5 Penyebab Anak Sulit Bersaing di Kelas, Orangtua Wajib Tahu!
Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/@lesanderson)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Proses belajar pada anak memang seakan menjadi fase penting yang harus diperhatikan dengan baik oleh para orangtua. Hal ini tidak hanya sebatas pada proses belajar yang dilakukan anak di rumah, tetapi juga proses belajar yang terjadi di sekolah.
Tak dapat dimungkiri bahwa proses belajar di sekolah kadang kala selalu melibatkan persaiangan di dalamnya. Hal ini bukan untuk dilihat dari sisi yang negatif sebab ada banyak hal positif dan motivasi tersendiri ketika anak dapat terlibat dalam persaingan belajar selama prosesnya positif.
Sayangnya, tak semua anak memiliki kemampuan untuk dapat bersaing dengan baik di kelas, bahkan ada beberapa anak yang justru cenderung tertinggal jika dibandingkan dengan teman-temannya sekelasnya. Biasanya, untuk anak-anak yang tidak mampu bersaing di kelas, beberapa hal berikut ini sering dikaitkan sebagai alasan mereka atas ketidakmampuan dalam memaksimalkan potensinya di sekolah.
1. Tidak nyaman dengan suasana kelas
ilustrasi guru dan murid (pexels.com/@max-fischer)Hal pertama yang menjadi penyebab dari sulitnya anak dalam bersaing di sekolah ternyata bersumber dari suasana kelas yang dimilikinya. Setiap sekolah atau bahkan kelas memang memiliki atmosfernya tersendiri. Hal ini ditentukan oleh banyak hal, dari cara pengajarannya, pendidiknya, hingga teman-teman sekelas.
Tidak semua anak merasa nyaman dengan suasana kelas yang diikutinya. Beberapa di antaranya justru cenderung merasa kebingungan dalam mengikuti sesi yang ada sehingga tidak dapat memaksimalkan potensi belajar mereka dengan baik.
2. Sering dibanding-bandingkan
ilustrasi menasehati anak (pexels.com/@gabby-k)Tidak ada anak yang sama di dunia ini. Semua anak lahir dengan kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Orangtua atau guru mungkin boleh saja memiliki ekspektasi tinggi mengenai perkembangan anak, namun sejatinya hal tersebut tak selalu sesuai dengan realitasnya.
Banyak anak yang akhirnya harus menerima fakta untuk dibandingkan-bandingkan oleh orangtuanya sehingga memberikan kekecewaan tersendiri. Kekecewaan inilah yang membuat mereka semakin sulit untuk bangkit dan bersaing di kelas.
Baca Juga: 5 Cara Cegah Diri Membandingkan Hidup dengan Orang Lain
3. Memiliki kepercayaan diri rendah
Editor’s picks
ilustrasi anak minder (pexels.com/@Matheus_Bertelli)Kepercayaan diri adalah modal utama yang akan membentuk karakter positif pada anak. Hal ini jelas menjadi tanggung jawab penuh bagi orangtua untuk memastikan bahwa anak-anaknya memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Sayangnya, tak semua anak mudah memperoleh kepercayaan diri. Ada beberapa anak yang justru cenderung mudah minder. Biasanya, anak-anak dengan kepercayaan diri rendah sering disebabkan karena banyak faktor, dari pola didik yang keliru dari orangtua, sering dibanding-bandingkan, atau memiliki persepsi buruk atas dirinya sendiri. Melalui hal tersebut, anak akan semakin sulit untuk bersaing secara sehat dengan teman-temannya di kelas.
4. Korban perundungan di kelas
ilustrasi perundungan (pexels.com/@RODNAE-Productions)Perundungan memang menjadi salah satu hal yang sulit sekali diberantas, bahkan dengan sistem sekolah yang sudah canggih sekalipun. Kasus perundungan tak mesti berat, apalagi sampai melibatkan fisik. Hal ini terjadi karena perundungan juga bisa disebabkan karena kasus-kasus sepele, seperti saling meledek secara verbal.
Jika perundungan yang dimaksud sudah termasuk fase yang berlebihan, dampaknya bisa cukup serius pada kondisi mental anak. Korban perundungan akan sulit untuk beraktivitas di kelas dan hal ini membuat mereka cenderung mudah merasa tak mampu jika harus bersaing dengan teman-temannya yang lain.
5. Mengalami permasalahan dalam belajar
ilustrasi anak sekolah (unsplash.com/@cdc)Satu hal yang sering kali terlewat dari perhatian orangtua adalah mengenai permasalahan belajar yang dimiliki anak. Tidak semua anak memiliki proses belajar yang lancar-lancar saja sebab tak sedikit anak yang juga harus berjibaku dengan permasalahan yang dimiliki dalam konsep belajarnya.
Permasalahan alami ini membutuhkan terapi tersendiri pada anak sehingga cara belajarnya juga jelas tak akan sama dengan kebanyakan anak lainnya. Hal inilah yang membuat anak pastinya tidak akan merasa mudah untuk bersaing sebab dianggap berbeda dan sulit beradaptasi.
Orangtua tentunya harus menjadi sosok pertama yang sigap dalam melihat hal seperti ini pada anak. Jangan sampai anak merasa kesulitan dalam mengatasi permasalahannya, sekaligus juga menuruti ekspektasi berlebihan dari orangtua. Bimbing dan bantu anak dalam proses belajarnya, ya!
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kegiatan Edukatif Bersama Anak, Main Sambil Belajar!
Tresna Nur Andini
Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
