Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tips Ngobrol Serius dengan Orangtua, Perlu Persiapan

ilustrasi mengobrol dengan orang tua (pexels.com/Any Lane)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada banyak pilihan kala mengejar impian dan tujuan. Ada beberapa pilihan yang mudah untuk dibuat, sementara ada juga yang membutuhkan proses berpikir yang cukup panjang sebab melibatkan orang terdekat.

Tidak jarang, ada hal yang perlu diobrolkan terlebih dahulu dengan orangtua sebelum akhirnya mengambil pilihan. Agar prosesnya berjalan lancar, coba ikuti tips-tips berikut ini.

1. Persiapkan terlebih dahulu apa saja yang hendak disampaikan

ilustrasi orang menulis (unsplash.com/devn)

Meski berbicara dengan orangtua sendiri, kita tetap perlu melakukan persiapan saat hendak mengobrol dengan lebih serius. Catat poin-poin yang hendak disampaikan. Baca lagi catatan tersebut untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan.

Dengan melakukan hal ini, setidaknya kita akan jauh lebih tenang lantaran kita sudah tahu apa yang hendak disampaikan. Nantinya, tidak perlu bawa catatan tersebut, cukup diingat saja.

2. Cari momen yang tepat di saat orangtua sedang dalam keadaan santai

ilustrasi ngobrol dengan ibu (pexels.com/Sergey Makashin)

Habis pulang kerja, pastinya orangtua dalam keadaan lelah. Tidak perlu tergesa-gesa untuk mengajak berbicara. Biarkan mereka beristirahat dulu.

Kita bisa bantu dengan menyiapkan makan malam atau cara apa pun itu yang sekiranya membuat mereka nyaman. Kalau sudah santai, barulah kita beraksi. Orangtua akan lebih tenang saat merespons apabila mereka tengah dalam kondisi rileks.

3. Bicaralah yang jujur dan apa adanya

ilustrasi dua orang mengobrol (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Dalam menyampaikan keinginan, berusahalah sejujur mungkin terhadap orangtua. Ceritakan apa adanya, tanpa dilebihkan ataupun dikurangkan. Dengan demikian, tidak perlu ada yang ditutupi sehingga orangtua bisa lebih memahami keadaan kita.

Selain itu, siapa tahu mereka malah bisa memberi perspektif baru yang menjadi solusi lebih baik dibanding yang kita tawarkan. Berbicara apa adanya membuat kita lebih fokus pada masalah yang tengah didiskusikan.

4. Ingat, kita mau berdiskusi, bukan memaksakan kehendak

ilustrasi orang memarahi orang lain (unsplash.com/Afif Kusuma)

Meski kita dalam posisi amat sangat ingin melakukan atau memiliki sesuatu, hal tersebut tidak bisa jadi alasan bagi kita untuk keras kepala dalam mengutarakan hal tersebut ke orangtua. Mengajak orangtua untuk berdiskusi jauh lebih efektif sebab tidak ada kesan menuntut.

Orangtua akan merasa bahwa buah hatinya kini telah tumbuh dewasa dan memiliki pola pikir tersendiri. Oleh karena itu, orangtua tentunya akan merasa lebih dihargai ketika diajak berdiskusi.

5. Tidak jarang, orangtua akan melakukan negosiasi

ilustrasi berdiskusi dengan ayah (pexels.com/Any Lane)

Meski sudah memikirkan berbagai macam respons yang mungkin diberikan orangtua, akan selalu ada hal tak terduga seperti bernegosiasi. Tidak perlu panik. Perhatikan dengan baik apa yang mereka harapkan, dan pertimbangkan hal tersebut apakah sebanding dengan yang kita inginkan.

Pada dasarnya, negosiasi apa pun yang mereka minta tentu demi kebaikan kita. Oleh karena itu, selain dipertimbangkan baik-baik, kita juga bisa menerima negosiasi tersebut sebagai bukti bakti kita terhadap orangtua.

6. Apabila negosiasi berhasil, lakukan apa yang telah direstui dengan sebaik mungkin

ilustrasi orang bekerja (unsplash.com/Nirmal Rajendharkumar)

Dengan kegigihan, orangtua bisa jadi akan luluh dan memberikan restu pada apa yang kita inginkan. Apabila itu yang terjadi, kita wajib melakukan yang terbaik dalam keputusan yang telah berhasil mendapatkan restu tersebut.

Selain mewujudkan impian kita, melakukan yang terbaik pada hal yang ingin kita lakukan juga sebagai usaha menghormati restu yang telah dipercayakan orangtua pada kita. Pastinya, kita ingin membuat mereka tidak kecewa, bukan?

7. Apabila negosiasi gagal, kita bisa pilih untuk ikhlas atau coba lagi

ilustrasi orang merenung (unsplash.com/epicsepi)

Di sisi lain, ada kesempatan dimana negosiasi berujung tidak mufakat. Kita kini dihadapkan pada dua pilihan; ikhlas pada hasil keputusan atau coba lagi dengan cara lain. Apa pun pilihannya, pastikan bahwa usaha ini sebanding dengan hasil yang tengah diperjuangkan.

Tidak perlu gegabah dalam merespons. Ambil waktu luang sejenak untuk berpikiran dan mencerna kembali apa yang telah terjadi. Kemudian, tentukan sikap apa yang hendak diambil dalam menanggapi hal tersebut.

8. Pada akhirnya, kita perlu memahami bahwa orangtua berniat baik

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Feedyourvision)

Terlepas dari berhasil atau tidaknya proses berunding, kita perlu sadar bahwa setiap orangtua memiliki tujuan tulus dalam membuat keputusan untuk kita. Bisa jadi cara yang mereka gunakan tidak mudah dimengerti, namun niat mereka baik yaitu melindungi buah hatinya.

Apabila orangtua tidak berikan restu pada apa yang hendak kita jalani, bisa jadi mereka khawatir akan kita. Oleh karena itu, memberi bukti nyata bisa jadi solusi untuk mengurangi rasa khawatir tersebut.

Ngobrol dengan orangtua perihal kegiatan sehari-hari bisa dilakukan dengan santai. Namun, kalau sudah membahas tentang hal serius, tetap perlu dipersiapkan. Gunakan tips-tips di atas agar prosesnya berjalan lancar. Semoga berhasil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us