5 Alasan Ayah Wajib Ikut Serta dalam Setiap Pengasuhan Anak di Rumah

Menikah menjadi momen penyatuan cinta dan kasih sayang antara dua anak manusia. Dengan salah satu komitmennya adalah berbagi. Berbagi cinta, kasih sayang, peran termasuk tugas. Meski sudah membuat komitmen berdua sejak awal pernikahan. Namun bukan berarti seorang ayah tidak berhak mengasuh anaknya jika ia sedang di rumah. Menggantikan peran ibu seperti menemani anak bermain, bahkan melakukan beberapa pekerjaan rumah.

Begitu pun ibu, yang bisa juga mendapatkan kebebasan untuk bisa beraktivitas di luar rumah. Bukan karena tidak menyadari kodratnya, namun lebih kepada mengambil kesempatan untuk mengembangkan dirinya. Pembagian peran dan tugas ini pula yang akan membantu keluarga agar bisa terus harmonis. Anak pun merasa bahwa hubungan kedua orang tuanya menjadi sangat harmonis karena mau saling berbagi.

Sebenarnya tidak ada pola pengasuhan ideal. Ada saja yang merasa kurang daripada pola pengasuhan orang lain terhadap anak mereka. Namun bukan berarti anak tidak berhak merasakan pola pengasuhan terbaik dari kedua orang tuanya. Peran ayah dan ibu dalam mengasuh anak memberi gambaran keseimbangan di antara keduanya. Anak pun akan merasa memiliki porsi yang sama saat harus mendapatkan pengasuhan dari ayah ataupun ibu.

Ideal di sini lebih kepada kesediaan ayah untuk ikut membantu ibu. Serta keterbukaan ibu untuk meminta bantuan ayah. Anak pun akan mendapatkan pengasuhan yang seimbang di antara kedua orang tua yang senantiasa ada. Bukan berarti ayah tidak boleh bekerja di luar rumah. Namun saat ayah sedang di rumah. Usahakan untuk meluangkan waktu bersama anak.

Pola asuh antara ayah dan ibu memang berbeda. Namun di sinilah anak mendapatkan dua contoh pola pengasuhan dari keduanya. Seperti pola pengasuhan yang tegas dan disiplin dari ayah. Serta mendapatkan pola pengasuhan yang sabar dan telaten dari ibu. Keduanya memiliki perannya masing-masing. Meski ayah ataupun ibu tetap bisa melakukan apa yang pasangan mereka lakukan. Namun alangkah baiknya jika peran dilakukan oleh masing-masing orang.

Termasuk pengajaran untuk berbagai keahlian teknis. Seperti memperbaiki barang seperti ayah. Atau berbenah rumah seperti ibu. Menata taman layaknya ayah, atau memasak seperti ibu. Tidak ada batasan pula antara anak laki-laki dan perempuan. Jika harus semua anak harus mengenali peran ini. Meski kemungkinan kecil akan dilakukan di masa depan, tapi anak menjadi punya pandangan jika suatu saat harus melakukannya.

Di era yang super sibuk seperti saat ini, banyak ayah yang mengaku kehilangan momen bersama anak mereka. Mereka seolah disibukkan dengan pekerjaan di luar rumah. Dan kekurangan waktu bahkan untuk sekadar bermain bersama anak di rumah. Hal ini pula yang terkadang menjadi alasan ayah kurang berperan dalam pola pengasuhan anak mereka.

Ingat! Bukan berarti ayah dilarang bekerja di luar rumah. Hanya saja ayah harus pandai membagi waktu antara pekerjaan di luar rumah dengan perannya di dalam rumah. Bermainlah bersama anak, temani ia belajar dan mengenal banyak hal baru. Luangkan hari libur untuk sekadar mengajaknya pergi dan menikmati pemandangan. Dan manfaatkan waktu untuk berccengkrama dengan mereka sebelum tidur. 

Saat ayah ikut terlibat dalam setiap proses pengasuhan anak di rumah, maka tidak ada lagi perselisihan yang terjadi antara ayah dan ibu. Keduanya akan saling tahu apa yang diajarkan, apa usahanya selama ini dan bagaimana harus bersikap saat hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Ayah ataupun ibu akan berbagi tugas dan saling menghormati setiap proses yang dilalui. Meski tak mudah, keduanya tetap bisa saling membantu peran masing-masing.

Perselisihan yang mungkin terjadi karena pola pengasuhan yang tidak sesuai pun akan mudah terhindarkan. Ayah tidak akan menyalahkan ibu, ibupun tidak akan menyalahkan ayah. Keduanya akan saling tolong menolong dalam hal mengasuh buah hati. Sebab keduanya merasa memiliki tanggung jawab untuk tumbuh kembang anak.