Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Gen Z Susah Beli Rumah, Harga Properti Makin Sulit Dijangkau

Rumah (Pexels.com/Curtis Adams)

Bagi banyak orang, memiliki rumah adalah salah satu pencapaian besar dalam hidup. Namun, bagi generasi Z, impian ini sering kali terasa seperti hal yang mustahil. Tingginya harga properti dan berbagai tantangan ekonomi membuat generasi ini kesulitan untuk memiliki tempat tinggal sendiri.

Meskipun ada banyak strategi yang bisa dicoba, faktanya Gen Z masih menghadapi sejumlah hambatan besar dalam mencapai mimpi memiliki rumah. Nah, biar lebih paham, berikut ini adalah beberapa alasan kenapa Gen Z sering merasa susah beli rumah. Yuk, simak!

1. Harga properti yang terus melonjak, gak kejar inflasi

Rumah (Pexels.com/Pixabay)

Harga rumah sekarang rasanya seperti roket yang meluncur ke luar angkasa. Dalam beberapa tahun terakhir, harga properti di banyak kota besar terus naik dengan cepat. Sayangnya, kenaikan ini gak diimbangi dengan pertumbuhan pendapatan yang signifikan, terutama untuk Gen Z yang baru memulai karier.

Bahkan dengan gaji yang kelihatannya cukup, sering kali sulit untuk menyisihkan uang untuk DP (down payment) rumah, apalagi kalau ada kebutuhan lain seperti cicilan kendaraan atau biaya hidup. Selain itu, banyak properti di pusat kota yang dijual dengan harga yang gak masuk akal, sehingga memaksa Gen Z untuk memilih tinggal di pinggiran kota yang jauh dari tempat kerja. Akibatnya, keinginan memiliki rumah jadi terasa semakin sulit dicapai.

2. Biaya hidup makin tinggi, tabungan makin tipis

Menabung (Pexels.com/maitee rimthong)

Bukan cuma harga rumah yang naik, biaya hidup sehari-hari juga terus meningkat. Dari harga makanan, transportasi, sampai kebutuhan hiburan, semuanya butuh uang yang gak sedikit. Hal ini membuat Gen Z kesulitan untuk menyimpan uang dalam jumlah besar.

Kondisi ini makin parah kalau kamu tinggal di kota besar, di mana biaya hidupnya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Banyak Gen Z yang akhirnya memilih untuk fokus memenuhi kebutuhan saat ini daripada menabung untuk masa depan. Padahal, membeli rumah membutuhkan perencanaan keuangan yang matang dan jangka panjang. Kalau setiap bulan gaji hanya cukup untuk hidup, gimana mau punya tabungan buat beli rumah, kan?

3. Sistem kredit yang memberatkan generasi muda

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Inzmam Khan)

Beli rumah tanpa kredit? Hampir mustahil, terutama bagi generasi Z. Tapi sayangnya, sistem kredit rumah (KPR) di Indonesia sering kali terasa memberatkan, terutama untuk anak muda yang baru memulai karier.

Bank biasanya mensyaratkan DP yang besar dan penghasilan tetap yang stabil. Ini bisa jadi kendala besar, terutama bagi mereka yang bekerja sebagai freelancer atau di industri kreatif dengan penghasilan yang fluktuatif. Belum lagi, tenor panjang dan bunga tinggi membuat cicilan rumah terasa sangat mencekik. Alhasil, banyak Gen Z yang lebih memilih menyewa tempat tinggal daripada terjebak dalam utang jangka panjang.

4. Fokus pada pengalaman daripada investasi properti

Travelling (Pexels.com/Oleksand P)

Gen Z dikenal sebagai generasi yang lebih menghargai pengalaman hidup daripada aset material. Daripada menghabiskan uang untuk mencicil rumah, banyak yang lebih memilih traveling, mencoba restoran baru, atau menikmati hiburan lainnya.

Bagi sebagian orang, gaya hidup ini dianggap lebih menyenangkan daripada mengikat diri dengan cicilan rumah selama puluhan tahun. Selain itu, Gen Z juga merasa bahwa memiliki rumah bukan lagi prioritas utama, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan karier. Mereka lebih memilih fleksibilitas, seperti menyewa apartemen atau pindah-pindah tempat tinggal sesuai kebutuhan.

Meskipun banyak tantangan, bukan berarti Gen Z gak bisa punya rumah. Dengan perencanaan keuangan yang matang, disiplin menabung, dan mungkin sedikit kompromi soal lokasi atau ukuran rumah, impian ini tetap bisa tercapai.

Yang penting, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Ingat bahwa setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda, dan gak ada yang salah dengan menyewa tempat tinggal sambil mempersiapkan masa depan. Jadi, tetap semangat dan terus berusaha ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Rezekina
EditorPutri Rezekina
Follow Us