6 Tips Jitu Bikin Anak Lebih Mudah Bangun Pagi, Gak Drama Lagi!

- Ciptakan rutinitas malam yang konsisten untuk anak.
- Bangunkan anak dengan lembut agar mood bangun pagi tetap positif.
- Siapkan segala kebutuhan di malam hari agar tidak kerepotan saat pagi.
Bagi banyak orang tua, pagi hari sering diwarnai dengan momen ‘pertempuran’ kecil untuk membangunkan anak dari tidurnya. Selain penuh drama, rutinitas ini juga kerap memancing emosi, bahkan bikin mood jadi rusak. Padahal, jika anak bisa bekerja sama dengan bangun tepat waktu, semuanya akan terasa mudah.
Beberapa psikolog anak dan ahli parenting menyarankan agar rutinitas bangun pagi ini dilakukan secara konsisten, menyenangkan, dan penuh dukungan. Jadi, bukan cuma sekadar membangunkan, tapi juga membangun habit sehat yang bisa anak bawa sampai dewasa nanti. Nah, supaya gak struggle terus-menerus setiap pagi, cobain deh lakukan enam tips berikut.
1. Mulai dari rutinitas malam hari

Rahasia sukses bangun pagi sebenarnya dimulai sejak malam sebelumnya. Pastikan anak tidur cukup dengan waktu tidur yang konsisten. Orang tua bisa membiasakan anak bersiap tidur pukul 9 malam dengan mulai memberikan jeda screen time sebelum anak tidur. Hal ini sangat diperlukan karena cahaya dari gadget bisa bikin anak susah mengantuk.
Kalau anak terbiasa punya waktu tidur yang jelas, tubuhnya akan otomatis lebih siap bangun pagi. Jadi, orang tua gak perlu repot-repot pakai alarm keras atau teriak-teriak setiap hari. Dengan membangun rutinitas malam yang tenang, pagi pun akan terasa lebih ringan.
2. Bangunkan dengan cara lembut

Alih-alih langsung menarik selimut atau menyalakan lampu terang, coba bangunkan anak dengan cara yang lebih lembut. Misalnya dengan membelai rambutnya, membuka tirai, atau memutar musik pelan. Cara ini bisa membantu anak bangun dengan mood yang lebih baik.
Anak yang dibangunkan secara positif biasanya juga lebih cepat merespons dibandingkan anak yang dipaksa bangun mendadak. Hasil dari kebiasaan ini, pagi gak lagi dipenuhi drama tangisan atau rengekan. Dengan begitu, orang tua jadi lebih tenang, anak pun juga lebih semangat.
3. Siapkan segalanya di malam hari

Salah satu trik biar pagi gak hectic adalah menyiapkan semua kebutuhan di malam sebelumnya. Misalnya, pilih baju sekolah, siapkan tas dan buku, serta semua keperluan lainnya. Cara ini bikin anak gak perlu terburu-buru saat bangun, dan merasa lebih siap untuk berangkat ke sekolah.
Anak lebih mudah beradaptasi kalau rutinitasnya sudah tertata rapi. Mereka juga jadi belajar tanggung jawab karena terbiasa mempersiapkan dirinya. Jadi, begitu bangun, mereka tinggal fokus menjalani pagi dengan lebih tenang.
4. Gunakan visual atau checklist

Anak-anak biasanya suka hal yang konkret dan bisa dilihat. Orang tua bisa membuat checklist atau chart berisi kegiatan pagi, seperti: bangun tidur, cuci muka, pakai seragam, sarapan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, anak tahu urutan yang harus dilakukan tanpa perlu diingatkan terus-menerus.
Trik visual ini juga bisa mengurangi perdebatan kecil di pagi hari. Anak merasa lebih mandiri karena bisa mengontrol sendiri apa yang harus dilakukan, sementara orang tua gak perlu bolak-balik mengingatkan. Selain praktis, cara ini juga membuat anak belajar disiplin dengan cara yang menyenangkan.
5. Ciptakan mood yang positif

Pagi hari akan terasa lebih ringan kalau suasananya hangat dan menyenangkan. Coba ajak anak ngobrol ringan, putar musik yang ceria, atau beri mereka pelukan saat terbangun dari tidurnya. Hal-hal kecil seperti ini bisa bikin mood mereka lebih baik sepanjang hari.
Anak yang memulai pagi dengan energi positif cenderung lebih semangat belajar dan beraktivitas. Jadi, gak ada salahnya bikin momen bonding dengan anak. Selain bisa menyalurkan energi positif, kebiasaan ini juga membangun ikatan emosi yang sehat.
6. Beri anak apresiasi

Jangan lupa, anak akan lebih termotivasi kalau usahanya diapresiasi. Orang tua bisa memberi pujian sederhana saat mereka berhasil bangun pagi tanpa drama. Sesekali, boleh juga kasih reward kecil, misalnya memilih menu sarapan favorit atau hadiah jalan-jalan di waktu weekend. Apresiasi semacam ini membuat anak merasa dihargai. Lama-lama, anak akan membangun kebiasaan bangun pagi bukan hanya karena disuruh, tapi karena terbiasa dan merasa bangga.
Anak mampu bangun pagi bukanlah sekadar kewajiban yang harus dijalankan oleh anak, melainkan kebiasaan positif yang akan berguna bagi mereka. Sebagai orang tua, membangun kebiasaan ini memang menantang, tapi bukan berarti gak bisa dijalankan. Enam tips di atas bisa menjadi alternatif untuk membantu orang tua melatih anak-anaknya. Semoga berhasil!