5 Pelajaran Hidup dari Ariotedjo Bersaudara, Jangan Ragu Berbuat Baik

Nama Dito Ariotedjo tengah banyak diperbincangkan karena ia terpilih menjadi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan akan dilantik sore ini (3/4/2023). Pemuda berusia 32 tahun ini ternyata merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.
Saudara Dito, Mesty Ariotedjo dan Aryo Ariotedjo pun gak kalah berprestasi di bidangnya. Ariotedjo bersaudara memiliki passion di bidangnya masing-masing dan berhasil memaksimalkan kemampuannya. Inilah beberapa pelajaran hidup dari Ariotedjo bersaudara yang bisa kamu terapkan.
1. Setiap orang memiliki perjalanan dan kemampuannya masing-masing

Meskipun berasal dari rahim yang sama, namun Ariotedjo bersaudara tetap memiliki gaya dan perjalanannya masing-masing. Mereka gak berusaha untuk mengikuti saudaranya karena percaya terhadap kemampuannya sendiri. Aryo memiliki profesi sebagai seorang venture capitalist, Mesty beprofesi sebagai dokter dan Founder dari WeCare.id, sedangkan Dito adalah politisi muda dari Golkar.
Latar belakang yang berbeda tentunya menyebabkan Ariotedjo bersaudara pun memiliki perjalanan hidup berbeda. Dalam hidup, sebenarnya memang gak ada standar tertentu terkait kesuksesan seseorang. Setiap orang akan menempuh titik start dan finish yang berbeda.
Sama halnya seperti kisah Ariotedjo bersaudara yang bisa kita jadikan inspirasi. Jangan fokus pada perjalanan dan pencapaian orang lain. Kita pun pastinya memiliki perjalanan hebat yang sudah menunggu kita di depan sana. Jika konsisten, maka kesuksesan pun akan datang pada kita.
2. Jangan takut mengejar passion sejak usia muda atau belia

Beberapa orang biasanya memiliki ketakutan ketika mengejar passion di usia yang belia. Namun, tidak dengan Dito Ariotedjo. Ia telah menekuni kemampuan dan passion sejak usia belia. Saat ini, ia merupakan menteri termuda dengan usianya yang masih 32 tahun. Sebelumnya, ada Nadiem Makarim yang disebut sebagai menteri termuda dengan usia 35 tahun.
Dito pun sudah berkecimpung di dunia politik sejak usia 26 tahun. Saat itu, ia bergabung di organisasi sayap milik Golkar. Ia juga pada akhirnya menjabat sebagai Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Perjalanan Dito pun terus berlanjut. Ia juga merupakan salah satu pendiri RANS Sport bersama Raffi Ahmad.
Kisah Dito bisa jadi inspirasi bagi kita untuk mengejar mimpi dan passion sejak usia muda. Mungkin, ada banyak tantangan dan rintangan yang menanti di depan sana. Namun, sebaiknya itu gak dijadikan sebagai alasan kita untuk berhenti berjuang. Dito juga memperlihatkan bagaimana sikap konsisten bisa berbuah baik untuk kehidupan kita.
3. Sebagai pemuda Indonesia, jangan lupa untuk mengabdi kepada negara ini

Tiga bersaudara Ariotedjo memang memiliki prestasi di bidang yang berbeda. Namun, tujuan mereka sebenarnya sama, yakni membantu masyarakat serta mengabdi kepada negara Indonesia.
Misalnya, Aryo Ariotedjo yang membangun platform Wellshared. Ia membangun itu di awal pandemik dengan maksud untuk menginspirasi anak muda Indonesia di bidang entrepreneurship. Di platform itu, ada konten edukatif gratis yang diberikan oleh Aryo.
Lalu, Mesty membangun WeCare.id untuk mengumpulkan dana bagi pasien di daerah terpencil. WeCare.id juga memfasilitasi masyarakat Indonesia yang gak mempunyai JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Sedangkan Dito memang sudah bergerak di bidang kemasyarakatan sejak dulu, mulai dari bergabung dengan Golkar hingga menjadi menteri.
Dapat dilihat, apa pun yang mereka tekuni dan kerjakan, mereka gak lupa untuk mengabdi kepada masyarakat dan negara. Banyak hal yang telah mereka lakukan dan bermanfaat untuk khalayak. Sebagai pemuda Indonesia, tentunya kita gak boleh lupa untuk mengabdi kepada negara kita sendiri.
4. Dalam mengejar karier dan mimpi, me-time menjadi hal yang penting

Nama Mesty Ariotedjo atau Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo pernah masuk ke daftar Forbes 30 Under 30. Mesty juga menjadi salah satu dokter muda terkaya di indonesia. Tentunya, sudah banyak perjalanan dan perjuangan yang dilewati oleh Mesty.
Melalui wawancara kumparanWOMAN, Mesty menyampaikan bahwa me-time dan cek diri sendiri ternyata jadi hal penting. Gak peduli seberapa banyak perjuangan dan perjalanan yang kita lewati, self-care tetap menjadi hal terpenting. Menurut Mesty, hal ini berguna agar kita mengetahui bagaimana keadaan diri kita sendiri.
Jika memang sedang lelah, maka gak ada salahnya untuk istirahat. Sehingga, kita pun nantinya bisa melanjutkan perjalanan dengan lebih semangat dan sehat. Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita, bahwa sejauh apa pun perjalanan yang kita tempuh, jangan pernah lupa untuk istirahat dan cek diri sendiri.
5. Ketika kita berbuat baik, maka Tuhan pasti akan memberikan balasannya

Setiap perbuatan pasti akan ada balasannya, setidaknya itulah kalimat yang kerap kita dengar. Bukan hanya kejahatan, namun kebaikan pun biasanya ada balasannya. Ariotedjo bersaudara menjadi contoh bahwa berbuat baik gak akan membuat kita sengsara. Banyak hal yang telah dilakukan oleh Aryo, Mesty, dan Dito dan orientasinya memang untuk masyarakat luas.
Sebut saja Mesty yang selalu mengabdi untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan. Namun, di sisi lain, Mesty bersyukur karena keluarga dan anak-anaknya selalu diberikan kesehatan. Mesty juga bersyukur karena sampai saat ini masih dikelilingi oleh orang-orang yang ia sayangi.
Mesty juga meyakini bahwa ketika kita berbuat baik, maka Tuhan akan membalasnya dengan sesuatu yang lebih besar. Seperti Mesty yang kerap diberikan kesehatan untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Oleh sebab itu, jangan pernah takut untuk berbuat baik terhadap sesama.
Itulah beberapa pelajaran hidup yang berharga dari Ariotedjo bersaudara. Ketiganya mengajarkan kita tentang perjalanan hidup, passion, hingga berbuat baik kepada sesama. Semoga kisah Ariotedjo bersaudara bisa menjadi inspirasi untukmu, ya!