Orangtua mana yang tidak menginginkan buah hatinya menjadi anak yang saleh atau salihah? Pola asuh sangat berperan besar dalam membentuk akhlak seorang anak. Maka dari itu, pendidikan agama dan budi pekerti harus dikenalkan sedini mungkin.
Lalu, bagaimana sebenarnya seorang anak yang saleh itu? Berikut ini lima ciri-ciri anak saleh, yang salah satunya adalah rajin beribadah.
Orang saleh adalah dia yang beriman serta mencintai Allah SWT dan rasul-Nya. Sikap ini harus dipupuk sejak dini dengan mengenalkan siapa itu Allah SWT dan rasul-Nya lewat kisah atau aktivitas yang menyenangkan.
Seorang anak yang saleh memahami kedudukan Allah SWT dan meneladani sikap Rasulullah SAW. Dia tumbuh jadi pribadi yang takut pada Allah SWT sebagai bentuk keimanannya. Pola pikir semacam itu akan membentengi anak dari pengaruh negatif. Orangtua tentu akan bangga dan merasa lebih tenang jika buah hatinya menunjukkan kecintaan yang besar pada Allah SWT dan rasul-Nya.
Menjalankan salat lima waktu dan puasa di bulan Ramadan adalah ibadah wajib bagi setiap muslim. Seseorang yang beriman akan menjalankan ibadah wajib tersebut dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Dalam Cendikia.Kemenag.go.id, menanamkan iman dengan ibadah dapat menumbuhkan rasa syukur.
Tidak mudah untuk beribadah dengan baik dan benar tanpa adanya kesadaran serta kedisiplinan dalam diri. Hal inilah yang harus menjadi perhatian setiap orangtua untuk menumbuhkan kedisiplinan pada diri anak. Awalnya tentu akan sangat berat mengajarkan ibadah wajib pada anak. Namun, harus tetap diupayakan dengan gigih agar kelak anak menjadi seorang muslim yang taat dan menjalankan kewajibannya dengan ikhlas.
Tak hanya ibadah wajib, ibadah sunah pun perlu dikenalkan sejak kecil. Pelajaran dan pahala yang didapat dari menjalankan ibadah sunah akan menambah kesalehan seorang anak.
Seorang anak yang saleh pasti berbakti kepada kedua orangtuanya dengan sepenuh hati. Dia berusaha selalu bersikap baik dan menunjukkan rasa hormat pada orangtua.
Karakter ini juga harus ditumbuhkan sedini mungkin dengan mengajarkan adab bersikap pada orangtua. Selain itu, orangtua perlu belajar menerapkan pola asuh yang tidak hanya tegas, namun juga membuat anak merasa nyaman. Dengan begitu, kepatuhan anak akan tumbuh dengan sendirinya.
Ada dua sifat yang wajib dimiliki seorang anak saleh, yaitu jujur dan amanah. Kejujuran mencerminkan kemurnian hati seseorang dan budi pekerti yang luhur. Jika sudah memiliki sifat jujur dalam dirinya, dia pun akan bersikap amanah atau bisa dipercaya.
Anak yang jujur dan amanah tentu akan menjadi kebanggaan orangtua. Dia juga bakal dicintai dan disegani orang-orang di sekelilingnya karena memiliki akhlak yang mulia.
Dalam Cendikia.Kemenag.go.id, disebutkan bahwa rendah hati merupakan sikap tawadu. Lebih lanjut lagi, tawadu ialah sikap rendah hati kepada Allah SWT, senantiasa tunduk dan patuh terhadap ketentuan-ketentuan Allah SWT.
Selain itu, bentuk nyata kesalehan seorang anak adalah memiliki sifat pemaaf. Dia menyadari bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun, yang selalu membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi setiap hamba yang menyadari kesalahan dan ingin bertobat. Jika Allah SWT saja selalu bersedia memaafkan hambanya, maka manusia yang baik mestinya juga bersikap pemaaf pada sesama.
Sifat ini bisa ditumbuhkan sejak kecil lewat kebiasaan baik dalam keluarga. Orangtua harus membiasakan diri untuk meminta maaf setelah berbuat kurang menyenangkan pada anak, lalu mengajarkan hal serupa pada buah hatinya.
Itu tadi lima ciri-ciri anak saleh dambaan setiap orang tua. Mari bimbing buah hati untuk beriman dan berakhlak sejak dini agar menjadi generasi saleh yang berkah hidupnya.