7 Tanda Tanpa Sadar Kamu Sering Judge Ibu Baru, Menyalahkan?

Perjuangan ibu baru gak pernah mudah. Mereka lagi belajar banyak hal baru sekaligus menghadapi komentar orang-orang di sekitar yang gak jarang terasa menyudutkan.
Kadang, tanpa kita sadari, komentar atau sikap kita malah bikin mereka merasa gak cukup baik. Yuk, coba cek diri sendiri, apakah kamu pernah melakukan hal ini?
1. Sering mengomentari cara dia menggendong bayinya

Buat ibu baru, semua serba pertama kali, termasuk belajar cara menggendong bayi. Tapi, kalau kamu terlalu kritis soal cara dia menggendong, itu bisa bikin dia merasa gak percaya diri. Apalagi kalau komentar kamu terdengar seperti penghakiman.
Daripada sibuk mengkritik, kenapa gak tawarkan bantuan dengan hangat? Dukungan kecil dari orang terdekat justru jauh lebih berharga di masa-masa penuh tantangan seperti ini.
2. Membandingkan perkembangan anaknya dengan anak lain

Setiap bayi punya milestone yang berbeda, tapi sayangnya, banyak orang gak sadar kalau membandingkan itu bikin stres. Saat kamu bilang, ‘Anaknya si A udah bisa ini, kok anakmu belum?’, ibu baru bisa merasa seperti gagal jadi orang tua.
Coba ubah perspektif. Rayakan aja setiap perkembangan kecil si bayi tanpa membandingkan. Ibu baru akan merasa lebih dihargai, dan itu sangat berarti buat mereka.
3. Komentar tentang pilihan menyusui yang dia ambil

ASI atau susu formula, itu pilihan pribadi yang diambil dengan banyak pertimbangan. Kalau kamu menghakimi pilihan dia, apalagi sampai membahas manfaatnya dengan nada menyindir, itu sama sekali gak membantu.
Lebih baik dukung apapun yang dia pilih. Yang terpenting adalah bayinya sehat, dan ibunya tetap bahagia. Ibu baru butuh teman yang suportif, bukan penghakiman.
4. Fokus membahas tubuhnya yang belum kembali seperti semula

Setelah melahirkan, tubuh seorang ibu butuh waktu untuk pulih. Jadi, komentar soal badannya yang gemuk bisa terasa sangat menyakitkan, meskipun kamu gak bermaksud begitu.
Lebih baik, beri dia apresiasi atas perjuangannya selama ini. Kalimat seperti ‘Kamu luar biasa!’ jauh lebih bermakna dan bikin dia merasa senang.
5. Mudah menyalahkan ketika bayinya menangis di tempat umum

Bayi rewel itu wajar, apalagi di tempat ramai. Tapi, kalau kamu langsung menuduh ibunya gak bisa mengurus anak hanya karena si bayi menangis, itu sama aja menambah beban mentalnya.
Coba posisikan dirimu di tempatnya. Alih-alih menyalahkan, beri dukungan kecil seperti membantu menenangkan atau sekadar memberi senyuman. Hal kecil ini bisa bikin ibu baru merasa gak sendirian.
6. Memberi nasihat tanpa dia minta

Kadang, niat baik kita untuk memberi saran justru terasa seperti kritik bagi ibu baru. Apalagi kalau saran itu datang tanpa diminta. Percaya deh, mereka sudah cukup lelah dengan tugas barunya, gak perlu ditambah dengan nasihat yang sebenarnya gak dibutuhkan.
Kalau kamu memang ingin membantu, dengarkan dulu ceritanya. Kadang, yang mereka butuhkan cuma telinga yang mau mendengar, bukan nasihat panjang lebar.
7. Ikut campur soal pola asuh yang dia pilih

Setiap orang tua punya cara sendiri dalam mengasuh anaknya. Mengomentari atau mengkritik pola asuh mereka hanya akan membuat ibu baru merasa gak cukup baik. Ingat, mereka sedang belajar dan butuh waktu untuk menemukan ritme yang pas.
Daripada menghakimi, lebih baik dukung apa yang sedang dia coba terapkan. Sekadar bilang, Kamu hebat, lho, udah coba banyak cara untuk anakmu, itu bisa bikin hari-hari beratnya terasa lebih ringan.
Belajar lebih empati itu gak sulit kok! Sebagai orang di sekitarnya, kita punya peran besar untuk mendukung ibu baru melewati fase ini. Mulailah dengan menahan komentar yang gak perlu dan lebih banyak memberi apresiasi. Karena, menjadi ibu itu sudah cukup sulit tanpa tambahan beban dari komentar kita. Yuk, lebih empati lagi!