Yakin deh, setiap anak pasti susah kalau diajak ke dokter. Entah itu dokter umum, atau pun dokter mata. Belum lagi kalau ke dokter gigi, begitu masuk ke ruangannya dan anak melihat mesin dan rangkaian lampu yang digunakannya, dijamin deh anak langsung takut dan menangis tantrum.
Sebenarnya, anak bisa lho dipersiapkan untuk jadi lebih tenang saat mengunjungi dokter gigi. Berikut cara mempersiapkan anak ke dokter gigi untuk pertama kalinya. Bisa jadi minim drama nih!
Bukan berarti rajin sikat gigi akan membuat anak jadi jarang pergi ke dokter gigi ya. Namun rutin menyikat gigi akan membuat kunjungan mereka ke dokter gigi jadi lebih mudah. Anak sudah lebih paham apa itu gigi dan bagaimana perawatannya. Orangtua juga sudah bisa menjelaskan kerja dokter gigi pada saat anak menyikat gigi.
Selain itu, rutin sikat gigi akan membuat kunjungan mereka ke dokter tidak memberikan mimpi buruk. Dengan kata lain, karena gigi terawat, dokter memeriksanya tentu tidak akan sakit. Sama seperti orang dewasa, anak usia 1 tahun ke atas perlu menyikat gigi minimal dua hari sekali, selama 2-3 menit.
Salah satu cara untuk membuat anak rajin sikat gigi adalah dengan membiarkannya memilih sendiri benda yang akan dia gunakan. Misalnya, saat orangtua pergi membeli sikat gigi. Biarkan anak memilih sikat gigi sesuai dengan bentuk dan warna yang dia inginkan.
Begitu juga dengan odol. Pilih odol yang ramah untuk anak dengan varian rasa yang unik. Berikan ke anak dua pilihan rasa tersebut, biarkan anak memilih sendiri mana yang dia mau. Dengan membiarkan anak menentukan pilihannya sendiri untuk perawatan gigi ini, dijamin deh akan membuat dia semangat setiap kali waktu sikat gigi.
Salah satu cara mengatasi ketakutan anak adalah dengan menceritakan segalanya jujur ke mereka. Bukan menakut-nakuti, tapi bercerita jujur akan membuat anak paham dengan hal-hal yang bakal mereka lihat di tempat dokter gigi sekaligus paham cara kerja dokter gigi. Jelaskan juga ke anak alasan kenapa dia perlu ke dokter gigi setidaknya satu bulan sekali.
Jika ada waktu lebih, orangtua bisa mengajak anak bermain ke tempat praktik dokter gigi sebelum benar-benar membuat janji di sana. Kenalkan anak ke pekerja di sana supaya saat datang periksa, anak tidak takut lagi. Atau kalau tidak sempat, anak juga bisa dijelaskan melalui berbagai video di YouTube.
Setelah melihat video YouTube atau pergi melihat-lihat di tempat dokter gigi, orangtua juga bisa mengurangi ketakutan anak dengan bermain 'pura-pura ke dokter gigi'. Gunakan boneka anak, minta anak hitung berapa giginya. Lalu, minta anak pura-pura untuk menggosok gigi bonekanya, kemudian membayangkan kira-kira apa yang bakal dilakukan oleh dokter.
Biarkan imajinasi anak mengalir saat bermain itu, namun sesekali orangtua juga bisa mengoreksinya. Misal, ketika ke dokter anak menceritakan kalau bonekanya lari-lari di ruang praktek. Orangtua bisa mengoreksinya dengan, "Lho, tapi di video kan sama dokter disuruh duduk di tempat tidurnya. Ayo bonekanya sekarang disuruh duduk."
Pergi ke dokter gigi untuk pertama kalinya memang menakutkan, terutama bagi anak yang tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan oleh sang dokter. Namun setelah itu semua selesai, jangan lupa memberi anak pujian karena dia sudah berani dan tidak menangis selama di dokter.
Orangtua bisa mengajak anak pergi ke tempat makan yang dia sukai. Orangtua juga bisa mengajak anak pergi main usai dari dokter. Dengan membuat anak bahagia, dijamin deh dia tidak akan ketakutan lagi saat kunjungan berikutnya.
Setiap orangtua pasti punya cara masing-masing untuk membuat anak nyaman ke dokter gigi. Nah sebagai orangtua baru yang juga akan pertama kali mengajak anak ke dokter gigi, kamu bisa menggunakan cara di atas untuk mengurangi takutnya!