Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Bottle Feeding bagi Ayah, Bisa Kuatkan Bonding!

ilustrasi bayi minum sebotol ASI (pexels.com/nguyenquanghan)
ilustrasi bayi minum sebotol ASI (pexels.com/nguyenquanghan)
Intinya sih...
  • Ayah memiliki peran penting dalam memberikan nutrisi kepada anak, yang dapat meningkatkan kesehatan dan bonding emosional.
  • Mempelajari jadwal menyusui yang rutin membantu ayah terlibat secara aktif dalam perawatan harian anak, menciptakan rutinitas yang teratur.
  • Posisi tubuh saat memberikan susu dan sentuhan fisik membantu membangun ikatan emosional antara ayah dan bayi, serta pemilihan botol susu juga penting untuk kenyamanan si kecil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pentingnya peran ayah dalam tumbuh kembang anak kian mendapat sorotan. Pasalnya, dalam memenuhi nutrisi si kecil, sang ayah juga memiliki peran di baliknya, loh!

Kehadiran ayah gak hanya jadi dukungan emosional buat ibu, tapi juga bikin bonding dengan anak lebih kuat, memberikan rasa aman, dan menciptakan pola asuh yang seimbang. Secara keseluruhan, kepedulian dan peran ayah dalam pemberian nutrisi juga bisa meningkatkan kesehatan bayi.

"Untuk meningkatkan hasil kesehatan anak, kita perlu memastikan bahwa panduan menyusui dan tidur yang aman menjangkau semua orangtua baru secara merata," ungkap John James Parker, MD, seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Ann & Robert H. Lurie di Chicago, dikutip Study Finds.  

Walaupun seringnya ibu yang lebih dominan dalam proses menyusui, ayah tetap bisa ikut andil, misalnya dengan membantu memberikan susu menggunakan botol. Untuk lebih jelasnya, yuk simak tips yang bisa berguna di bawah ini!

1. Kenali jadwal minum susu

ilustrasi bayi minum susu dari botol (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi bayi minum susu dari botol (pexels.com/Keira Burton)

Bukan hanya saat si kecil lapar, memiliki jadwal menyusui yang rutin itu penting untuk mendukung tumbuh kembangnya secara optimal. Memahami jadwal ini juga jadi kunci buat ayah yang ingin lebih aktif terlibat dalam perawatan harian anak.

Ketika ayah tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikan susu, aktivitas lain seperti waktu tidur, bermain, atau mandi si kecil jadi gak terganggu. Kehadiran ayah dalam rutinitas seperti ini juga membantu si kecil merasa lebih aman dan nyaman.

Di sisi lain, keterlibatan ayah dalam jadwal menyusui juga bisa melatih si kecil untuk memahami pola waktu, yang nantinya mendukung pembentukan rutinitas harian yang teratur. 

2. Pilih posisi yang nyaman

ilustrasi bayi minum susu formula (pexels.com/Sarah Chai)
ilustrasi bayi minum susu formula (pexels.com/Sarah Chai)

Saat menggendong si kecil, pastikan posisi tubuhnya aman dan nyaman, seperti menempelkan tubuhnya ke dada. Posisi ini gak hanya bikin bayi merasa lebih tenang, tapi juga memberikan rasa aman karena ia bisa mendengar detak jantung sang ayah yang  mengingatkan bayi pada rasa nyaman saat berada di dalam kandungan.

"Pastikan orangtua menggendong bayi dan mereka tidak berbaring. Jangan mengganjal botol dan pastikan dot terisi susu dan bukan udara," ungkap dokter anak bersertifikat Renee A. Alli, MD, dikutip Web MD.

Dengan menggendong, posisi ini juga membantu membangun ikatan emosional yang kuat antara ayah dan bayi. Sambil menggendong, kamu juga bisa menatap matanya atau mengelus lembut punggungnya agar ia merasa lebih nyaman. Dengan begitu, kamu bisa mempermudah proses menyusui dan membangun ikatan emosional. 

3. Bangun koneksi emosional

Ilustrasi ayah menyusui bayi dalam pemberian nutrisi. (Dok. Nanobebe)
Ilustrasi ayah menyusui bayi dalam pemberian nutrisi. (Dok. Nanobebe)

Sama halnya seperti menggendong, ikatan emosional bisa didorong melalui sentuhan fisik atau kedekatan antara ayah dan anak. Beberapa cara lain seperti kontak mata, berbicara dengan suara lembut, atau mengelus pipi dan tangannya juga bisa menciptakan rasa aman dan nyaman.

Dengan membangun interaksi sederhana, bayi akan lebih merasa dicintai dan memperkuat bonding emosional sejak dini. Meskipun tampak kecil, momen kecil seperti ini punya dampak besar untuk membangun kedekatan yang akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Untuk itu, penting bagi ayah mengajarkan kedekatan emosional dari kecil dengan terlibat lebih banyak melalui proses menyusui. 

4. Pilih botol yang mirip payudara ibu

ilustrasi ASI di dalam botol (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi ASI di dalam botol (freepik.com/rawpixel.com)

Bukan hanya dari aspek emosional, memilih jenis botol juga penting untuk diperhatikan agar si kecil dapat menyusu dengan nyaman. Pilihlah botol susu dengan desain yang menyerupai payudara ibu untuk membantu si kecil beradaptasi lebih mudah. Bentuk dan tekstur yang mirip ini bisa mengurangi kemungkinan bayi menolak botol, terutama jika sebelumnya ia terbiasa menyusu langsung.

Selain itu, botol dengan desain semacam ini juga membantu menjaga pola menyusu bayi tetap nyaman karena memberikan sensasi yang lebih alami. Dengan begitu, transisi dari menyusu langsung ke botol gak hanya jadi lebih mulus, tetapi juga mendukung kebutuhan nutrisi bayi tanpa mengganggu rutinitas atau rasa nyaman yang sudah ia kenal.

5. Gunakan botol dengan fitur anti-colic

Ilustrasi botol susu dengan bentuk payudara ibu. (Dok. Nanobebe)
Ilustrasi botol susu dengan bentuk payudara ibu. (Dok. Nanobebe)

Botol yang dilengkapi fitur anti-colic mencegah udara masuk ke perut bayi, yang bisa menyebabkan kembung. Dengan fitur ini, bayi tetap nyaman selama dan setelah menyusui.

"Carilah botol dengan leher yang lebar dan dot atau nipple yang mengalir lambat. Kamu memilih material pilihan antara kaca, plastik, atau silikon.  Memprioritaskan keamanan sangat penting untuk memilih botol bebas BPA, apa pun bahannya," jelas Dr. Dina Chehab, spesialis gigi anak dikutip Urbana Pediatric Dentistry

Kamu pun bisa memilih banyak pilihan yang tersedia di pasar. Salah satunya adalah Nanobebe yang sudah memiliki fitur anti-colic dan desain leher lebar seperti payudara ibu. Dengan begitu, proses menyusu bayi yang dilakukan oleh ayah juga dapat lebih nyaman dan aman. 

Itu dia tips yang bisa digunakan sang ayah saat ingin melibatkan diri dalam proses menyusui anak. Semoga informasi di atas bisa membantu, ya! 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Hani Safanja
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us