Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Anak Mengalami Stress di Sekolah, Orangtua Wajib Tahu!

ilustrasi anak (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi anak (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Anak mengalami perubahan mood drastis, seperti pendiam atau mudah marah setelah pulang sekolah.
  • Perhatikan tanda-tanda fisik seperti sakit perut, pusing, muntah di pagi hari sebelum berangkat sekolah.
  • Kurangnya fokus saat belajar, kesulitan mengingat materi pelajaran, dan gangguan tidur bisa menjadi tanda anak mengalami stres di sekolah.

Pernah gak sih, kamu merasa anak jadi lebih pendiam setelah pulang sekolah? Atau tiba-tiba nilainya turun padahal biasanya selalu bagus? Ini mungkin bukan cuma fase biasa, tapi bisa jadi tanda bahwa anak sedang mengalami stress di sekolah. Sebagai orangtua, kita kadang gak sadar kalau tekanan akademik, sosial, dan lingkungan bisa membebani mental anak-anak kita.

Di era kompetitif seperti sekarang, anak-anak menghadapi banyak tuntutan dari berbagai pihak. Mulai dari tugas sekolah yang menumpuk, ekspektasi guru yang tinggi, hingga tekanan dari teman sebaya. Tanpa kemampuan coping yang baik, stress ini bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan perkembangan mereka. Yuk, kenali lima tanda anak mengalami stress di sekolah yang wajib orangtua waspadai!

1. Perubahan sikap yang mendadak setelah pulang sekolah

ilustrasi anak (pexels.com/cottonbro studio)

Anak yang biasanya ceria dan bersemangat tiba-tiba jadi pendiam atau mudah marah setelah pulang sekolah? Ini adalah sinyal pertama yang perlu kamu perhatikan. Perubahan mood yang drastis, terutama yang terjadi secara konsisten, menunjukkan ada sesuatu yang gak beres di sekolah mereka.

Perhatikan juga kalau anak jadi sering menghindar saat ditanya tentang kegiatan sekolahnya. Mereka mungkin menjawab dengan singkat seperti "biasa aja" atau "gak ada apa-apa" padahal bahasa tubuhnya menunjukkan kegelisahan. Ini cara anak melindungi diri dari kecemasan yang mereka alami, dan sebagai orangtua, kamu perlu lebih peka terhadap perubahan ini.

2. Keluhan fisik yang sering muncul di pagi hari sebelum sekolah

ilustrasi anak (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sakit perut mendadak, pusing, atau bahkan muntah di pagi hari sebelum berangkat sekolah bisa jadi tanda stress, bukan penyakit fisik sungguhan. Fenomena yang sering disebut "school refusal" ini adalah cara tubuh anak merespons kecemasan dan ketakutan mereka terhadap sekolah.

Yang perlu diingat, keluhan ini biasanya hilang saat anak diizinkan untuk gak masuk sekolah dan muncul lagi di hari-hari sekolah. Kalau kamu menemukan pola seperti ini, dan dokter gak menemukan masalah kesehatan fisik, kemungkinan besar anak sedang mengalami stress atau kecemasan terkait sekolah. Jangan langsung menyalahkan mereka sebagai "pura-pura sakit", karena gejala yang mereka rasakan benar-benar nyata.

3. Penurunan prestasi akademik yang gak bisa dijelaskan

ilustrasi anak (pexels.com/Artem Podrez)

Kalau nilai anak tiba-tiba menurun padahal sebelumnya selalu bagus, ini mungkin bukan karena mereka jadi malas atau kurang pintar. Penurunan prestasi akademik seringkali merupakan dampak dari stress yang mengganggu kemampuan konsentrasi dan memori. Anak yang stress akan kesulitan fokus saat belajar dan mengingat materi pelajaran.

Perhatikan juga apakah anak jadi lambat dalam menyelesaikan PR atau tugas sekolah yang biasanya bisa dikerjakan dengan cepat. Beberapa anak mungkin malah jadi perfeksionis berlebihan karena takut gagal, sehingga menghabiskan waktu terlalu lama untuk tugas sederhana. Ini juga merupakan bentuk kecemasan yang perlu kamu tanggapi dengan bijak.

4. Gangguan tidur dan perubahan pola makan yang signifikan

ilustrasi anak (pexels.com/Anna Shvets)

Anak yang stress sering mengalami gangguan tidur, seperti susah tidur, sering terbangun di malam hari, atau mimpi buruk. Mereka mungkin juga bangun terlalu pagi dengan perasaan cemas atau justru sangat sulit dibangunkan karena kelelahan mental. Perubahan pola tidur ini bisa mempengaruhi energi dan mood mereka sepanjang hari.

Selain itu, perhatikan juga perubahan nafsu makan anak. Ada yang jadi makan berlebihan sebagai bentuk pelarian dari stress, tapi ada juga yang kehilangan nafsu makan. Kalau kamu melihat anak jadi jauh lebih kurus atau gemuk dalam waktu singkat tanpa sebab yang jelas, ini mungkin tanda bahwa mereka sedang berjuang dengan stress di sekolah.

5. Menghindari aktivitas sosial dan kehilangan minat pada hobi

ilustrasi anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Anak yang dulunya aktif dan punya banyak teman tiba-tiba lebih senang mengurung diri di kamar? Atau mungkin mereka mulai menolak ikut kegiatan ekstrakurikuler yang dulu disukainya? Ini bisa jadi tanda bahwa anak mengalami tekanan sosial di sekolah, seperti bullying atau kesulitan berteman.

Kehilangan minat pada hobi dan kegiatan yang dulu disukai juga merupakan red flag yang gak boleh diabaikan. Stress bisa membuat anak kehilangan motivasi dan kesenangan dalam aktivitas sehari-hari. Mereka mungkin merasa terlalu lelah secara mental dan emosional untuk terlibat dalam kegiatan yang sebenarnya bisa membantu mengurangi stress mereka.

Mengenali tanda-tanda stress pada anak adalah langkah awal yang penting untuk membantu mereka. Ciptakan ruang yang aman bagi anak untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka di sekolah tanpa takut dihakimi. Kadang, yang mereka butuhkan hanyalah telinga yang mau mendengar dan pelukan hangat dari orangtua.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us