8 Tips agar Kamu Diizinkan Orangtua untuk Bekerja di Luar Negeri

Keinginanmu untuk bekerja di luar negeri gak langsung direstui oleh kedua orangtua. Keengganan orangtua melepasmu bisa dimengerti. Bagaimanapun juga, jarak negara lain sangat jauh. Di sana juga terdapat berbagai peraturan berbeda yang harus diikuti oleh tenaga kerja asing. Namun, kamu jangan patah semangat.
Orangtua yang hari ini masih menahanmu agar bekerja di negara sendiri dapat berubah pikiran, kok. Ini tergantung dari kemampuanmu dalam meyakinkan mereka. Dirimu gak bisa sekadar memaksakan keinginan buru-buru kabur ke luar negeri. Lakukan delapan cara berikut untuk membuat orangtua yakin kamu bakal mampu survive di negeri orang.
1. Tetapkan negara tujuan

Kalau negara tujuanmu gak jelas dan berubah-ubah tentu orangtua berpikir kamu sebenarnya tak tahu hendak ke mana. Ada banyak sekali negara di dunia ini. Dirimu mesti membuat keputusan dan fokus untuk mendapatkan pekerjaan di sana. Jangan terkesan kamu tidak serius dengan gonta-ganti negara yang akan dituju.
Seolah-olah untukmu pergi dan bekerja di semua negara itu segampang membalikkan telapak tangan. Kamu boleh punya beberapa alternatif negara tujuan, tetapi harus tetap ada skala prioritasnya. Jika urutan prioritas negara sudah gak berubah-ubah lagi, orangtua dapat melihat kemantapan hatimu.
2. Punya alasan yang masuk akal, syukur-syukur ada data

Tugasmu gak hanya memilih satu atau beberapa negara sebagai prioritas tujuan. Memilih bukan hal yang terlalu sulit. Akan tetapi, kamu mesti menerangkan alasan yang masuk akal pada orangtua kenapa ingin ke sana. Mengingat tujuanmu ialah bekerja, jangan menjadikan film-film atau kesukaanmu pribadi atas budayanya sebagai dasar.
Orangtua akan cenderung meremehkan alasan yang bersifat sentimental seperti itu. Cari informasi yang akurat tentang kesempatan bekerja di sana yang terbuka buat warga negara asing khususnya dari Indonesia. Berapa banyak tenaga kerja Indonesia yang mencari nafkah di sana? Seperti apa gaji dan fasilitas yang diberikan?
Bagaimana perlindungan yang diberikan oleh perusahaan atau negara tersebut pada pekerja asing? Berapa banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor formal dan informal? Berapa perbandingan rata-rata pendapatan untuk pekerjaan yang diincar dengan kebutuhan bulanan? Makin kamu bisa menerangkan jawaban setiap pertanyaan di atas, makin orangtua yakin akan kesungguhanmu.
3. Jangan meninggalkan tanggungan apa pun pada orangtua

Contoh tanggungan yang bakal memberatkan orangtua kalau kamu pergi ke luar negeri ialah anak. Memang banyak orang yang merantau dan menitipkan anak pada kedua orangtuanya di kampung. Namun, dirimu tidak bisa asal mencontoh tindakan begini.
Lihat-lihat dulu kondisi anak dan orangtuamu. Jika anakmu sangat aktif atau mengalami gangguan kesehatan dan perkembangan yang memerlukan perhatian khusus, ayah dan ibumu mungkin kewalahan. Demikian pula apabila kondisi orangtuamu sudah lemah. Jangan menambah beban mereka dengan memintanya mengasuh anakmu.
4. Belajar bahasa dan keterampilan kerja yang dibutuhkan

Meski cukup banyak kisah sukses pekerja Indonesia di negara lain, kamu masih punya PR besar. Kompetensi penting dimiliki sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di negara yang dituju. Kemampuan berbahasa asing sangat penting sebagai dasarnya. Jika kemampuan berbahasa asing amat kurang, nanti dirimu kesulitan memahami instruksi pemberi kerja.
Adaptasimu dengan warga di sana pun menjadi lebih lambat. Cari tahu pula keterampilan apa saja yang diperlukan di sana. Ikuti pelatihan di dalam negeri. Bila nantinya ada lisensi yang mesti didapatkan di sana, kamu juga mesti siap. Intinya, jangan pergi ke luar negeri tanpa skill yang memadai. Kalau kamu sudah ikut kursus sana sini, orangtua lebih optimis dirimu akan mendapatkan pekerjaan yang baik di negeri orang.
5. Miliki karakter ulet dan pekerja keras

Dua karakter ini gak bisa dibentuk dalam semalam. Jangan kamu menunggu diberangkatkan ke luar negeri dulu baru terpaksa bekerja keras oleh tuntutan keadaan. Orangtua tidak akan membiarkanmu pergi ke luar negeri apabila dirimu setiap hari masih lebih suka bermalas-malasan. Jangan hanya membayangkan gaji di sana yang lebih tinggi daripada di tanah air.
Pekerja asing pasti juga dituntut mempunyai etos kerja yang tinggi. Orangtua gak mau di sana dirimu mendapat banyak masalah karena tidak ulet dan suka bekerja keras. Untuk meyakinkan mereka bahwa kamu siap bekerja di luar negeri, sebaiknya dirimu bekerja dulu di Indonesia. Selain agar kamu lebih tahu tentang dunia kerja, orangtua juga dapat mengukur keuletanmu.
6. Mandiri dan bisa jaga diri

Kamu ingin melanjutkan studi di luar kota saja harus mandiri dan bisa jaga diri. Apalagi jika niatmu untuk bekerja di luar negeri. Jarak yang jauh antara negara bakal tempatmu bekerja dengan kampung halaman membuatmu harus ekstra mandiri. Kamu gak bisa lagi sedikit-sedikit menelepon dan meminta bantuan orangtua.
Kamu pun kudu membayar untuk setiap layanan. Jika dirimu perlu memperbaiki tempat tinggal, memanggil tukang pun bisa jauh lebih mahal daripada di Indonesia. Kalau sampai sekarang kamu masih mengandalkan orangtua buat segala hal, rasanya mereka gak bakal kasih izin untukmu bekerja di luar negeri. Terlalu jauh dan berisiko.
7. Punya tujuan jangka panjang

Tujuan jangka pendekmu ialah berangkat ke luar negeri untuk bekerja. Lalu, apa tujuan jangka panjangmu? Sebaiknya kamu sudah memikirkannya sejak sekarang dan mengomunikasikannya dengan orangtua. Misalnya, dirimu tidak ingin selamanya di sana.
Maka setelah beberapa tahun kamu bekerja di luar negeri harus sudah ada rencana pulang ke tanah air. Bukan sekadar dirimu pulang dan gak berangkat lagi ke sana. Namun, di Indonesia nanti kamu akan bekerja apa? Apakah dirimu hendak membangun usaha berbekal tabungan selama bekerja di negara lain? Kian terperinci rencana jangka panjangmu, kian orangtua mantap melepasmu.
8. Memiliki tabungan dan tahu cara bekerja di sana secara legal

Betul, kamu ingin bekerja di luar negeri agar bisa menabung lebih banyak ketimbang dirimu bekerja di sini. Namun, bukan artinya kamu boleh berangkat ke sana tanpa uang yang cukup. Jika di negara tujuan ada ketentuan tentang minimal saldo tabungan orang asing yang hendak berkunjung atau bekerja di sana, dirimu mesti mematuhinya.
Tabungan ini penting supaya jika kamu tak langsung memperoleh gaji masih bisa hidup layak di sana. Kalau orangtua gak mampu memberimu cukup uang sebagai bekal, maka dirimu harus bekerja dulu di Indonesia serta mengumpulkan uangnya. Wajar orangtua melarangmu ke luar negeri bila kamu tidak punya saldo tabungan yang lumayan.
Mereka gak mau dirimu terlunta-lunta di sana. Jangan lupa beri tahu orangtua mengenai cara legal untukmu bisa bekerja di luar negeri. Bukan kamu sekadar mengikuti ajakan seseorang yang tidak jelas. Orangtua sangat mewaspadai kalau-kalau dirimu malah menjadi korban perdagangan orang.
Sikap orangtua yang tak seketika mengizinkanmu untuk bekerja di luar negeri hanyalah bentuk kehati-hatian mereka. Bila memang kamu ingin sekali memperbaiki nasib dengan merantau ke negeri orang, lakukan persiapannya sebaik mungkin. Yakinkan orangtua bahwa dirimu bersungguh-sungguh dan bukan sekadar FOMO.