembari menghadirkan empati dan penerimaan terhadap perbedaan. Dengan ilustrasi menawan disertai pesan inklusif, buku ini cocok dibaca untuk anak-anak belajar tentang keragaman dan pentingnya memahami orang lain.

Tootle-Too! Tootle-Too! menceritakan kisah Nubi yang baru mewujudkan mimpi mempunyai seruling sendiri dengan tabungannya. Namun, kegembiraan bermain seruling tersebut justru mengganggu tetangganya, Mister Moustache. Buku ini mengajarkan pentingnya kesabaran serta kompromi melalui adegan Nubi belajar menunggu waktu yang tepat untuk bermain seruling, sementara Mister Moustache mengajarinya cara bermain dengan benar. 

I Just Have To bercerita tentang Dito yang terobsesi meraih peringkat teratas dalam permainan New City. Cerita ini menggambarkan bagaimana hasrat untuk menang membuatnya tergoda untuk bertindak curang, kendati akhirnya ia harus menghadapi konsekuensinya. Dito belajar bahwa kejujuran dan bermain secara adil lebih penting daripada sekadar menang. Dengan pesan moral yang kuat tentang tanggung jawab dan pengelolaan waktu, buku ini cocok untuk anak-anak belajar tentang pentingnya bersikap jujur dan bijak dalam menghadapi rintangan.

Buku Later bertutur mengenai petualangan Inur yang berusaha menyelesaikan proyek kerajinan sekolahnya sambil membantu ayahnya mengantar minyak jelantah ke bank sampah. Cerita ini dipenuhi dengan tantangan dan kreativitas seraya memperkenalkan budaya suku Banjar di Kalimantan Selatan, seperti permainan balogo, tanggui, dan sasirangan. Membawa pesan perihal pentingnya tanggung jawab dan inovasi, buku ini cocok dibaca untuk belajar tentang keberagaman budaya dan nilai-nilai lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah.

This or That? mengisahkan perjalanan Ega dan Dani yang awalnya berencana membeli sepatu dan tas baru, tetapi tergoda oleh berbagai hal menarik di pasar, seperti permen kapas, mainan, dan anak ayam. Cerita ini penuh dengan dilema dan keputusan spontan yang mengajarkan pentingnya mengelola uang dengan bijaksana. Melalui pengalaman mereka, Ega dan Dani belajar tentang prioritas dan tanggung jawab dalam mengatur keuangan, membuat buku ini cocok untuk anak-anak yang ingin memahami nilai-nilai tersebut dengan cara yang menyenangkan.

Try It First, Tora! bercerita tentang petualangan Tora, seekor lutung yang mengalami sembelit akibat gaya hidupnya yang malas. Dengan bantuan teman-temannya, Kia dan Jedi, Tora belajar bahwa berolahraga, minum air, dan mengonsumsi makanan berserat ialah kunci untuk menjaga kesehatan. Cerita ini tidak hanya menghibur dengan sentuhan humor, tetapi juga memberikan pesan moral yang kuat menngenai urgensi pola hidup sehat dan aktivitas fisik.

Cemong the Tipped Ear Cat menuturkan tentang perjuangan Cemong, seekor kucing jalanan yang berusaha bertahan hidup dengan mencari makanan dan tempat berlindung. Buku ini menyoroti betapa kerasnya kehidupan kucing jalanan serta persaingan yang mereka hadapi. Namun, di balik tantangan tersebut, terselip pesan tentang harapan, ketekunan, dan pencarian jati diri. Melalui kisah Cemong, pembaca diajak untuk lebih memahami dan peduli terhadap kehidupan hewan-hewan di sekitar kita, terutama kucing jalanan yang sering terlupakan.

Buku Princess in the Forest memikat pembaca dengan petualangan Neo dan Nara di Pulau Samosir, tempat mereka terjerat dalam misteri aroma magis yang mengantarkan mereka pada rahasia pohon kemenyan Toba, sang "Putri Hutan". Melalui Butet, cerita ini menyelami kearifan lokal Batak serta mengajarkan harmoni antara manusia dan alam. Diperkaya dengan ilustrasi memesona, kisah Neo dan Nara menjadi perpaduan sempurna antara petualangan, budaya, juga pesan pelestarian yang menginspirasi.

Kisah Berli and The Sea mengajak pembaca menyelami perjuangan Berli, seorang anak yang peduli terhadap lingkungan laut di Belitung. Melalui pertualangannya, Berli banyak belajar tentang dampak penambangan timah terhadap ekosistem laut dan kualitas rumput laut, yang memengaruhi usaha keluarganya. Dengan bantuan banyak orang, Berli menggunakan media sosial untuk menyebarkan kesadaran lingkungan, meski harus menghadapi tantangan dan konflik. Buku ini menggabungkan pesan edukatif dengan ilustrasi menawan sehingga menginspirasi generasi muda untuk menjaga kelestarian alam.

Buku Mother's Orchids mengisahkan perjalanan Janu, seorang anak yang berusaha memahami arti kehilangan dan cinta melalui hubungannya dengan sang ibu dan koleksi anggrek mereka. Melalui narasi yang penuh kelembutan, cerita ini memberi pelajaran mengenai pentingnya menghargai kenangan dan menemukan solusi kreatif tatkala berhadapan dengan masalah. Selain itu, ilustrasi yang memukau memperkuat pesan emosional sehingga menjadikan buku satu ini bacaan yang inspiratif dan menyentuh hati. 

Dengan adanya akses buku fiksi anak berbahasa Inggris gratis di SIBI, anak-anak bisa terus mengembangkan keterampilan membaca tanpa hambatan biaya. Baik untuk Pembaca Dini yang baru mengenal kosakata maupun Pembaca Semenjana yang siap dengan cerita lebih kompleks, ada banyak pilihan menarik untuk dieksplorasi. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk mulai membaca dan ajak si kecil menemukan dunia baru melalui buku, ya!