5 Kebiasaan Buruk Anak yang Harus Orangtua Kenali Sejak Dini, Catat!

Menjadi orangtua merupakan peran yang penuh dengan tanggung jawab. Bagaimana tidak? Orangtua memiliki kewajiban untuk mendidik dan memenuhi kebutuhan anak dari sejak lahir, hingga ia tumbuh besar nantinya.
Tak ketinggalan juga turut mengarahkan anak untuk memiliki sikap yang positif. Tentunya orangtua juga harus ekstra peka apabila anak-anak mulai menunjukan gestur yang kurang baik.
Hal ini bertujuan untuk mencegah kebiasaan buruk tersebut terbawa hingga ia dewasa. Oleh sebab itu, beberapa kebiasaan buruk anak berikut ini wajib orangtua sadari sejak awal.
1. Ringan tangan

Tentu tidak ada orangtua yang ingin anak-anaknya tumbuh dengan kebiasaan ringan tangan atau gemar memukul orang. Kebiasaan ini bisa sangat berbahaya, apalagi jika sampai terbawa hingga dewasa kelak.
Tak heran, apabila orangtua perlu memperingatkan anak sejak kecil apabila memiliki kecenderungan tersebut. Pastikan anak benar-benar memahami hal tersebut, sehingga tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.
2. Berbohong

Anak kecil biasanya memiliki kebiasaan berbohong pada orangtuanya. Meski hanya untuk masalah yang sepele, namun hal ini bisa membawa dampak buruk apabila tidak dihindari. Oleh sebab itu, orangtua harus menemukan solusi yang tepat dalam mengatasinya.
Selalu pahami bagaimana pola anak dalam berbohong, baik itu dari ekspresi wajah, gestur tubuh, hingga kalimat yang dikatakannya. Selalu nasihati bahwa berbohong adalah hal yang tidak baik, sehingga anak tak akan mengulanginya lagi.
3. Bersikap impulsif

Impulsif merupakan sikap yang dilakukan tanpa melalui pertimbangan terlebih dahulu. Sebetulnya ada banyak orang yang memiliki sikap seperti ini dan tentunya bukanlah sikap yang baik. Anak-anak pun bisa saja memiliki kebiasaan impulsif sejak kecil.
Sikap impulsif dapat membuat seseorang memiliki kebiasaan konsumtif atau bahkan lebih dari itu. Oleh sebab itu, didiklah anak agar selalu mempertimbangkan sesuatu sebelum melakukannya.
4. Intoleran

Intoleran adalah sikap yang semestinya tak boleh dimiliki anak sejak kecil. Pada dasarnya anak-anak memiliki hati yang murni dan lembut, namun karena pengaruh luar justru membuatnya bersikap intoleran. Hal inilah yang harus orangtua perhatikan lebih jauh.
Jangan sampai justru anak-anak tumbuh dengan karakter yang seperti itu, sebab akan membuatnya sulit memiliki teman. Jelaskan pada anak pentingnya bersikap toleran pada orang-orang di sekitar, sehingga hidup pun terasa lebih damai.
5. Temperamental

Setiap anak memang memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada anak yang berkepribadian tenang dan ada pula yang mudah marah. Semua sikap tersebut kadang kala menjadi pertimbangan bagi orangtua dalam menyesuaikan gaya parenting.
Jika orangtua mulai menyadari bahwa anak memiliki sikap yang temperamental, maka segera carilah solusi yang terbaik. Hindari sikap temperamental tersebut secara cermat, sehingga tidak terus terbawa sampai anak tumbuh dewasa.
Memang tidak mudah untuk menjaga anak dari segala kebiasaan buruk. Namun, jika orangtua peka dan perduli, maka anak dapat terhindar dari kebiasaan buruk sampai tumbuh dewasa nantinya. Terus awasi anak, ya!