Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Atasi Hambatan Akademik Anak Akibat Finansial Tak Stabil

ilustrasi pendidikan anak (pexels.com/Max Fischer)
Intinya sih...
  • Komunikasi efektif dengan anak tentang kondisi keuangan keluarga membantu mengurangi stres dan meningkatkan semangat belajar.
  • Akses program beasiswa, bantuan keuangan, dan dukungan akademik di sekolah serta komunitas luar sekolah untuk membantu anak belajar dengan tenang.
  • Jaga lingkungan rumah tetap ramah dan nyaman, berikan dukungan emosional, dan luangkan quality time keluarga untuk mengelola hambatan akademik anak.

Kondisi finansial keluarga yang kadang lancar sering kali tidak, berdampak pada prestasi akademik anak. Ketidakpastian finansial menyebabkan anak stres yang pada akhirnya mengganggu konsentrasi belajarnya.

Tak hanya karena ikut stres memikirkan biaya pendidikan, kondisi ini juga membatasi akses anak terhadap sumber belajar seperti buku-buku yang perlu dipelajari, teknologi terkini yang mendukung, hingga bimbingan belajar di luar sekolah.

Berbeda kondisinya dengan keluarga yang serba ada, anaknya biasanya akan diberi berbagai fasilitas yang menunjang belajarnya hingga memanggil guru les ke rumah. Maka, coba empat tips mengatasi hambatan akademik anak akibat finansial keluarga yang gak stabil berikut ini. Bisa jadi alternatif solusi agar anak tetap termotivasi dan berhasil mencetak prestasi.

1.Jaga komunikasi efektif agar anak memahami kondisi orangtuanya dan tak perlu merasa ikut terbebani maupun malu

ilustrasi percakapan antara anak dan orangtua (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Komunikasi efektif setiap harinya bisa membantu anak memahami kondisi keuangan keluarganya. Jelaskan secara baik namun jangan terlalu emosional agar anak tak ikut kepikiran. Bagaimanapun juga anak sayang pada orangtua, jika orangtua bersedih hingga stres dalam mencukupi kebutuhan sekolahnya, anak bisa kurang semangat nantinya.

Sampaikan kondisi sebenarnya dengan tetap menyemangati anak agar terus melanjutkan pendidikannya sampai tuntas. Ketika ada sumber belajar yang perlu dimiliki namun dana belum cukup untuk itu, jelaskan pada anak agar tak perlu merasa malu dan minder dengan teman yang sudah memiliki. Pendekatan yang hangat disertai komunikasi yang baik, akan meningkatkan semangat untuk belajar dan mencetak prestasi di tengah keterbatasan.

2.Akses dan manfaatkan program bantuan

ilustrasi rapat komunitas (pexels.com/Thirdman)

Sekolah sering kali menyediakan berbagai program beasiswa, bantuan keuangan, dan dukungan akademik lainnya. Coba aktif mengaksesnya agar anak dapat belajar dengan tenang dan semangat. Cari informasinya di sekolah, bisa melalui website, ketika pertemuan wali murid, atau berbicara langsung kepada staf di sekolah yang menangani persoalan ini.

Selain itu, banyak juga komunitas di luar sekolah yang menawarkan bantuan, lagi-lagi sebagai orangtua juga perlu aktif akan hal ini. Bantuan biasanya diberikan dalam bentuk donasi, buku, hingga bimbingan belajar yang bisa diikuti secara gratis.

3.Ciptakan rumah agar menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar

ilustrasi keluarga harmonis (pexels.com/Vlada Karpovich)

Ketika orangtua stres akan kondisi keuangannya, tetaplah mencoba agar gak sampai terus bertengkar akan hal ini di depan anak-anak. Lingkungan rumah harus ramah agar menjadi tempat yang juga nyaman dan menyenangkan untuk anak-anak belajar.

Meski, ada keterbatasan finansial, jika orangtua akur dan bisa akrab dengan anak-anak dengan saling mendukung, motivasi belajar anak akan stabil. Bahkan, karena keterbatasan ini anak bisa lebih giat belajar karena sudah melihat perjuangan orangtuanya untuk membiayai kebutuhan sekolahnya.

Luangkan waktu untuk saling berbagi cerita, temani anak saat mereka belajar, dan jaga kebersihan hingga ketenangan di dalam rumah. Ajak anak disiplin belajar dengan tetap peduli pada waktu istirahatnya.

4.Perkuat motivasinya dengan memberi dukungan emosional

ilustrasi quality time keluarga (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketika ada keterbatasan memberi materi, tak ada alasan juga untuk terbatas memotivasi anak melalui dukungan emosional, sebab ini bisa dilakukan secara tanpa biaya. Beri anak pujian ketika mereka menunjukkan adanya peningkatan prestasi akademiknya. Ini menambah kepercayaan diri dan komitmennya menyelesaikan studi dengan sebaik mungkin.

Saat akhir pekan, usahakan ada jadwal rutin quality time keluarga agar anak stabil rasa bahagianya. Gak harus mengeluarkan banyak biaya, sekadar berkebun di rumah sambil memasak makanan sehat hasil panen kebun, itu sudah menyegarkan dan menambah kebahagiaan bersama. Aktivitas ini menguatkan ikatan emosional satu dengan yang lainnya, sekaligus mengurangi stres atas permasalahan keuangan yang ada.

Anak yang di rumahnya merasa bahagia, dicintai, dan dihargai oleh orangtuanya, meski ada keterbatasan finansial, hambatan akademiknya bisa dikelola dengan baik. Semangat belajarnya tetap tinggi, terbentuk mental tangguh, dan mampu menjaga fokus belajar agar bisa berprestasi meraih masa depan yang gemilang. Dengan harapan, kalau dirinya cerdas dan kreatif, pasti bisa memperbaiki kondisi finansial keluarga sehingga tak hanya membanggakan secara akademik, tapi juga meningkatkan taraf hidup dirinya dan keluarga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adelbertha Eva Y
EditorAdelbertha Eva Y
Follow Us