4 Alasan Orangtua Gak Mengizinkan Kamu Traveling Sendirian

- Kekhawatiran terhadap keselamatanmu selama perjalanan
- Belum yakin kamu cukup mandiri dan bertanggung jawab
- Kurangnya komunikasi terbuka tentang rencana perjalanan
Melakukan perjalanan sendiri ke luar kota atau luar negeri memang menyenangkan. Kamu bisa menentukan itinerary sesuka hati, menikmati waktu dengan tenang, dan mengenal diri lebih dalam tanpa intervensi orang lain. Sayangnya, tidak semua orang langsung mendapat restu dari orangtua untuk traveling sendirian, apalagi jika kamu belum pernah pergi jauh tanpa keluarga.
Kamu mungkin sudah menyiapkan budget, itinerary, bahkan tempat menginap dengan matang, tapi tetap saja restu belum turun juga. Sebenarnya, ada beberapa alasan yang bikin orangtua cenderung ragu memberikan izin. Supaya kamu lebih memahami sudut pandang mereka, yuk, simak beberapa alasan orangtua gak mengizinkan kamu traveling sendirian.
1. Kekhawatiran terhadap keselamatanmu selama perjalanan

Orangtua sering merasa was-was jika anaknya bepergian sendiri, apalagi ke tempat yang asing. Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, karena mereka membayangkan kemungkinan terburuk seperti kecopetan, tersesat, atau mengalami hal yang lebih parah. Rasa takut ini makin besar kalau kamu belum terbiasa bepergian jauh atau belum menunjukkan kemandirian yang cukup.
Di sisi lain, orangtua mungkin juga kurang percaya bahwa lingkungan luar itu aman untuk kamu jalani sendirian. Berita tentang tindak kriminal, penipuan wisatawan, atau kecelakaan sering membuat mereka merasa enggan melepas anaknya pergi. Maka dari itu, penting buat kamu untuk membuktikan bahwa kamu bisa menjaga diri dengan baik dan sudah siap secara mental maupun fisik.
2. Belum yakin kamu cukup mandiri dan bertanggung jawab

Salah satu alasan utama orangtua menolak izin traveling sendirian adalah karena mereka merasa kamu belum cukup dewasa. Misalnya, kamu masih sering lupa barang, sulit bangun pagi, atau belum pernah mengatur keuangan sendiri. Hal-hal kecil seperti ini bisa jadi indikator bahwa kamu belum siap bepergian sendiri.
Padahal dalam perjalanan, kamu dituntut untuk membuat banyak keputusan sendiri. Kalau belum terbiasa bertanggung jawab atas dirimu sendiri, orangtua pasti ragu untuk membiarkan kamu bepergian tanpa pendamping. Cobalah mulai dari hal sederhana seperti mengatur keuangan pribadi, memasak sendiri, atau menyusun rencana kegiatan dengan rapi agar mereka bisa melihat bahwa kamu bisa diandalkan.
3. Kurangnya komunikasi terbuka tentang rencana perjalanan

Banyak anak langsung meminta izin tanpa menjelaskan detail yang cukup tentang tujuan dan rencana perjalanannya. Hal ini justru membuat orangtua semakin cemas karena merasa mereka tak punya kendali atas situasi. Kalau kamu hanya berkata, “Aku mau ke Bali seminggu sendirian,” tanpa penjelasan apa pun, wajar kalau mereka menolak.
Cobalah ajak orangtuamu duduk bersama dan tunjukkan itinerary yang sudah kamu siapkan. Jelaskan tempat menginap, aktivitas harian, kontak darurat, serta bagaimana kamu akan menjaga keamanan selama di perjalanan. Ketika mereka tahu kamu sudah memikirkan semua hal dengan matang, kepercayaan mereka perlahan bisa tumbuh.
4. Belum terbiasa melepasmu untuk hidup mandiri

Beberapa orangtua memang butuh waktu lebih lama untuk terbiasa dengan kenyataan bahwa anaknya sudah tumbuh dewasa. Apalagi jika kamu adalah anak perempuan atau anak bungsu yang selama ini selalu dekat dengan keluarga. Perasaan berat hati untuk melepaskanmu bepergian sendirian bisa datang bukan dari logika, tapi dari rasa emosional yang mendalam.
Kadang, penolakan ini bukan karena mereka tidak percaya padamu, tapi karena mereka belum siap menghadapi perubahan bahwa kamu mulai menjauh dari zona nyaman. Dalam situasi seperti ini, penting buat kamu untuk menunjukkan bahwa kamu tetap menghargai peran mereka dan akan terus memberi kabar selama perjalanan. Perlahan, mereka akan belajar untuk memberi ruang tanpa merasa kehilangan.
Jika orangtua gak mengizinkan kamu traveling sendirian, jangan berkecil hati. Alih-alih kamu memaksa atau marah, cobalah pahami dulu alasan di balik penolakan mereka. Setelah itu, tunjukkan bahwa kamu bisa dipercaya dan sudah siap secara mental maupun praktis. Kalau kamu berhasil membangun kepercayaan itu, bukan nggak mungkin suatu hari nanti kamu akan mendapatkan izin, bahkan mungkin dukungan penuh. Semangat ya buat ngobrolin ini lagi sama orangtua kamu!