Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Menulis Jurnal bagi Anak, Tumbuhkan Emosi Positif!

Jangan sampai anak melewatkan kegiatan penuh makna ini
Intinya sih...
  • Meningkatkan kecerdasan emosional serta kemampuan regulasi diriSaat anak menulis atau menggambar perasaan mereka, mereka sedang belajar mengenali emosi yang dirasakan, hal tersebut menjadi sebuah proses awal dari kesadaran emosi. Hal ini penting karena menjadi pondasi dari kecerdasan emosional.
  • Menstabilkan mood sebelum kegiatan belajarKegiatan jurnal pagi dapat menjadi momen refleksi ringan yang memberi kesempatan anak untuk menenangkan diri. Dalam transisi dari rumah ke sekolah, sering kali anak masih membawa suasana hati yang kurang stabil.
  • Mengembangkan keterampilan bahasa dan komunikasiSaat anak bercerita tentang gambar atau tulisan yang mereka buat, mereka sebenarnya sed

Kegiatan jurnal pagi kini semakin populer di berbagai lembaga pendidikan, terutama di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Aktivitas ini biasanya dilakukan sebelum anak memulai kegiatan belajar. Dalam kegiatan ini, anak-anak diajak untuk menggambar, menulis, dan menceritakan pengalaman mereka berdasarkan gambar atau tulisan yang mereka buat di atas kertas putih. Sekilas kegiatan jurnal pagi memang terlihat sederhana, bahkan mungkin dianggap sebagai selingan biasa. Namun, di balik kesederhanaannya, jurnal pagi menyimpan banyak manfaat yang luar biasa bagi tumbuh kembang anak.

Sebagaimana kita ketahui bahwa masa golden age merupakan usia emas pertumbuhan anak sehingga segala stimulasi yang diberikan dapat berdampak besar pada perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka. Jurnal pagi menjadi salah satu cara efektif untuk mengasah berbagai aspek penting mulai dari kemampuan berbahasa hingga menumbuhkan emosi positif pada diri anak. Tidak heran jika banyak pendidik mulai rutin menerapkan kegiatan ini sebagai bagian dari pembelajaran harian. Nah, berikut ini lima manfaat dahsyat dari kegiatan jurnal pagi bagi anak terutama di masa usia emas pertumbuhan mereka!

1. Meningkatkan kecerdasan emosional serta kemampuan regulasi diri

Jangan sampai anak melewatkan kegiatan penuh makna ini

Saat anak menulis atau menggambar perasaan mereka, mereka sedang belajar mengenali emosi yang dirasakan, hal tersebut menjadi sebuah proses awal dari kesadaran emosi. Hal ini penting karena menjadi pondasi dari kecerdasan emosional. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam mengenali dan menamai emosi berkorelasi erat dengan kemampuan sosialnya di masa depan.

Lebih jauh, melalui bimbingan guru atau orang tua, anak juga mulai belajar bagaimana cara mengekspresikan dan mengelola emosi tersebut. Misalnya, ketika anak  marah, mereka bisa menuangkannya melalui gambar atau cerita alih-alih meledak dalam perilaku negatif. Ini adalah bentuk awal dari kemampuan regulasi diri, yang akan sangat berguna ketika mereka memasuki dunia sosial yang lebih kompleks. Maka, jurnal pagi dapat menjadi sarana belajar yang aman dan menyenangkan sehingga mereka mampu membentuk kecerdasan emosional anak sejak dini.

2. Menstabilkan mood sebelum kegiatan belajar

ilustrasi anak kecil senyum (pexels.com/Pixabay)

Kegiatan jurnal pagi dapat menjadi momen refleksi ringan yang memberi kesempatan anak untuk menenangkan diri. Dalam transisi dari rumah ke sekolah, sering kali anak masih membawa suasana hati yang kurang stabil, entah karena bangun kesiangan, bertengkar dengan saudara, atau lelah. Dengan menulis atau menggambar hal yang mereka alami atau rasakan, maka anak bisa ‘melepaskan’ beban emosi itu terlebih dahulu.

Efeknya, setelah jurnal pagi, anak akan lebih fokus dan siap secara psikologis untuk mengikuti kegiatan belajar. Secara tidak langsung kegiatan Ini dapat membantu menciptakan suasana kelas yang lebih kondusif, karena anak-anak sudah merasa lebih tenang dan terhubung dengan diri mereka sendiri. Guru pun bisa lebih mudah memahami kondisi emosi anak pada hari itu dan memberikan pendekatan yang sesuai. Dengan mood yang stabil, proses belajar pun jadi lebih efektif.

3. Mengembangkan keterampilan bahasa dan komunikasi

ilustrasi anak komunikasi (pexels.com/ Eren Li)

Saat anak bercerita tentang gambar atau tulisan yang mereka buat, mereka sebenarnya sedang berlatih menyusun kalimat dan merangkai cerita. Aktivitas tersebut menjadi pondasi penting dalam perkembangan bahasa. Prosesnya  melatih anak  memilih kata yang tepat, memahami struktur kalimat, dan menyampaikan maksud dengan jelas. Bahkan anak yang belum lancar bicara pun mulai berani mencoba mengucapkan kata-kata yang berkaitan dengan gambar mereka.

Di sisi lain, ketika anak membagikan cerita mereka di depan guru atau teman sekelas, mereka juga sedang melatih kemampuan komunikasi sosial. Mereka belajar mendengarkan, bergiliran berbicara, dan menghargai pendapat orang lain. Kegiatan semacam ini pun membantu membangun rasa percaya diri saat berbicara di depan publik. Dalam jangka panjang, hak tersebut sangat berguna untuk membentuk kemampuan presentasi, berpikir logis, dan mengekspresikan diri secara efektif.

4. Melatih keterampilan pra-menulis sekaligus memperkuat motorik halus

ilustrasi anak kecil belajar menulis (pexels.com/ Mikhail Nilov)

Menulis dan menggambar dalam jurnal pagi memberikan anak kesempatan untuk melatih koordinasi tangan dan mata. Saat anak menggenggam pensil, membentuk garis, atau mewarnai, mereka sedang melatih otot-otot kecil di tangan yang penting untuk keterampilan menulis. Aktivitas ini juga mendukung perkembangan pra-menulis karena anak belajar mengenal bentuk, pola, dan simbol visual yang suatu saat akan menjadi huruf dan angka.

Kegiatan jurnal pagi bagi anak tidak hanya bermanfaat secara akademik, tetapi juga secara praktis. Keterampilan motorik halus yang baik akan membantu anak melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, atau menggunakan sendok dan garpu. Melalui kegiatan jurnal pagi ini, anak akan terlatih belajar dengan cara yang menyenangkan tanpa terasa seperti beban, sehingga prosesnya lebih alami dan mengesankan.

5. Meningkatkan daya ingat dan kemampuan dalam merefleksikan pengalaman

ilustrasi anak kecil belajar menulis (pexels.com/ Alena Darmel)

Jurnal pagi membantu anak untuk mengingat kembali apa yang telah mereka alami atau pelajari sebelumnya. Misalnya, anak diminta untuk menggambar tentang kegiatan kemarin atau hal yang paling menyenangkan minggu ini. Hal tersebut dapat mengaktifkan memori jangka pendek sekaligus membangun kesadaran waktu dan urutan kejadian. Kemampuan ini sangat penting untuk membentuk struktur berpikir yang runtut dan logis.

Selain itu, anak juga mulai belajar tentang konsep refleksi, yakni merenungkan pengalaman yang sudah terjadi dan apa yang mereka rasakan terhadapnya. Meskipun masih sederhana, kebiasaan ini sangat positif untuk membangun sikap introspektif dan rasa syukur sejak dini. Anak menjadi lebih sadar akan emosi, tindakan, dan dampak dari pengalaman mereka, yang pada akhirnya akan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana dan penuh empati.

Melihat berbagai manfaatnya, jurnal pagi bukan lagi sekadar kegiatan iseng atau pengisi waktu sebelum belajar. Justru melalui aktivitas sederhana ini, anak-anak bisa tumbuh dengan kecerdasan emosional, kemampuan bahasa, serta kepercayaan diri yang lebih kuat. Bukan hanya menyenangkan, kegiatan ini juga menjadi jembatan penting dalam menyiapkan anak menghadapi tantangan belajar ke depannya. Jadi, yuk mulai jadikan jurnal pagi sebagai rutinitas positif dalam dunia anak sejak dini. Sebab, masa pertumbuhan mereka tidak akan terulang dua kali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us