Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Memberi Hadiah yang Berkesan buat Anak

ilustrasi memberi hadiah (pexels.com/Gustavo Fring)

Semua anak suka hadiah. Namun, tidak setiap kado atau pemberian menimbulkan kesan yang mendalam dalam diri mereka. Ini membuat anak mudah abai pada benda yang dihadiahkan tak lama kemudian.

Terkadang sikapnya terhadap pemberian orangtua justru seperti menyia-nyiakannya. Agar hal seperti ini tidak terjadi lagi, berikanlah hadiah anak dengan mengikuti kelima tips berikut. Semoga rasa suka anak terhadap pemberian itu bertahan lebih lama.

1. Menjawab kebutuhan atau keinginan terbesarnya

ilustrasi memberi hadiah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bukan cuma orangtua lho, yang sibuk memikirkan kebutuhan anak. Ia juga dapat susah tidur dan gak mood bila kebutuhannya ada yang terancam tidak terpenuhi. Contohnya, peralatan yang diperlukan untuk kegiatan belajar di sekolah.

Begitu pula ketika anak sangat menginginkan sesuatu. Misalnya, benda terkait minat atau hobinya. Jika orangtua mampu, tak ada salahnya memberi hadiah yang menjawab keinginan anak. Tentu setelah kebutuhannya yang lebih penting terpenuhi.

2. Hadiah berupa teman main

ilustrasi memberi hadiah (pexels.com/MART PRODUCTION)

Orangtua tidak mungkin memberikan teman main berupa manusia. Maka teman main yang dimaksud di sini dapat berupa peralatan bermain atau hewan peliharaan. Keduanya akan sangat membantu menghilangkan rasa kesepian anak kala sendirian di rumah.

Apabila orangtua hendak memberikan peralatan bermain, pastikan keamanan serta kesesuaiannya dengan usia anak. Mainan itu gak boleh berbahaya untuknya. Buat teman main berupa binatang, selalu ingatkan anak bahwa itu bukan mainan. Namun, sesama makhluk hidup yang harus diperlakukan dengan baik.

3. Hadiah diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya

ilustrasi memberi hadiah (pexels.com/Konstantin Mishchenko)

Hadiah yang didapatkan dengan didahului perjuangan bakal lebih berkesan buat anak. Kado itu tak semata-mata bentuk sikap murah hati orangtua. Akan tetapi, wujud apresiasi orangtua atas pencapaian anak.

Contohnya, hadiah untuk prestasi belajarnya di sekolah. Orangtua gak perlu menjanjikannya di awal kalau tidak ingin anak cuma mau belajar demi kado. Langsung berikan saja begitu usahanya cukup berhasil. Anak akan senang sekaligus kian termotivasi.

4. Diberikan pada momen yang tepat

ilustrasi mencium ibu (pexels.com/Gustavo Fring)

Daya tarik hadiah berupa apa pun dapat turun drastis kalau waktu pemberiannya gak tepat. Misalnya, hadiah ulang tahun atau apresiasi atas prestasi yang diberikan terlalu terlambat. Rasa bahagia anak atas momen ultah dan pencapaiannya saja sudah turun.

Ia mungkin masih menyambut hadiah dari orangtua dengan ucapan terima kasih. Namun, sesungguhnya kado itu gak meningkatkan perasaan senangnya secara berarti karena momen penting sudah berlalu. Sayang sekali bukan?

5. Awet, gak habis satu kali pakai

ilustrasi memberi hadiah (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Anak diberi jajanan pun pasti senang. Akan tetapi, seringnya anak jajan ini itu akan membuat hadiah berupa makanan atau minuman gak lagi terasa istimewa. Pun pemberian itu terlalu cepat habis.

Biar anak lebih terkesan, berikan anak hadiah yang dapat dipakai berulang. Seperti sepatu, pakaian, alat menggambar, dan sebagainya. Barang-barang itu bakal terus dipakai anak sampai rusak sehingga menciptakan banyak kenangan.

Hadiah yang bakal bikin anak terkesan gak ada hubungannya dengan merek dan harga tertentu. Di usia ini anak biasanya belum paham tentang kedua hal tersebut. Asalkan hadiah yang diperoleh memenuhi lima poin di atas, anak pasti gak mudah melupakan apalagi menyia-nyiakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us