Sempat Trending di TikTok, Ini 5 Ciri Anak Mengalami Glass Child

Orangtua sering merasa bahwa anak disabilitas membutuhkan perhatian yang lebih, sehingga cenderung mengabaikan anaknya yang lain. Hal tersebutlah yang memunculkan istilah glass child.
Fenomena ini pun sempat trending di TikTok dan banyak TikTokers yang membagikan pengalamannya. Sayangnya, glass child dapat memengaruhi sikap dan perilaku anak. Agar lebih jelas, yuk kenali ciri-ciri kondisi tersebut di bawah ini!
1. Cenderung pendiam

Anak dengan kondisi glass child biasanya akan merasa adanya tekanan yang dipaksakan untuk sempurna sehingga mereka cenderung menyembunyikan perasaannya sendiri. Padahal, setiap anak memiliki hak untuk mengungkapkan perasaannya.
Dilansir EMC Healthcare, penting bagi orangtua untuk meluangkan waktunya guna mendengarkan perasaan tiap anak. Hal tersebut berfungsi untuk pembentukan karakternya ke depan.
"Setiap individu memiliki kebutuhan untuk didengarkan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Jika kebutuhan anak untuk mendengarkan tidak terpenuhi, akan memengaruhi perkembangan psikologisnya ketika dia besar," ungkap Melvi Rosilawati, M.Psi, seorang Psikolog, dilansir EMC Healthcare.
2. Memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari usianya

Glass child merasa memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena banyak yang menganggap mereka adalah anak yang sehat. Mereka akan mengambil porsi tanggung jawab orangtua untuk melakukan pekerjaan rumah ataupun mengasuh saudara disabilitasnya.
Akibatnya, mereka akan kehilangan momen dan aktivitas di usianya. Sebagai contoh, mereka tidak akan ikut bermain sepulang sekolah karena mereka berpikir masih memiliki tanggung jawab di rumah yang belum terselesaikan.
3. Mengutamakan kebahagiaan orang lain

Glass child akan cenderung mengutamakan kebahagiaan orang lain di atas kebahagiaannya. Hal ini karena mereka sudah terbiasa menganggap bahwa kebutuhan orang lain merupakan tanggung jawab dirinya.
Dilansir Verywell Mind, seseorang yang memprioritaskan perasaan orang lain di atas kebutuhannya sering disebut sebagai people pleaser. People pleaser akan berusaha menyenangkan orang lain untuk mempertahankan hubungan.
"Menyenangkan orang dikaitkan dengan sifat kepribadian yang dikenal sebagai sosiotropi atau merasa terlalu khawatir untuk menyenangkan orang lain dan mendapatkan persetujuan sebagai cara untuk mempertahankan hubungan," ungkap Kendra Cherry, seorang Spesialis Rehabilitasi Psikososial, dilansir Verywell Mind.
4. Cenderung lebih mandiri

Orangtua yang terbiasa lebih fokus dengan anak disabilitasnya, secara tidak langsung mengabaikan anaknya yang lain. Hal ini jelas membuat anak menjadi terbiasa melakukan kebutuhannya sendiri.
Bukan hanya terbiasa melakukan kegiatan sehari-hari sendiri, tetapi juga berpengaruh saat mengambil keputusan yang seharusnya didampingi orangtua. Misalnya, saat mereka mengalami kebingungan dengan masalah sekolah, alih-alih meminta bantuan dan bertanya ke orangtua, mereka akan berpikir untuk menyelesaikan masalah tersebut seorang diri.
5. Merasa bersalah dengan pencapaian

Anak dengan kondisi ini juga akan merasa bersalah jika memiliki pencapaian di tengah keterbatasan yang saudaranya miliki. Dampaknya, mereka akan sulit untuk merayakan prestasi yang mereka dapatkan.
Bahkan, glass child juga akan merasa takut untuk memberitahukannya kepada orangtua. Sebab, mereka selalu dikelilingi rasa untuk selalu menjaga perasaan saudaranya.
Itulah lima ciri-ciri anak yang mengalami glass child. Perlu diketahui, bahwa tiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkana afirmasi dari orangtua. Oleh karena itu, selalu bijak menjadi orangtua, ya!