Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Anak Juga Perlu Menghabiskan Waktu di Alam

ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/michaelmorse)
ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/michaelmorse)

Bermain di luar ruangan sering kali dianggap sepele di era digital seperti sekarang. Banyak anak lebih memilih duduk di depan layar ketimbang berlari di taman atau memanjat pohon di halaman rumah. Padahal, interaksi dengan alam punya manfaat luar biasa untuk tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun emosional.

Selain menyehatkan, bermain di alam juga membantu anak memahami dunia nyata di sekitarnya. Dari menghadapi lumpur hingga melihat daun berguguran, setiap pengalaman memberi pelajaran berharga. Yuk, simak beberapa alasan penting kenapa anak perlu lebih sering beraktivitas di alam terbuka!

1. Melatih anak menghadapi tantangan

ilustrasi ibu dan anak panen tomat (pexels.com/yankrukov)
ilustrasi ibu dan anak panen tomat (pexels.com/yankrukov)

Saat bermain di alam, anak belajar bahwa tidak semua hal bisa dikendalikan. Mereka mungkin harus berlari di bawah hujan, melewati jalan berlumpur, atau menghadapi serangga kecil yang tak terduga. Pengalaman seperti ini membantu anak beradaptasi dengan situasi sulit tanpa harus selalu bergantung pada orangtua.

Dilansir dari BBC, Dr. Sandi Mann, Dosen Senior Psikologi di University of Central Lancashire, mengatakan bahwa anak bisa belajar menghadapi kesulitan, misalnya ketika situasi di luar tidak senyaman di rumah. Hal-hal kecil seperti ini melatih ketahanan mental anak sejak dini. Semakin sering mereka mencoba mengatasi tantangan, semakin kuat rasa percaya diri dan daya juangnya.

2. Menumbuhkan kreativitas dan imajinasi

ilustrasi anak bermain di lapangan rumput (pexels.com/jonasmohamadi)
ilustrasi anak bermain di lapangan rumput (pexels.com/jonasmohamadi)

Berada di alam memberi anak ruang tak terbatas untuk berkreasi. Mereka bisa mengubah batang kayu jadi pedang imajiner, atau membangun benteng dari daun dan ranting. Alam membebaskan mereka untuk bermain tanpa aturan kaku seperti di dalam ruangan.

Kebebasan ini memicu kreativitas yang tak tergantikan oleh permainan digital. Anak belajar berpikir fleksibel dan menemukan solusi dari hal-hal sederhana. Seperti dijelaskan Dr. Sandi Mann, alam terbuka menyediakan banyak aktivitas yang menstimulasi perkembangan anak dengan cara yang sering tak terduga.

3. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental

ilustrasi ibu dan anak melakukan yoga (pexels.com/yankrukov)
ilustrasi ibu dan anak melakukan yoga (pexels.com/yankrukov)

Berlari, melompat, atau sekadar berjalan di taman membuat tubuh anak lebih aktif bergerak. Aktivitas ini melatih kekuatan otot, keseimbangan, dan koordinasi tubuh. Selain itu, udara segar dan sinar matahari membantu menjaga sistem imun agar tetap kuat.

Tak hanya tubuh, pikiran anak juga ikut sehat saat berada di alam. Dikutip dari BBC, Dr. Claire Halsey, psikolog anak, menjelaskan bahwa, bahkan waktu singkat untuk beraktivitas di luar sudah bisa meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan anak.

“Manfaatnya juga bisa terasa dalam jangka panjang, menyalurkan energi lewat aktivitas luar ruangan dapat mengurangi rasa gelisah di rumah dan membantu anak tidur lebih nyenyak,” tambah Dr. Claire.

4. Membentuk rasa ingin tahu dan rasa hormat pada alam

ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/michaelmorse)
ilustrasi anak kecil bermain (pexels.com/michaelmorse)

Anak-anak adalah penjelajah alami yang senang bereksperimen dengan hal baru. Melihat ulat berubah jadi kupu-kupu atau benih tumbuh menjadi bunga membuat mereka kagum pada proses kehidupan. Dari rasa penasaran itu, lahirlah pemahaman dan rasa hormat terhadap alam.

Dikutip dari Child Mind Institute, Richard Louv, penulis Last Child in the Woods: Saving Our Children From Nature-Deficit Disorder dan seorang jurnalis non-fiksi, menjelaskan bahwa alam membangkitkan rasa takjub yang tidak bisa diberikan lingkungan lain. Fenomena sederhana di taman atau halaman belakang dapat membuat anak bertanya-tanya tentang bumi dan kehidupan di dalamnya, mendorong mereka berpikir lebih dalam dan ilmiah.

Selain itu, dengan mengajak anak bertanya tentang hal-hal yang mereka lihat di luar bisa menumbuhkan minat belajar sejak dini. Mereka jadi terbiasa berpikir kritis dan mencari tahu alasan di balik fenomena alam. Tanpa disadari, hal ini juga menanamkan nilai cinta lingkungan yang akan terbawa hingga dewasa.

5. Membangun kedekatan emosional dengan orangtua

ilustrasi orangtua bermain bersama anak (pexels.com/gustavo-fring)
ilustrasi orangtua bermain bersama anak (pexels.com/gustavo-fring)

Waktu di alam adalah momen terbaik untuk membangun hubungan hangat antara orangtua dan anak. Tanpa gangguan layar atau rutinitas rumah, interaksi menjadi lebih tulus dan penuh perhatian. Sekadar berjalan santai di taman atau bermain bola di lapangan bisa memperkuat ikatan batin mereka.

“Bermain bersama, berjalan-jalan, atau sekadar mengobrol di alam terbuka memperkuat hubungan emosional dan memberikan efek menenangkan serta positif bagi orang dewasa maupun anak-anak,” kata Dr. Claire.

Selain itu, kegiatan di alam membantu orangtua memahami karakter dan minat anak dengan lebih baik. Anak merasa dihargai karena mendapatkan waktu berkualitas bersama sosok penting dalam hidupnya. Dari momen sederhana seperti ini, tumbuhlah rasa percaya, kedekatan, dan kasih sayang yang kuat.

Waktu di alam bukan hanya soal bermain, tapi juga tentang tumbuh dan belajar. Alam mengajarkan anak tentang tantangan, kreativitas, hingga arti menghargai kehidupan. Jadi, yuk mulai sisihkan waktu untuk membawa si kecil keluar rumah karena di balik udara segar dan sinar matahari, ada banyak pelajaran berharga yang menanti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Zodiak dengan Kombinasi Kecerdasan dan Intuisi Tinggi

08 Okt 2025, 12:45 WIBLife