5 Cara Mengajarkan Anak untuk Meminta Maaf

Yang terpenting adalah pembiasaan sejak dini

Meminta maaf sering keluar dari mulut banyak orang tua ketika anaknya melakukan kesalahan, dan itu refleks. Maka dari itu, penting untuk mengajarkan anak untuk berani meminta maaf atas kesalahan yang ia perbuat. Anak-anak perlu tahu kapan mereka harus meminta maaf. Namun, memaksa anak-anak untuk mengucapkan kata maaf ketika mereka melakukan kesalahan tidak membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk memahami mengapa mereka harus meminta maaf.

Lantas bagaimana cara untuk mengajarkan anak meminta maaf? Dilansir Popsugar, berikut caranya:

1. Ajarkan untuk meminta maaf dengan spesifik

5 Cara Mengajarkan Anak untuk Meminta MaafIlustrasi anak dan orang tua (pexels.com/@mikhail-nilov/)

Ketika anak baru saja melempar truk mainan ke kepala saudaranya atau teman sekolahnya, mulailah proses meminta maaf dengan meminta anak untuk melengkapi kalimat "Maafkan aku karena telah..." (semakin spesifik, semakin baik).

Jika jawaban mereka cocok dengan tindakan negatif mereka, itu baru permulaan. Jika mereka menolak untuk menjawab atau tidak tahu mengapa kita meminta mereka untuk meminta maaf atas sesuatu, mereka mungkin membutuhkan lebih banyak usaha.

2. Mintalah pendapat mereka tentang mengapa tindakan itu salah

5 Cara Mengajarkan Anak untuk Meminta MaafIlustrasi orang tua dan anak (pexels.com/@werner-pfennig/)

Ada banyak penyebab mengapa anak mengamuk. Makanan misalnya. Ketika kita menyodorkan semangkuk sup, anak mulai berteriak bahwa ia ingin es krim dan membalikkan mangkuk sup tersebut.

Ini adalah hal yang perlu orang tua ajarkan kepada anak bahwa perilaku tersebut adalah salah. Cobalah untuk bicarakan tentang perasaan siapa yang mungkin terluka dan mengapa. Misalkan jika ia membalikkan mangkuk sup karena tidak menginginkannya, itu akan melukai hati ibu atau nenek yang telah memasak untuknya.

Membantu anak untuk memahami bahwa tindakan mereka memengaruhi orang lain adalah salah satu pelajaran terpenting yang dapat orang tua ajarkan kepada mereka.

Baca Juga: 5 Film Jepang tentang Parenting, dari yang Baik hingga Toksik Ada

3. Ajarkan perilaku positif

dm-player
5 Cara Mengajarkan Anak untuk Meminta MaafIlustrasi orang tua dan anak (pexels.com/@olly/)

Setelah kita mengetahui mengapa mereka meminta maaf dan kepada siapa, bicarakan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya, tetapi dengan cara yang positif. Alih-alih, "Aku tidak akan melempar mainan lagi," cobalah sesuatu seperti, "Aku akan menggunakan kata-kataku saat aku marah."

Bergantung pada usia anak, mereka mungkin membutuhkan bantuan orang tua untuk menemukan solusi terkait perilaku positif ini. Anak yang masih terlalu kecil mungkin akan membutuhkan waktu lama untuk memahami hal ini.

4. Minta mereka untuk meminta maaf

5 Cara Mengajarkan Anak untuk Meminta MaafIlustrasi anak-anak (pexels.com/@pixabay/)

Sebagai manusia, kita mendambakan permintaan maaf saat menyakiti perasaan seseorang. Untuk anak-anak kecil, mungkin lebih sulit untuk menjelaskan mengapa memaafkan begitu penting dan mengapa terkadang orang lain tidak memaafkan mereka.

Pada tahap ini, anak tahu bahwa mereka melakukan kesalahan, mengapa itu salah, perasaan siapa yang mereka sakiti, dan bagaimana mencoba berperilaku di masa depan. Sekarang, kita ingin membantu mereka untuk menjernihkan suasana dan beralih dari situasi mengetahui bahwa kedua belah pihak merasa lebih baik dan masih berteman.

5. Ajarkan terus hingga anak terbiasa

5 Cara Mengajarkan Anak untuk Meminta MaafIlustrasi keluarga bahagia (pexels.com/@arina-krasnikova/)

Setiap kali tindakan anak memerlukan permintaan maaf, ikuti langkah-langkahnya bersama mereka sehingga metode meminta maaf yang bermakna ini dapat menjadi kebiasaan. Beri pemahaman bahwa meminta maaf lebih dari sekadar kata-kata.

Ini agar anak dapat merasakan cukup empati dan penyesalan untuk benar-benar mengubah cara mereka berperilaku di masa yang akan datang. Sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak hanya anak, terkadang orang dewasa juga sulit untuk meminta maaf ketika berbuat kesalahan. Oleh karena itu, pembiasaan sejak dini tentu akan berdampak di masa depan.

Baca Juga: 5 Tips Mencocokkan Gaya Parenting Anak dengan Pasangan, Sudah Tahu? 

Latisha Asharani Photo Verified Writer Latisha Asharani

Umbrellas don't mean anything to the unprecedented pouring rain

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya