5 Mental Pengusaha Hebat yang Bisa Ditanamkan pada Anak dari Kecil  

Orangtua sebaiknya menahan diri dari kebiasaan mengkritik ulah anak. Boleh jadi apa yang dianggap menimbulkan masalah adalah bentuk ide kreatif anak yang tinggi. Jadi, biarkan anak menguji ide tau imajinasi mereka saat bermaim maupun mengerjakan tugas sekolah. Jangan cepat-cepat dibantu atau dibenarkan kesalahannya.

Anak yang terbiasa menemukan solusi secara mandiri bisa memperkuat kreativitas dan mengembangkan pikiran yang kritis. Penting juga untuk menciptakan lingkungan yang mudah memberi toleransi pada kegagalan. Seorang inovator terbiasa dengan eksperimen, ia paham bahwa kegagalan bagian dari keberhasilan.

Kehidupan balita dan anak-anak dipenuhi keingintahuan yang besar akan dunianya. Mereka memang dilahirkan untuk menjelajah. Orangtua perlu mengawasi anak dari bahaya dengan tetap memberikan si kecil kesempatan mengikuti naluri mereka.

Bentuk “kebebasan” ini adalah pembelajaran menyenangkan bagi anak untuk memperkuat antusiasme dan menemukan jawaban dari rasa ingin tahu. Selain berani mengambil tantangan, dalam dunia wirausaha, kebebasan menghimpun pengalaman ini mengajari anak melihat peluang yang orang lain mungkin luput darinya.

Ketekunan memang butuh waktu dan proses. Salah satu cara yang paling teruji untuk melatih ketekunan anak adalah dengan memberinya tugas-tugas harian yang terukur.

Orangtua perlu berpartisipasi dalam tahap awal pembelajaran anak menyelesaikan tugasnya. Para peneliti menemukan bahwa anak yang dibimbing secara rutin menyelesaikan tugasnya di awal-awal pendidikan, sangat berpengaruh pada kesuksesan pribadi maupun akademisnya belasan tahun kemudian.

Seorang pengusaha tentu harus punya empati tinggi, karena kesuksesannya berangkat dari kerelaan melayani orang lain. Bantu anak untuk mengembangkan kemampuan sosialnya bersama teman di lingkungan sekitar. Orangtua juga perlu menjelaskan tentang pentingnya memahami perasaan orang lain.

Anak yang tidak diajari berempati, bakal menghambat kemajuan mentalnya sendiri. Ajarkan anak untuk mau berbagi dan jangan hanya ingin menang sendiri. Tak semua anak bakal menjadi pengusaha, namun kasih sayang yang diajarkan bakal menjadi bekal menjalani kehidupan yang baik.

Optimisme adalah salah satu mental yang dimiliki pengusaha hebat. Dalam berwirausaha, kesuksesan bisa dicapai saat yakin bahwa kita mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik. Tentu dengan usaha maksimal yang dikerahkan.

Sikap optimisme itu menular, jadi orangtua perlu menghidupkan pemikiran optimis saat menghadapi masalah. Pandangan positif orangtua bakal menular pada anak. Ia akan melihat bagaimana orangtuanya memecahkan masalah dan menumbuhkan rasa syukur.

Menanamkan mental pengusaha pada anak, tak harus menunggu sampai orangtua menjadi pengusaha sukses dulu. Beberapa sikap di atas bisa diajarkan pada anak sebagai modal dasar yang membentuk karakter awal mereka.