Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Agar Anak Tidak Kelelahan Belajar, Beri Waktu untuk Bermain

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Julia M Cameron)

Memastikan anak tumbuh dengan pengetahuan yang luas dan membuatnya terdidik memang salah satu kewajiban orangtua. Akan tetapi bukan berarti harus memforsir anak untuk terus belajar, karena kalau seperti itu dia bisa kelelahan dan berakhir stres. 

Orangtua harus pandai menyeimbangkan antara waktu anak belajar dan bermain, dengan begitu mentalnya tidak tertekan dengan hal-hal yang ia pelajari dan ia juga terhindar dari burn out. Kalau mau lebih jelasnya bisa simak lima tipsnya pada poin pembahasan di bawah ini. 

1. Tetapkan waktu belajar secukupnya saja

ilustrasi anak belajar (pexels.com/Olia Danilevich)
ilustrasi anak belajar (pexels.com/Olia Danilevich)

Tipsnya yang pertama supaya anak tidak kelelahan belajar ialah dengan menetapkan seberapa lama waktu belajarnya. Misalnya saja dalam sehari ia harus belajar satu sampai dua jam untuk mengerjakan tugas sekolah. 

Penetapan waktu belajar seperti ini selain tidak membuat anak muak dan lelah belajar, juga membuatnya belajar disiplin. Yang mana ia tahu bahwa ia harus belajar dulu sesuai waktu yang ditentukan baru bisa bermain sepuasnya atau yang lain-lain. 

2. Memberinya waktu untuk bermain supaya tidak membuatnya stres

ilustrasi anak main layangan (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi anak main layangan (pexels.com/PNW Production)

Tips kedua yang bisa dilakukan supaya anak tidak kelelahan belajar ialah dengan memberikannya waktu untuk bermain. Baik itu bermain di dalam rumah ataupun bermain di luar rumah bersama temannya atau bersamamu orangtuanya. 

Karena di balik kewajiban orangtua dalam mendidiknya, ada hak anak yaitu bermain. Jangan rebut atau menghilangkan hak anak untuk menikmati masa kanak-kanaknya dengan bermain dan melakukan banyak hal menyenangkan. 

3. Ajak belajar sambil bermain dengan metode edukasi yang menyenangkan

ilustrasi anak (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi anak (pexels.com/Yan Krukov)

Kalau gak mau anak kelelahan dan stres ketika belajar, maka kamu sebagai orangtua ataupun guru pengajar harus pandai menerapkan cara mengajar yang menyenangkan. Supaya anak yang belajar jadi happy dan dapat menerima pelajaran dengan senang hati. 

Gak susah, kok, asalkan ada niat untuk mempelajarinya entah itu dari guru senior atau dari platform online yang menyediakan tutorial mengajar dengan fun. Kalau bisa melakukan ini, dijamin anak-anak akan ketagihan belajar dan gak merasa lelah sama sekali. 

4. Belajarnya di tempat terbuka yang berudara sejuk

ilustrasi anak (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi anak (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tips lainnya supaya anak tidak kelelahan belajar ialah dengan melakukannya di tempat yang nyaman dan berudara segar. Dengan kata lain bisa ajak anak belajar di tempat terbuka yang udaranya sejuk atau di bawah pohon rindang. 

Sambil dia belajar kamu bisa memberitahu tentang tumbuhan, cuaca, hingga angin yang berhembus. Sebab pengetahuan tidak hanya sebatas yang ia pelajaro dari buku saja, kan. Malahan dengan cara ini anak jadi lebih santai dan terpacu rasa penasarannya karena bisa melihat dan merasakan objeknya langsung. 

5. Tidak memforsirnya untuk belajar terus menerus setelah pulang sekolah

ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Max Fischer)
ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Max Fischer)

Waktu anak selama lebih dari enam jam sudah dihabiskan di sekolah untuk belajar. Sehingga cukup bijak rasanya untuk tidak memforsir anak terus belajar ketika dia pulang sekolah, dan memberikannya waktu bebas supaya tidak stres. 

Karena banyak orangtua seorang terlalu ambisius membuat anaknya pintar sehingga mendaftarkan sang anak untuk les, belajar tambahan, dan kegiatan lainnya setelah pulang sekolah. Bukannya pintar dan jenius, anak bisa terancam burn out dan stres dini kalau terlalu diforsir. 

Kesimpulannya, kalau gak mau anak kelelahan belajar maka orangtua harus pandai mengatur waktu dan tidak memforsir anak terus menerus untuk belajar. Sebab anak tetap butuh waktu bermain dan santai di usianya agar mentalnya sehat. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us