Kapan Usia Ideal Mengajarkan Anak Berpuasa?

Ibadah puasa Ramadan membawa beragam keistimewaan kepada umat-Nya. Puasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan. Tentunya, orangtua ingin mengenalkan ibadah puasa ke buah hati tercinta.
Orangtua mengajarkan anak-anak puasa saat usia dini dengan harapan sang buah hati mampu menunaikan kewajiban di kemudian hari. Awalnya, orangtua dapat mengenalkan konsep dasar puasa dan mempraktikkan puasa secara bertahap.
Di tengah proses mengenalkan konsep ibadah puasa, tak jarang anak-anak akan bertanya mengenai makna dan seluk-beluk ibadah puasa. Berapa pun usia anak, ia berpotensi bertanya topik tersebut dikarenakan masih belum paham secara mendalam tentang puasa. Lantas, sebenarnya berapa usia ideal mengajarkan anak berpuasa? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!
1. Siapa saja yang wajib berpuasa?

Hukum puasa bermacam-macam antara lain wajib, sunnah, makruh, serta haram. Puasa Ramadan adalah salah satu jenis puasa wajib yang harus dikerjakan umat Islam. Tentunya, seseorang perlu memenuhi syarat wajib puasa.
Syarat-syarat puasa harus terpenuhi, apabila tidak terpenuhi gugur kewajiban untuk berpuasa. Buku berjudul Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, & Thibbun Nabawi menyebutkan syarat wajib puasa yaitu:
- Beragama Islam.
- Sudah masuk usia baligh.
- Berakal sehat.
- Mampu untuk berpuasa.
- Menetap atau tidak dalam perjalanan jauh.
- Perempuan suci dari haid dan nifas.
2. Rukun puasa

Apa itu rukun puasa? Rukun puasa adalah segala sesuatu yang perlu dikerjakan supaya puasa tetap sah. Jika kamu tidak memenuhi salah satu rukun puasa, maka puasa dianggap tidak sah menurut syari'at Islam.
Sejatinya, rukun puasa hanya ada dua yaitu niat dan menahan diri. Niat puasa Ramadan dilafalkan saat malam hari hingga sebelum fajar. Seseorang yang berpuasa harus menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa.
3. Apakah anak-anak wajib berpuasa?

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan anak adalah seseorang yang masih dalam kandungan hingga berusia 18 tahun. Dari definisi tersebut, pengelompokan usia anak sangat bervariatif.
Bayi baru lahir berusia 0 sampai 28 hari. Bayi adalah anak berumur 0 sampai 11 bulan. Anak balita berusia 12 hingga 59 bulan, sedangkan anak pra sekolah berusia 60 hingga 72 bulan. Anak sekolah berusia 6 tahun hingga sebelum 18 tahun. Di sisi lain, remaja berusia 10 hingga 18 tahun.
Buku berjudul Pendidikan Islam Untuk Anak Usia Dini menjelaskan mayoritas ulama tidak mewajibkan puasa Ramadan sebelum usianya baligh. Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya Safinatun Najah menyebutkan tiga tanda anak memasuki usia baligh, antara lain:
- Berusia 15 tahun bagi anak laki-laki dan perempuan.
- Keluarnya sperma setelah berusia 9 tahun bagi anak laki-laki.
- Keluarnya darah menstruasi setelah berusia 9 tahun bagi anak perempuan.
4. Kapan anak bisa diajarkan puasa?

Momen tepat mengajarkan anak puasa yaitu saat bulan suci Ramadan tiba. Pengurus Cabang Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep, dr H Slamet Riadi, menyebutkan usia tiga hingga lima tahun dianggap waktu yang ideal untuk mengajari anak belajar puasa. Sebelum mengajarkan anak berpuasa, pastikan anak siap secara mental dan fisik.
Buku berjudul Baiti Jannati Keluarga Yang Diberkahi Allah menyarankan mulai mengajarkan puasa pada usia enam hingga tujuh tahun. Pendapat medis menyatakan cadangan glikogen usia anak enam hingga tujuh tahun cukup banyak dibandingkan usia anak di bawahnya. Nah, cadangan glikogen berperan penting untuk menjaga kadar gula darah saat puasa. Apabila cadangan glikogen rendah akan menyebabkan risiko hipoglikemia.
Usia ideal mengajarkan anak berpuasa memang berbeda-beda, tergantung individunya. Orangtua dapat mengenalkan puasa secara pelan-pelan. Pastikan untuk menghindari pemaksaan yang dapat berujung pada tanya besar hingga trauma mendalam bagi anak.