6 Penyebab Munculnya Generasi Home Service, Bumerang bagi Orangtua!

19 Apr 2023, 23:03 WIB

Generasi Home Service (dok. Pexels)

Generasi home service merupakan generasi yang selalu ingin dilayani oleh orangtua. Mereka selalu meminta bantuan tiap mengerjakan hal apa pun dan semua hal yang diinginkan harus siap di depan mata tanpa harus mengerjakannya.

Hal tersebut memang wajar jika dilakukan oleh anak yang masih kecil karena masih membutuhkan bantuan orang lain. Namun, hal ini berbeda dengan generasi home service, di mana mereka selalu ingin dilayani meskipun usianya sudah bertambah besar.

Anak-anak generasi home service tentunya tidak terjadi begitu saja karena ada penyebab yang membuat mereka jadi demikian. Agar terhindar dari sifat home service, mari hindari beberapa hal di bawah ini!

1. Rasa tidak tega berlebih terhadap anak

Rasa Tega Berlebih (dok. Pexels)

Rasa tidak tega orangtua terhadap anak merupakan hal yang wajar terjadi. Apalagi jika anak sedang mengalami kesulitan, pasti setiap orangtua selalu ingin membantunya. Namun, rasa tega yang berlebih dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak.

Sebagai contoh, anak menjadi tumbuh menjadi manja dan mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan. Cobalah untuk mencontohkan anak cara menyelesaikan kesulitannya terlebih dahulu. Dengan begitu, ke depannya anak akan menjadi terbiasa dalam menghadapi kesulitan.

2. Menuruti semua permintaan anak

Menuruti Semua Permintaan Anak (dok. Pexels)

Orangtua yang cenderung sibuk sering kali menuruti kemauan anak sebagai pengganti waktunya yang hilang untuk anak. Memang gak ada salahnya jika sesekali menurutinya, tetapi jika dilakukan terus-menerus anak akan menganggap semua hal yang diminta dapat terealisasikan dengan mudah.

"Membantu seorang anak menerima bahwa mereka tidak akan mendapatkan semua yang mereka inginkan adalah pelajaran hidup yang penting," ungkap Karen Ruskin, Psy.D., terapis keluarga di Sharon, Massachusetts, dilansir Parents.

Cobalah ajarkan arti penolakan agar anak dapat memilah pilihan yang tepat. Hal ini juga membantu anak agar tidak egois dan dapat membuat keputusan yang baik ke depannya.

3. Tidak mengenalkan proses pada anak

Tidak mengenalkan proses pada anak (dok. Pexels)

Pengenalan proses pada anak dapat menghindari terjadinya anak home service. Jika tidak mengenalkan sebuah proses sejak dini, anak akan menganggap semua hal yang diminta dapat diperoleh secara instan.

Jika anak ingin memakai baju, cobalah untuk mengenalkan anak cara memakainya. Berilah contoh bagaimana cara memasukkan baju ke kepala dan tangan hingga cara memasang kancing.

Dengan begitu, anak akan mengetahui jika hal yang diinginkan harus melalui serangkaian proses terlebih dahulu. Jangan lupa juga untuk memberikan pujian dalam tiap prosesnya, ya!

4. Terbiasa melayani anak

Terbiasa melayani anak (dok. Pexels)

Bagi orangtua yang cenderung memiliki kesibukan tinggi, biasanya mereka menggunakan jasa baby sitter untuk menjaga anaknya. Adanya baby sitter membuat anak menjadi dilayani di tiap aktivitasnya.

Apalagi jika orangtua berpesan kepada baby sitter untuk selalu memperhatikan dan melayani anak. Akibatnya, anak akan merasa jika kehadiran baby sitter untuk melayaninya. Hal ini juga yang menjadi pemicu munculnya sikap home service.

5. Kurangnya kepedulian orangtua

Kurangnya kepedulian orangtua (dok. Pexels)

Perilaku anak merupakan cerminan dari orangtua. Orangtua yang kurang peduli dengan kesalahan yang diperbuat anak dan tidak mencoba menjelaskan letak kesalahannya, dapat mengakibatkan anak berbuat semaunya tanpa memikirkan benar atau salah perbuatan tersebut.

“Saat anak-anak berkembang, otak mereka mencerminkan otak orang tua mereka. Dengan kata lain, pertumbuhan dan perkembangan orang tua sendiri, atau kekurangannya, berdampak pada otak anak,” ungkap Daniel J. Siege, profesor klinis psikiatri di UCLA School of Medicine dan direktur eksekutif Mindsight Institute, dilansir ParentalEQ.

6. Terpengaruh konten media sosial

Terpengaruh konten media sosial (dok. Pexels)

Kurangnya pengawasan orangtua terhadap penggunaan media sosial menjadi salah satu pemicu terjadinya generasi home service. Di media sosial pun banyak sekali konten untuk dinikmati, tetapi tidak semua baik untuk anak.

Anak bisa saja melihat konten yang tidak realistis, seperti konten pamer kekayaan. Jika tidak diawasi oleh orangtua, anak akan menganggap bahwa hal tersebut mudah diraih hanya dengan minta kepada orangtua.

Nah, itu dia penyebab tumbuhnya generasi home service. Tidak menuruti kemauan anak memang bukanlah hal yang mudah, namun hal tersebut dapat membantu anak agar tidak menjadi generasi home service.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.