5 Ciri Mertua Baik Hati yang Jadi Idaman Para Menantu, Gak Menuntut!

Para mertua yang gak ikut campur urusan rumah tangga anaknya adalah idaman para menantu. Sedekat apa pun mereka dengan anaknya, urusan rumah tangga bukanlah sesuatu yang seharusnya dicampuri. Apalagi jika sifatnya benar-benar bersifat privasi dan sensitif seperti misalnya dalam hal keuangan.

Anak mereka sudah memiliki keluarganya sendiri dan perlu memiliki pengaturan keuangan yang berbeda dari sebelumnya. Begitu pula soal parenting atau cara pengasuhan anak. Ikut campur hanya akan bikin menantu merasa dibatasi dan gak nyaman, lho. 

Para menantu akan sangat berterima kasih jika sang mertua membantu mencari solusi ketika diminta, bukan selalu mendikte dan sok tau urusan rumah tangga anaknya. Meskipun mereka mungkin memang lebih berpengalaman, memberi saran setiap saat dan memaksa agar sarannya diikuti hanya akan bikin risi.

Menantu juga jadi gak enak untuk memiliki pilihannya sendiri terkait suatu hal jika terus disuruh ini itu ketika menghadapi masalah. Apalagi jika pasangannya juga bukan tipe yang tegas dan cenderung selalu menurut kepada orangtuanya. 

Orangtua mana pun pasti akan terus membela anaknya meskipun bersalah. Namun, bukan berarti ketika menjadi mertua, mereka jadi punya pembenaran untuk selalu membela anaknya ketimbang menantunya.

Harus diakui terkadang mertua yang selalu mendukung anaknya gak akan bikin suasana rumah tangga jadi menyenangkan. Terlebih jika rumah tangga anaknya tersebut memang sedang terlibat konflik yang cukup besar. Mertua yang gak gampang menyalahkan menantu dalam kondisi seperti ini adalah idaman semua orang. 

Meski sulit, namun para mertua harusnya bisa menganggap menantu seperti anak mereka sendiri. Walaupun terdapat perbedaan, mertua idaman akan bisa memaklumi semua itu karena menantunya gak dibesarkan dengan cara dia membesarkan anaknya sendiri. Lagi pula, faktor lingkungan dan pendidikan juga turut mempengaruhi munculnya perbedaan sudut pandang antara menantu dan mertua.

Bagaimanapun juga, menantu adalah pasangan yang sudah dipilih oleh anaknya untuk menjalani bahtera rumah tangga bersama. Sudah sewajarnya jika mertua berusaha untuk memperlakukan menantu seperti anaknya sendiri. 

Siapa pun gak pernah lepas dari yang namanya kesalahan. Sesekali dalam hidup, kita khilaf atau lalai hingga terjebak dalam sebuah kesalahan yang gak bisa dihindari. Sudah sepatutnya, seorang mertua mau memaafkan menantunya jika tanpa sengaja melakukan kesalahan dalam bentuk apa pun.

Gak menyimpan dendam dan terus mengungkit kejadian tersebut juga akan membuat menantu merasa sangat berterima kasih. Dijamin, hubungan antara mertua dan menantu gak akan menjadi buruk dan rumah tangga yang harmonis jadi bisa diciptakan.

Menikah memang bukan cuma perkara membersamai pasangan kita aja, tapi juga menerima keberadaan mertua sebagai bagian dari kehidupan baru tersebut. Sifat dan sikap mertua memang sering kali tidak cocok dalam pandangan menantu. Namun, jika lima hal di atas dimilikinya, maka menantu gak akan terbebani. Setuju, gak?