5 Rekomendasi Tontonan Anak untuk Mengembangkan Kemampuan Kognitif
Orang tua seringkali cemas ketika mendapati anak-anak gemar menonton televisi, gadget, atau beberapa jenis tayangan lainnya. Tayangan-tayangan tersebut dikhawatirkan membawa dampak negatif bagi tumbuh kembang sang buah hati. Padahal tidak semua tontonan buruk bagi anak, beberapa jenis tayangan memiliki nilai edukasi dan pengetahuan yang baik bagi proses belajar.
Jika benar dalam memilih tontonan, tontonan tersebut justru membantu mengembangkan kemampuan kognitif, linguistik dan imajinatif anak. Meski demikian, pendampingan orang tua dan waktu screen play tetap perlu diperhatikan. Berikut rekomendasi tontonan anak yang bermanfaat bagi tumbuh kembang dan proses belajar!
1. Kinderflix, tontonan edukatif di usia prasekolah
Usia 0-5 tahun merupakan masa keemasan atau golden age pada periode tumbuh kembang anak. Otak mengalami perkembangan krusial dan pesat, yakni sekitar 80% pada masa ini. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini perlu ditetapkan sebagai prioritas karena sangat berpengaruh pada perkembangan selanjutnya dan kualitas hidup anak.
Orang tua memiliki peran penting dalam memberikan simulasi, misalnya berkaitan dengan tontonan anak. Rekomendasi tontonan untuk anak usia dini adalah channel Kinderflix yang dibuat khusus agar anak memiliki pengalaman screen time yang interaktif dan edukatif. Melalui konten-kontennya, Kinderflix mengajak anak melafalkan kata, bergerak, dan bernyanyi.
2. Nussa, serial animasi lokal kebanggan Indonesia
Nussa merupakan salah satu serial animasi yang diproduksi oleh Litte Giantz dan 4Stripe Production. Sebagai salah satu animasi anak paling populer, ketenaran Nussa tak hanya membumbung di dalam negeri, tetapi juga sampai pada Negeri Jiran. Bahkan, Nussa juga rilis sebagai film yang turut serta pada Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN), lho! Keren sekali, kan?
Pada channel Youtube Nussa Official, konten-konten yang diunggah mengandung nilai edukasi untuk anak. Meski kental dengan unsur religi dan sains, Nussa tetap mudah dipahami anak karena disampaikan dengan bahasa yang sangat sederhana. Jadi, jangan ragu mengajak anak menyaksikan Nussa ya, Mom!
3. Minivila, tontonan anak yang dirancang oleh psikolog pendidikan
Minivela merupakan salah satu tayangan edukatif yang didesain khusus oleh psikolog pendidikan. Kak Neysa sebagai founder dan learning designer merupakan lulusan Universitas Indonesia pada program studi Psikolog Pendidikan. Oleh karena itu, konten-konten yang diunggah bermanfaat bagi perkembangan kognitif dan motorik anak.
Minivela memberi stimulasi pada anak untuk belajar warna, angka, huruf, dan edukasi lain dengan cara menyenangkan. Selain itu, tayangan ini menggunakan pendekatan yang ramah sesuai daya tangkap anak. Recomended banget!
4. Blippi, saluran pendidikan Amerika untuk balita
Selain saluran lokal, Mom juga boleh mendampingi anak menonton tayangan mancanegara. Tujuannya untuk menambah kemampuan linguistik anak. Salah satu rekomendasi terbaik adalah Blippi. Blippi merupakan salah satu kanal pendidikan di Youtube yang khusus ditujukan untuk balita dan anak-anak.
Mengusung tema petualangan, Blippi mengajak penonton untuk mengunjungi berbagai tempat. Hal ini mengasah rasa keingintahuan anak, serta menambah wawasan mengenai kendaraan, binatang, tanaman, dan unsur alam lainnya.
5. Kepala Polisi Labrador membekali pengetahuan keselamatan, nalar, dan sains
Menggunakan karakter yang ikonik, Kepala Polisis Labrador membekali anak usia balita dengan pengetahuan tentang keselamatan diri, nalar, serta literasi sains. Melalui kanal Youtube-nya, anak-anak diajak memecahkan kasus-kasus sederhana yang mampu mengasah kemampuan problem solving.
Kepala Polisi Labrador bersama asistennya, Petugas Dobberman, melindungi masyarakat kota dari anjaman kejahatan. Hal ini membantu anak memahami lingkungan, serta keselamatan diri yang baik bagi tumbuh kembang.
Nah itu dia rekomendasi tontonan untuk mengasah kemampuan kognitif, linguistik, dan imajinasi anak. Selama orang tua selektif memilih tontonan, tak perlu cemas dengan dampak negatif bagi tumbuh kembang anak. Jangan lupa untuk turut serta mendampingi, ya Mom!
