Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sebab Anak Gak Mau Ulang Tahunnya Dirayakan, Empatinya Tumbuh?

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Noé Villalta Photography)
ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Noé Villalta Photography)

Orangtua tentu merasakan kebahagiaan tersendiri saat bisa menyelenggarakan pesta ulang tahun anak. Kamu berharap pesta itu membahagiakan anak karena orang-orang terdekatnya hadir buat mengucapkan selamat dan memberikan kado. Selain itu, dirimu juga menjadikan pesta ultah anak sebagai hiburan buat teman-temannya.

Kamu menghadirkan berbagai pengisi acara yang seru sesuai usia mereka. Melalui pesta ulang tahun, dirimu pun hendak mengajarkan tentang pentingnya berbagi pada orang lain. Sebagai tuan rumah, keluargamu menjamu teman-teman anak. Bahkan mereka pulang gak dengan tangan kosong.

Mereka datang dengan kado dan pulang membawa makanan serta kenang-kenangan agar anak latihan menjadi dermawan. Tapi sebaik apa pun maksudmu, di usia tertentu pastinya anak gak mau ulang tahunnya dirayakan. Kenapa dan bagaimana cara yang tepat untuk menyikapinya? Berikut ulasannya.

1. Tipe kepribadiannya introver dan pemalu

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Anna Shvets)

Kepribadian introver dan sifat pemalu tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa. Keduanya sudah ada dalam diri individu sejak kecil. Hanya saja tak langsung tampak. Tetapi tandanya akan makin jelas terlihat seiring pertambahan usia. 

Seperti halnya orang dewasa yang introver, anak dengan kepribadian ini juga gampang capek kalau berada di keramaian. Apalagi dalam suasana pesta yang meriah. Sulit untuknya bisa benar-benar menikmati suasana yang bagi anak ekstrover menyenangkan karena dikelilingi banyak orang.

Tidak semua anak introver juga pemalu. Namun, ketika kedua hal tersebut bergabung menjadi satu maka anak makin tak mampu menikmati acara pesta. Selain rasa capek, ia merasa terlalu malu untuk menjadi pusat perhatian sepanjang acara. Meniup lilin di depan begitu banyak orang terasa menyiksanya.

2. Sudah bosan dengan pesta-pesta sebelumnya

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Ron Lach)

Meski acara pesta menyenangkan, ingat bahwa sifat umum anak ialah mudah bosan. Ia mungkin antusias dengan pesta ultah di usia 3 sampai 7 tahun. Akan tetapi, menginjak umur 8 tahun anak malah ogah-ogahan bila saat ulang tahunnya dibuatkan pesta.

Terlebih apabila dari tahun ke tahun konsep acaranya sama. Intinya hanya teman-temannya datang dan menyanyikan lagu kemudian ia meniup lilin serta memotong kue. Sekalipun cuma dilakukan setahun sekali, anak dapat kehilangan rasa antusiasnya.

Jika kamu masih ingin mencoba menawarkan pesta, berikan pilihan konsep acara dan tempat yang lain dari biasanya. Atau tanyakan pada anak kalau-kalau dia punya keinginan sendiri terkait pesta ulang tahunnya. Karena ini akan menjadi acara di hari spesial anak, bila masih memungkinkan tidak ada salahnya mengikutinya.

3. Tidak enak pada teman yang ultahnya gak pernah dirayakan

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Gustavo Fring)

Setelah anak masuk sekolah dasar dan berusia 9 atau 10 tahun, kemampuannya untuk berempati pada orang lain meningkat dengan pesat. Berbeda dengan saat ia masih lebih kecil. Ketika itu semua perhatiannya hanya untuk diri sendiri.

Bahkan anak juga sangat ingin menjadi pusat perhatian orang-orang dewasa di sekitarnya. Akan tetapi, kini dia mulai bisa gantian memperhatikan orang lain. Khususnya kawan-kawan sebayanya di kelas atau lingkungan rumah. Anak mulai menandai siapa saja yang ulang tahunnya dirayakan.

Ia salah satunya. Tetapi dari pengamatannya tidak sedikit pula kawannya yang ultahnya tak pernah dibuatkan pesta oleh kedua orangtuanya. Bahkan barangkali orangtua sama sekali gak ingat bila hari itu mereka berulang tahun.

Maka kado ulang tahun pun bukan hal yang umum dalam kehidupan mereka. Anak dengan kemampuan berempati yang mulai timbul bisa merasa pesta ulang tahunnya selama ini berlebihan. Ia ingin menemani kawan-kawannya saja dengan melewati momen pertambahan usia tanpa acara khusus. Anak tak mau teman-temannya iri dan merasa mereka tidak beruntung.

4. Terpenting ada hadiah dari orangtua

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Yan Krukau)

Keinginan anak sudah lebih spesifik. Dulu ia belum bisa membedakan antara pesta ulang tahun dengan hadiah untuknya. Dia masih menganggap kado ulang tahun hanya akan didapatkan jika ada pesta.

Sebab hadiah-hadiah itu memang diberikan tepat ketika pesta. Bukan sebelum atau sesudahnya. Tapi sekarang anak sudah mampu memahami bahwa kado sebenarnya bisa diberikan kapan saja dan dengan maupun tanpa pesta.

Maka ia merasa punya pilihan. Apakah anak ingin ulang tahunnya dirayakan dengan pesta seperti biasanya atau cukup kadonya? Pun soal hadiah tampaknya anak paling mengharapkannya dari orangtua. Salah satu alasannya, isinya biasanya sangat istimewa.

Hadiah dari orangtua sering kali persis menjawab keinginannya. Sementara kado dari teman-teman yang datang ke pestanya sesuai keikhlasan mereka saja. Bukannya anak gak berterima kasih pada kawan-kawannya. Namun, ulang tahun nanti cukup kado dari orangtua pun tak apa-apa.

5. Merasa telah besar dan pesta ultah cuma buat anak kecil

ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi ulang tahun (pexels.com/Ivan Samkov)

Tentu sebenarnya gak ada batasan usia untuk seseorang merayakan ulang tahunnya dengan pesta. Akan tetapi jika sebagian besar ultah teman-temannya tidak lagi dirayakan, anak pun ingin mengikutinya. Ia menjadi berpikir pesta ulang tahun cuma buat anak yang lebih kecil.

Terlebih kalau acara hiburannya selalu sama seperti ada badut, anak dapat menganggapnya ciri dari acara yang kekanak-kanakan. Ia tidak bisa lagi terhibur oleh badut ulang tahun dan berbagai permainan buat mengisi acara. Jika kamu tetap menyelenggarakan pesta, anak justru kesal.

Rasanya seperti orang dewasa yang masih dianggap bak anak kemarin sore. Harga diri anak yang merasa telah besar dapat terluka. Ketimbang kamu memaksakan pesta untuk ultahnya, lebih baik membuatkannya untuk adiknya ketika nanti ia berulang tahun. Kakak yang merasa sudah besar malah dengan senang hati membantu berbagai persiapannya.

Anak menjadi yang paling berkepentingan dengan hari ulang tahunnya. Oleh sebab itu, terlepas dari kemampuanmu menyelenggarakan pesta ultah yang meriah, hargai saja jika anak gak mau ulang tahunnya dirayakan. Sekarang anak mungkin ingin kalian berhenti merayakan ulang tahunnya dengan pesta. Namun, kelak ketika ia remaja, ia dapat merayakannya dengan teman. Mungkin konsepnya sekadar makan-makan di luar dan anakmu yang mentraktir, kamu tinggal menyediakan dananya. Pesta ulang tahun memang gak wajib. Orangtua tak perlu merasa ada yang kurang bila anak malah lebih nyaman hari ulang tahunnya dilewati dengan biasa-biasa saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us