5 Topik Obrolan untuk Anak Balita, Rangsang Kecerdasan Berpikirnya

Merangsang balita untuk bicara memang butuh trik khusus. Sebab, balita cenderung sibuk dengan dunia anak-anaknya sendiri. Alhasil, mereka pun kerap tidak tertarik pada komunikasi atau obrolan.
Bagaimanapun anak harus dilatih kemampuan verbalnya agar berkembang dengan lebih baik. Orangtua pun perlu memerhatikan topik yang cocok untuk balita sebelum mengobrol dengannya. Simak lima topik obrolan untuk dibahas bersama balita di bawah ini.
1. Mengenai harinya

Menanyakan tentang hari sang anak memang pertanyaan kecil, tapi bisa berarti besar untuknya. Di satu sisi, anak akan berpikir lebih luas mengenai ingatan tentang waktu yang dilaluinya. Kemudian, di sisi lain anak akan merasa senang karena pertanyaannya merupakan perhatian yang bersifat personal.
Balita mungkin tidak bisa mendeskripsikan hari yang dilaluinya dengan baik. Untuk itu, orangtua juga perlu memancing dengan pertanyaan lanjutan yang lebih spesifik. Misalnya, "Bagaimana tadi rasanya pergi ke taman bermain?". Sehingga, anak bisa fokus menjawab satu hal saja.
2. Teman-temannya

Balita harus diajarkan cara berteman sejak dini. Sehingga, anak tumbuh dengan memiliki empati dan skill sosial yang baik. Kalau perlu, orangtua sendiri yang turun tangan dalam menukan lingkungan pertemanan bagi sang buah hati.
Biarkan anak berteman dengan anak seumurannya, sembari dipantau sesekali. Sepulangnya anak bermain, minta anak bercerita bagaimana teman-teman dan permainan yang mereka lakukan. Jadi, orangtua tahu bagaimana cara anak menggambarkan orang lain dan situasi yang telah dihadapinya.
3. Permainan yang disukainya

Anak balita sedang gemar-gemarnya bermain. Bahkan, waktu dalam sehari banyak dihabiskan hanya untuk memainkan hal-hal yang disukainya. Maka dari itu, topik permainan paling banyak dipahami oleh sang anak.
Membicararakan permainan yang disukai anak merupakan jenis obrolan ringan. Nah, orangtua bisa meminta anak berkomentar mengenai plus dan minus dari permainan yang dimainkannya. Tujuannya, agar anak bisa belajar memberi penilaian akan suatu hal dari berbagai perspektif.
4. Menu makanan

Orangtua bisa melatih kemampuan berpendapat sang anak sejak kecil. Misalnya, dengan menanyakan hal sederhana saja seperti menu makanan apa yang diinginkannya. Dengan begitu, akan membantu anak dalam menggambarkan dan mengemukakan ide yang dimilikinya.
Selain itu, bertanya menu makanan ke balita juga akan merangsang kecerdasannya. Anak mungkin hanya baru tahu beberapa jenis makanan. Jadi, orangtua dapat memberi tahu anak jenis makanan lainnya. Alhasil hal tersebut pun bisa menjadi kosakata dan pembelajaran baru bagi sang anak.
5. Hal yang diinginkan

Membicarakan keinginan anak bukan melulu topik yang berat, kok. Orangtua bisa menanyakan kemauan anak dalam hal yang lebih merinci. Misalnya bertanya kepada anak, "Ingin pergi jalan-jalan ke mana?" atau "Ingin punya baju warna apa?".
Dengan menanyakan keinginan ke balita, akan membantunya belajar mengambil keputusan. Selain itu, orangtua bisa melihat apa saja isi kepala sang anak berdasarkan pendapatnya.
Memilih topik untuk balita penting dilakukan. Karena belum tentu semua topik bisa direspon atau ditanggapi dengan baik oleh sang anak. Makannya, orangtua harus memilih topik yang ringan dan sesuai usia anak ketika ingin mengobrol dengannya.