5 Tanda Seseorang Mengalami Eldest Daughter Syndrome, Viral di TikTok!

Belakangan ini, istilah "eldest daughter syndrome" menjadi sangat populer karena banyak diperbincangkan di TikTok. Seperti namanya, sindrom ini merujuk pada beban emosional yang dirasakan anak perempuan pertama dalam keluarga.
Anak perempuan yang seharusnya bisa menghabiskan waktu untuk bermain justru diberi tanggung jawab besar, seperti mengasuh sang adik, merawat orangtua saat sakit, mengemban tugas domestik, hingga menanggung ekspektasi keluarga sejak kecil. Ini disebut juga parentifikasi, seperti dijelaskan The Conversation.
Alasannya, perempuan memiliki sifat pengasuhan secara alami sehingga dirasa cocok memikul tugas semacam itu. Namun, ini bisa berdampak negatif bagi anak dan akan terlihat saat dia dewasa. Tanda-tanda berikut ini menandakan bahwa seseorang mungkin mengalami eldest daughter syndrome. Apakah kamu merasa relate?
1. Selalu ingin memimpin dan mendominasi
Karena terbiasa mengasuh sang adik sejak kecil, kakak perempuan cenderung menjadi lebih dewasa bahkan sebelum mencapai usia matang. Pasalnya, mereka diminta untuk bertanggung jawab menjaga sang adik, membantunya beraktivitas, menjaganya saat bermain, bahkan menjadi sosok pengganti orangtua.
"Seorang adik membutuhkan sosok kakak yang lebih tua dan sang kakak sering dianggap sebagai orangtua kedua. Hal ini dapat menyebabkan banyak tanggung jawab dilimpahkan kepadanya," jelas Michele Elman, seorang penulis sekaligus life coach kepada Cosmopolitan.
Sisi positifnya, ini membantu mereka mengembangkan sikap kepemimpinan sejak dini. Namun bagi mereka yang mengalami eldest daughter syndrome, mereka tak hanya ingin memimpin, tetapi juga cenderung menjadi dominan di mana pun berada. Baik di lingkungan akademik, kerja, hingga dalam hubungan asmara.
2. Menjadi sandwich generation
Sebagian kakak perempuan juga biasanya dituntut membantu ekonomi keluarga ketika orangtua tak lagi produktif dan berpenghasilan. Alhasil, mereka terjebak dalam rantai sandwich generation, di mana mereka harus memenuhi kebutuhan pribadi dan juga keluarga.
Tak hanya menggantikan peran "pencari nafkah" untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tugasnya akan bertambah jika sang adik masih bersekolah. Mereka pada akhirnya harus bekerja lebih keras dan menekan keinginan pribadi.
Baca Juga: 5 Tanda Anak Perempuan Kekurangan Figur Ayah, Punya Trust Issue
Editor’s picks
3. Selalu merasa harus sempurna
Anak perempuan sulung juga cenderung bersifat perfeksionis dan kerap menetapkan standar tinggi terhadap diri mereka sendiri. Hal ini juga dijelaskan melalui studi yang terbit dalam Indian Journal of Psychological Medicine pada 2016.
Ini karena mereka terbiasa menanggung ekspektasi tinggi dari orangtua. Mulai dari harus memberi contoh yang baik bagi adik-adiknya, hingga memperoleh prestasi atau pencapaian yang membanggakan keluarga. Tak jarang, ketika realitas tak sesuai ekspektasi, mereka berakhir kecewa dan meragukan kemampuannya sendiri.
4. Bersikap kompetitif dengan saudara
Terkadang, eldest daughter syndrome juga bisa mengarah pada sikap kompetitif yang terjadi di antara saudara. Karena merasa harus memberi contoh bagi sang adik, sebagian anak perempuan sulung seperti sedang berkompetisi untuk selalu lebih baik agar mendapat validasi dari orangtua.
Jika ini dijadikan sebagai motivasi positif, maka ini bisa mendorong persaingan yang sehat. Namun yang menjadi permasalahan adalah apabila dilakukan terlalu berlebihan. Sebab, ini bisa merusak hubungan antar-saudara yang seharusnya rukun dan harmonis.
5. Cenderung merasa cemas dan khawatir terhadap segala sesuatu
Menghadapi tekanan dan tanggung jawab yang tinggi dapat membuat anak perempuan pertama merasa cemas dan khawatir. Mereka merasa perlu merencanakan segalanya dengan sempurna dan selalu waspada terhadap kemungkinan masalah yang muncul.
Seperti yang banyak disuarakan melalui TikTok, sindrom ini “mencuri” masa kecil anak perempuan pertama karena mereka terburu-buru memikul tanggung jawab orang dewasa yang sangat besar. Saat dewasa, ini bukan tak mungkin memengaruhi kesejahteraan mental mereka.
Jika kamu mengalami salah satu atau semua tandanya, ingatlah bahwa kamu juga berhak merasa aman dan bahagia. Apabila kamu dihinggapi rasa cemas, takut, hingga depresi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog untuk membantumu mengatasi dan melewatinya dengan baik.
Baca Juga: 9 Sikap Ayah yang Dibenci Anak Perempuan, Ada Susah Minta Maaf!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.