Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Menggunakan Humor dalam Parenting Penting? Ini Alasannya!

Ilustrasi keluarga (pexels.com/Kindel Media)
Intinya sih...
  • Humor dalam pengasuhan menciptakan bonding yang erat antara orangtua dan anak-anaknya.
  • Penelitian menunjukkan bahwa humor memicu perubahan sudut pandang, membantu anak melihat sisi positif, dan meningkatkan hubungan orangtua-anak.
  • Humor dalam parenting meredakan stres, mengajarkan pelajaran hidup penting, dan membangun keterampilan bahasa serta ketahanan pada anak-anak.

Banyak cara dilakukan dalam mengasuh anak di keluarga. Namun, apakah kamu tahu bahwa orangtua humoris memberi pengaruh positif dalam tumbuh kembang anak? Ya, menggunakan humor dalam pengasuhan menjadi cara untuk menguatkan ikatan orangtua dan anak-anaknya, sehingga menciptakan kenyamanan bagi kedua belah pihak. 

Jika kamu sedang mencari cara terbaik mengenai pengasuhan dan ingin menciptakan ikatan yang lebih dalam dengan anak-anak, artikel ini akan membahas pentingnya menggunakan humor dalam parenting. Simak, yuk!

1. Humor merubah sudut pandang negatif menjadi positif

Ilustrasi orang tua dan anak sedang bercanda (pexels.com/RDNE Stock project)

Penelitian tentang menggunakan humor dalam parenting banyak diterbitkan, salah satunya dalam jurnal PLOS One. Penelitian ini menunjukkan, bahwa menggunakan humor dalam pengasuhan mungkin memiliki dampak lebih besar daripada yang kita sadari. 

“Secara khusus, humor dapat memicu perubahan sudut pandang (frame shift), yaitu perubahan cara kita menafsirkan suatu peristiwa atau respons, sehingga membuka kemungkinan baru bagi anak-anak dan orangtua,” demikian dinyatakan dalam penelitian tersebut.

Dengan kata lain, bercanda dapat mengubah dinamika situasi yang berpotensi menjadi konflik dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh banyak teknik pengasuhan lainnya. Hal ini juga mungkin memiliki efek jangka panjang, seperti yang dikatakan Reena Patel, LEP, BCBA, seorang psikolog dan parenting expert.

"Bercanda dalam pengasuhan menjadi keterampilan yang sangat bermanfaat bagi anak-anak sepanjang hidup mereka. Ini benar-benar dapat membantu sudut pandang anak dan membantu mereka melihat sesuatu dari sisi positif,” ujarnya dikutip Parents. 

2. Humor menjadi tanda bahwa orangtua menjalankan perannya dengan baik

Ilustrasi orang tua dan anak sedang bercanda (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Masih dalam jurnal yang sama, para peneliti mensurvei sekitar tiga ratus orang tentang pengalaman mereka dibesarkan dengan atau tanpa humor serta pandangan mereka terhadap masa kecil. Hasilnya, orangtua yang lucu dipandang lebih positif, memiliki hubungan yang lebih kuat dengan anak-anak mereka saat dewasa, dan dianggap sebagai orangtua yang lebih baik dan lebih efektif.

"Anak yang dibesarkan oleh orangtua humoris cenderung memiliki pandangan yang lebih baik tentang orangtua. Anak-anak juga lebih mungkin mengakui bahwa orangtua mereka menjalankan peran dengan baik," ungkap Dr. Benjamin Levi, profesor pediatri dan humaniora di Pennsylvania State College of Medicine, dilansir CNN. 

Humor dan keceriaan dapat menjadi alat yang efektif dalam pengasuhan anak. Menggunakan humor dalam parenting dapat membantu menciptakan suasana positif dan ceria dalam keluarga, memperkuat hubungan antara orangtua-anak, serta mengajarkan pelajaran hidup penting dengan cara yang menyenangkan dan menarik.

3. Humor dapat mengurangi depresi orangtua dalam mengurus anak

Ilustrasi orang tua dan anak sedang bermain (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bagi orangtua yang merasa kesal saat anaknya sedang tantrum, memanfaatkan humor dalam momen-momen frustrasi tersebut dapat memberikan keuntungan. Dr. Rod A. Martin, seorang ahli dalam nilai humor, percaya bahwa menggunakan humor dalam parenting dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan hubungan antarindividu.

"Selain meningkatkan emosi positif dan melawan suasana hati negatif seperti depresi dan kecemasan, humor dianggap sebagai mekanisme yang berharga untuk menghadapi peristiwa hidup yang penuh tekanan. Humor juga merupakan keterampilan sosial penting untuk memulai, menjaga, dan meningkatkan hubungan interpersonal yang memuaskan," ujarnya dikutip laman Susan Newman Phd. 

Menggunakan humor dalam parenting dapat membantu mengurangi amarah orangtua sambil meredakan ketegangan pada anak. Ini adalah situasi yang saling menguntungkan. Pasalnya, humor menciptakan bonding yang memungkinkan penyelesaian masalah dengan lebih baik.

“Selain mengurangi stres dan mempermudah interaksi sosial, humor juga meningkatkan keterampilan bahasa dan literasi, pemecahan masalah secara kreatif, serta ketahanan, dan membantu anak-anak mengatasi kekecewaan,” kata Dr. Katie Hurley, penasihat klinis senior untuk The Jed Foundation, dikutip CNN.

4. Penggunaan humor dalam parenting

Ilustrasi orang tua dan anak sedang bercanda (pexels.com/cottonbro studio)

Berikut beberapa cara humor dapat digunakan sebagai parenting tools:

  • Meredakan ketegangan: Menggunakan humor dalam parenting dapat membantu meredakan ketegangan, menciptakan peluang untuk komunikasi yang efektif dan pemecahan masalah.

  • Menguatkan ikatan dan koneksi: Berbagi lelucon dan pengalaman lucu dengan anak dapat menciptakan rasa kebersamaan dan memperkuat hubungan orangtua-anak. Tawa bersama menjadi alat yang kuat untuk membangun hubungan positif.

  • Mengajarkan pelajaran hidup: Humor bisa menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan pelajaran hidup penting. Dengan menggunakan anekdot lucu atau cerita yang relatable, orangtua dapat menyampaikan pesan tentang tanggung jawab, empati, kebaikan, atau nilai-nilai lainnya. Cara ini membuat anak lebih mudah menerima pelajaran secara menyenangkan dan tidak mengintimidasi.

  • Menghadapi tantangan: Parenting bisa menjadi penuh tekanan dan humor dapat menjadi mekanisme untuk mengatasinya, baik bagi orangtua maupun anak. Menemukan sisi lucu dalam situasi sulit dapat memberikan rasa lega dan perspektif baru, membantu semua orang menghadapi masa sulit dengan pola pikir yang lebih positif.

  • Mendorong ketangguhan: Humor dapat membantu anak-anak mengembangkan ketangguhan dengan mengajarkan mereka untuk melihat sisi ringan dari suatu hal dan tidak terlalu serius menanggapi diri sendiri. Ketika menghadapi kegagalan atau rintangan, kemampuan untuk tertawa dan menemukan humor dapat mendorong pandangan positif, serta kemampuan untuk bangkit kembali.

5. Beberapa pertimbangan menggunakan humor dalam parenting

Ilustrasi orang tuang dan anak sedang bersantai (pexels.com/Ron Lach)

Walau memberikan dampak positif, menggunakan humor dalam parenting bukanlah solusi untuk setiap situasi. Sebelum menggunakan humor, cek beberapa pertimbangan berikut:

  • Hargai batasan: Perhatikan sensitivitas anak dan hindari menggunakan humor yang dapat melukai atau mempermalukan mereka.

  • Humor sesuai usia: Sesuaikan humor dengan usia dan pemahaman anak. Apa yang lucu bagi remaja mungkin tidak sesuai untuk anak yang lebih muda.

    "Bayi dan balita merespons humor slapstick dengan baik, sedangkan anak prasekolah menyukai cerita yang dilebih-lebihkan. Seiring pertumbuhan anak, selera humor mereka dan kemampuan untuk memahami berbagai jenis humor menjadi lebih canggih," ungkap Dr. Benjamin Levi, dikutip CNN. 
  • Waktu yang tepat: Pilih momen yang tepat untuk menggunakan humor. Dalam situasi sensitif atau serius, penting untuk menilai apakah humor cocok atau apakah pendekatan yang lebih serius diperlukan.

  • Keseimbangan: Meskipun humor bisa menjadi alat yang hebat, penting untuk menjaga keseimbangan dan tidak hanya mengandalkan humor sebagai strategi pengasuhan. Ada kalanya percakapan serius atau pendekatan tegas diperlukan.

“Humor adalah sesuatu yang perlu diperhatikan dengan hati-hati karena anak-anak itu tangguh, tetapi mereka juga rentan, dan ada ketidakseimbangan kekuatan yang melekat antara orangtua dan anak. Humor seperti permainan. Jika hanya mengejek seseorang, itu bukanlah permainan yang bisa mereka ikuti," jelas Anne Libera, salah satu profesor comedic writing serta pertunjukan di Columbia College Chicago, dilansir CNN. 

Mengasuh anak tidak mudah, jadi luangkan waktu untuk tertawa dengan santai bersama anak-anak. Menjadi pribadi yang baik dan panutan bagi anak pun selalu menjadi tugas berharga. Tetaplah perhatikan konteks dan kata-kata yang digunakan saat menggunakan humor dalam parenting, sesuaikan dengan usia, serta hindari ejekan. Selamat mencoba, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aliya
EditorAliya
Follow Us