Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membesarkan Anak dengan Kepribadian Introver, Jangan Dipaksa!

ilustrasi anak kecil (pexels.com/Norexy art)

Tidak sedikit orang yang sering menyalahartikan anak introver sebagai anak pemalu. Padahal, introver dan pemalu merupakan dua kondisi yang berbeda. Introver sendiri adalah jenis kepribadian, di mana seseorang lebih senang menghabiskan waktu sendirian dibandingkan bersosialisasi dengan orang lain.

Meskipun orangtua mungkin merasa khawatir ketika mengetahui anak mereka cenderung enggan bersosialisasi seperti anak-anak lainnya, namun perlu diketahui bahwa anak dengan kepribadian introver memiliki serangkaian karakteristik berharga yang tak boleh diabaikan. Jika dilihat dari luar, mereka mungkin cenderung lebih pendiam dan membutuhkan waktu sendiri untuk memulihan energi.

Akan tetapi, kalau didekati lebih dalam sebenarnya mereka memiliki kesadaran diri yang kuat, pendengar yang baik, dan berkomitmen pada tujuan. Apabila kamu mendapati anakmu memiliki karakteristik seperti ini, jangan khawatir.

Mereka tetap bisa tampil percaya diri dengan keterampilan sosial yang berkembang dengan baik. Untuk itu, beberapa tips di bawah ini bisa kamu terapkan dalam membesarkan anak dengan kepribadian introver.

1.Pahami sifat introversi pada anak

ilustrasi ibu dan anak berbincang (pexels.com/Yan Krukau)

Mungkin masih banyak orangtua yang merasa cemas pada anak-anak introver dan sering mencoba membuat mereka lebih terbuka dengan anak-anak yang lain. Namun sebagai orangtua, kamu wajib memahami apa itu introver. Dimulai dari mempelajari ciri-cirinya untuk membantu melihat apakah ciri-ciri yang ditunjukkan oleh anak kamu merupakan ciri normal anak introver atau tidak. 

“Misalnya, anak kamu mungkin lebih suka menghabiskan waktu sendirian di dalam kamar dan sulit dalam mengungkapkan isi hatinya,” ujar Carol Bainbridge, penulis dan anggota Indiana Association for the Gifted, dikutip Verywell Family.

Setelah itu, pelajari juga perilaku dan interaksi sosial, ekspresi, serta emosinya. Dengan memahami sifat introversi pada anak, orangtua dapat memiliki gagasan yang lebih baik tentang cara menetapkan pola asuh yang tepat untuk mereka.

2.Hormati preferensi anak

ilustrasi anak melukis (pexels.com/cottonbro studio)

Menghormati preferensi anak juga merupakan aspek penting yang harus diterapkan oleh orangtua dalam membesarkan anak introver. Menurut Arthur Lavin, seorang dokter anak di rumah sakit Anak Akron, dilansir Newsweek, pola asuh yang optimal adalah ketika orangtua menyadari preferensi anak dan mendukung pilihan mereka untuk mengejar preferensi tersebut.

Misalnya, jika anakmu mempunyai sedikit teman dan lebih suka berada di tempat yang tenang dan sendirian, itu bukan berarti mereka mengalami depresi atau kesulitan dalam bersosialisasi. Bagi mereka, perilaku ini adalah normal.

Sebab, orang introver akan kehilangan banyak energi jika harus berinteraksi dengan banyak orang. Sementara, untuk memulihkan sebagian energinya, mereka membutuhkan waktu sendirian.

“Kuncinya adalah mengenali bahwa inilah mereka, inilah yang mereka sukai, dan inilah yang membuat mereka berenergi kembali,” tutur Lavin.

“Alih-alih menyuruh anak untuk menghindarinya atau mendorongnya bergabung dengan pertemuan yang sibuk, biarkan mereka mengamati lingkungan sekitarnya dan menentukan siapa yang mereka inginkan sebagai teman,” pungkas Emily Mudd, selaku psikolog anak di Cleveland Clinic Children’s Center for Pediatric Behavioral Health, dikutip Newsweek.

3.Terima kepribadian anak seutuhnya

ilustrasi ibu menyayangi anak perempuannya (pexels.com/Ron Lach)

Menurut Bainbridge, salah satu bentuk cinta orangtua kepada anaknya adalah dengan menerima mereka seutuhnya. Orang introver sering disalahartikan sebagai orang pemalu dan suka menyendiri, sehingga wajar bila kamu merasa perlu mendorong anakmu untuk berinteraksi agar mendapatkan lebih banyak teman.

Namun, perlu hati-hati. Pasalnya, jika kamu membuat anak merasa perilakunya tidak normal, itu akan membuat mereka percaya bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya.

“Anak-anak introver sering kali diberi label yang tidak menyenangkan, seperti pemalu. Label ini dapat berdampak negatif terhadap cara anak kamu memandang dirinya sendiri, sehingga ia akan merasa seolah-olah dirinya berbeda,” ujar Tali Shenfield, PhD, seorang psikolog sekaligus Pendiri dan Direktur Klinis Advanced Psychology Service, dikutip Psyed.

Padahal, menjadi introver bukanlah kesalahan. Ini merupakan salah satu jenis kepribadian yang memang ada di dalam diri manusia. Oleh karena itu, penting untuk menerima anak apa adanya dan cintai mereka dengan sepenuh hati.

4.Beri dukungan

ilustrasi kebahagiaan ibu dan anak-anak (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Dukungan orangtua sangat penting dalam membesarkan anak introver. Ketika kamu sudah memahami sifat introver dalam diri anakmu, kamu mungkin merasa cemas dan ingin agar orang lain juga memahaminya serta melakukan tindakan terbaik seperti yang kamu lakukan.

Namun, hal itu tak semudah yang dibayangkan. Tidak apa-apa bila merasa cemas, kamu tetap bisa mendukung anakmu untuk menghadapi berbagai tantangan di dunia ekstrover.

Misalnya, membantu guru memahami kalau anak kamu memiliki kepribadian introver dan kurang menyukai kerja kelompok. Di sisi lain, mengurangi jadwal anak dan memberi mereka banyak ruang untuk beristirahat atau menghabisakan waktu yang bermanfaat dengan dirinya sendiri bisa menjadi salah satu metode pola asuh yang tepat untuk diterapkan.

5. Jangan paksa anak untuk beradaptasi dengan cepat

ilustrasi ibu dan anak melihat peta (pexels.com/Karolina Grabowska)

Terakhir, salah satu cara membesarkan anak dengan kepribadian introver adalah jangan memaksa mereka untuk beradaptasi dengan cepat. Menurut Shenfield, anak-anak dengan kepribadian ini membutuhkan lebih banyak waktu dalam menyesuaikan diri dan mengambil keputusan.

Terlalu menuntut mereka untuk beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan baru akan membuat anak kewalahan. Sebaliknya, bimbinglah anak secara perlahan agar dapat menyesuaikan diri lebih baik.

Sebagai contoh, saat anak memasuki sekolah baru, pastikan bahwa kamu mengajaknya berkeliling sekolah barunya jauh-jauh hari sebelum sekolah dimulai. Hal ini bertujuan agar mereka dapat terbiasa dengan lingkungan fisik serta situasi sosial di sekolah tersebut.

“Kamu dapat mendorong anak untuk bermain, mengikuti aktivitas, dan masih banyak lagi. Namun, serahkan pada mereka untuk memutuskan aktivitas mana yang menurut mereka menyenangkan,” saran Lavin.

Membesarkan anak introver, tekadang memiliki tantangan tersediri. Namun, ingatlah bahwa orangtua harus menghargai setiap kepribadian anaknya.

Meskipun kepribadian introver sering kali kurang mendapat penguatan positif dari masyarakat, tapi ketahuilah orang-orang introver juga membawa banyak bakat yang unik. Membantu anak menerima dan mencintai dirinya sendiri, akan memberi mereka kepercayaan diri serta harga diri yang kuat, sehingga mereka siap menghadapi kehidupan sosial di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us