Mau punya anak atau tidak adalah pilihan setiap orang. Karena memiliki anak dalam hubungan pernikahan bukanlah sebuah kewajiban. Kalau tidak mau bukan berarti hubungan kalian kurang lengkap. Kalau pun mau, itu adalah keinginan kalian.
Menurutmu, kamu bakal pengin punya anak gak nantinya? Kalau belum yakin banget, kamu bisa coba mengetes dulu kesiapanmu dengan latihan menjadi orangtua berikut ini.
Kalau ingin punya anak, maka kamu harus sayang kepada anak-anak. Setidaknya kamu harus bisa nyaman dan terbiasa berada di sekitar anak-anak. Pun, harus bisa menghadapi tipe karakter anak yang berbeda-beda.
Untuk mendekatkan diri ke anak-anak kamu dapat bergabung dengan komunitas relawan yang bergerak pada bidang kesejahteraan anak. Sehingga, kesempatanmu untuk bertemu anak-anak dan menghadapi mereka secara langsung juga lebih banyak.
Coba deh sekali-kali kamu berkunjung ke panti asuhan. Kemudian, lihat anak-anak terlantar di sana dan lihat bagaimana pengasuh di sana merawat mereka. Para pengasuh panti memperlakukan anak-anak di sana selayaknya anak mereka sendiri. Padahal, tidak ada ikatan darah sama sekali.
Kamu bisa melihat gambaran keadaan di panti asuhan sebagai gambaran ketika kelak akan merawat anak sendiri. Kamu harus siap memperlakukan anak-anak dengan penuh kesabaran, ketulusan dan kedisiplinan.
Membiasakan diri dengan anak-anak adalah langkah awal yang dapat kamu terapkan sebelum kamu punya anak sungguhan. Bayangkan kalau kamu gak suka dengan anak-anak, tapi pengin punya anak. Tentu bakal sangat aneh jadinya, kan?
Untuk mengetahui suka dan cocok gaknya kamu dengan anak-anak, kamu bisa memulai dengan mengasuh anak orang lain dulu. Misalnya, anak saudara atau anak temanmu. Minta izin orangtuanya untuk mengajak sang anak pergi bermain atau mengurusnya sementara waktu.
Salah satu hal yang benar-benar harus disiapkan sebelum mempunyai anak adalah uang. Ya, membesarkan dan merawat anak membutuhkan uang. Bahkan, jumlahnya tidak sedikit. Mulai dari biaya melahirkan, biaya kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan dan sebagainya.
Gak semua orang siap dan sanggup dalam menganggung biaya hidup seseorang selama hidupnya. Butuh kesiapan mental dan finansial yang kuat. Maka dari itu, kamu bisa melatih diri dulu dengan membiayai anak orang lain sebelum membiayai anakmu sendiri nantinya. Misalnya, dengan rutin memberikan bantuan santunan kepada anak-anak yang membutuhkan setiap bulannya.
Teori tanpa praktik tidak ada artinya. Pun, ketika praktik tidak ada landasan teorinya juga kurang baik. Oleh sebab itu, seimbangkanlah keduanya. Latihan menjadi orangtua bukan hanya dilakukan dengan praktik langsung, tapi juga dengan praktik tidak langsung.
Misalnya, dengan berbicara empat mata bersama orang yang sudah berpengalaman, yaitu orangtua yang telah memiliki anak. Tanyakanlah pertanyaan apa saja mengenai pengalaman mereka dalam memiliki dan mengurus anak. Tanyakan sisi baik dan sisi buruknya agar menjadi pertimbanganmu nantinya.
Mempunyai anak adalah suatu keputusan besar. Tanggung jawabnya akan kamu pikul seumur hidup. Maka dari itu, persiapkanlah diri dan latih dulu dirimu sebelum benar-benar memutuskan untuk punya anak.