Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kebiasaan yang Menunjukkan Kematangan Emosional, Apa Saja? 

ilustrasi wanita optimis (unsplash.com/getty images)

Seperti yang diketahui kematangan emosional merupakan pemahaman yang baik tentang diri sendiri serta kemampuan untuk mengelola emosi. Ini memainkan peran penting dalam hidup. Seperti membantu menyelesaikan konflik, hingga menjalin hubungan dengan orang lain yang lebih baik.

Di sisi lain, seseorang dengan emosional yang matang akan terus melatih kemampuan diri untuk membantu mereka menghadapi situasi stres, dsb. Sehingga  tak heran, mereka yang matang secara mental tidak akan sembarangan dalam bertindak maupun berucap.

Lantas apa saja kebiasaan yang menunjukkan kematangan emosional? Ikuti ulasannya jangan di-skip, ya!

1. Menerima kenyataan dengan lapang dada

ilustrasi pria berjaket (unsplash.com/corey agopian)

Faktanya, kedewasaan emosional  tidak tumbuh secara spontan dan tiba-tiba. Kemampuan ini bisa berkembang melalui pengalaman hidup, dan juga pembiasan. Salah satunya dengan terus meningkatkan kesadaran diri maupun dengan menerima kenyataan dengan lapang dada.

Dalam kata lain, seseorang yang memiliki kematangan emosional akan berusaha mengelola harapan dan kekecewaan. Mereka mampu memahami bahwa kehidupan seperti roda yang berputar, sehingga tidak semua hal dalam hidup dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Dari pemahaman ini, maka akan tercipta kedamaian hati.

Tetapi bukan hanya menerima kenyataan, seseorang yang dewasa secara mental juga  melihat sisi baik maupun buruk dari pengalaman yang sudah berlalu. Hal ini tentu bermanfaat untuk membantu mereka mencari solusi akan kesulitan serta lebih kuat menghadapi krisis.

2. Memelihara kesehatan mental diri sendiri

Ilustrasi wanita bereksplorasi (pexels.com/almada studio)

Kebiasaan yang menunjukkan kematangan emosional berikutnya yaitu mereka juga berusaha untuk menjaga dan memelihara kesehatan mental diri sendiri. Mereka menyadari bahwa kesehatan mental yang baik berpengaruh pada cara seseorang bertindak, merasakan, dan berperilaku.

Nah, dibanding memikirkan hal-hal di luar kendali, mereka memilih untuk mengelola emosi negatif dengan baik. Lebih dari itu, mereka  juga tidak segan untuk mencari pertolongan ke profesional ketika membutuhkan.

Tentunya kebiasaan tersebut sangat penting ditanamkan. Sebab kesehatan mental bukan hanya menghindari atau menangani masalah kesehatan mental atau berpengaruh pada cara bertindak, tetapi juga dapat membuat seseorang lebih bahagia dan positif dalam menjalani kehidupan.

Lalu bagaimana saja cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental tersebut? Beberapa di antaranya adalah dengan berhubungan dengan orang tersayang, menjauhi lingkungan yang toxic dan istirahat yang cukup.

3. Menghindari menilai orang tanpa tahu faktanya

ilustrasi seorang wanita mengamati teman yang tengah mengetik ( Pexels.com/ Kindel Media)

Selain menerima kenyataan dengan lapang dada,  orang yang matang secara emosional juga berusaha menghindari menilai orang tanpa tahu faktanya. Mereka lebih memilih untuk lebih banyak mendengarkan dan introspeksi diri.

Sebab, ibaratnya menilai buku hanya dari sampulnya saja, menilai orang tanpa tahu fakta merupakan hal yang buruk karena kita tidak tahu kepribadian atau sikap seseorang yang sebenarnya.

Meski begitu kalaupun harus menilai orang lain, mereka yang matang secara mental akan lebih banyak menilai tentang kebaikan mereka. Misalnya menilai tentang kepedulian, sifat bijak orang lain, dsb. Sehingga dari sini mereka pun akan belajar menjadi pribadi yang lebih baik pula.

Lalu, bagaimana sih membiasakan diri untuk tidak mudah menilai orang lain tanpa tahu faktanya? Salah satunya yaitu dengan berpikir lebih terbuka. Kita bisa mulai berpikir secara objektif bukan hanya melihat sesuatu dari satu sisi saja.

4. Memahami tanggung jawab untuk mengontrol suasana hati diri sendiri

ilustrasi pria merenung (unsplash.com/hunter newton)

Terakhir, ciri-ciri orang yang matang secara mental dan emosional  yaitu  penuh pertimbangan dan tidak sembarangan dalam bertindak. Dalam kata lain, mereka mampu mengelola emosi dan mampu merefleksikan bagaimana dampak suatu tindakan bagi diri sendiri dan orang lain. Misalnya ketika tiba-tiba ada kendaraan lain yang memotong jalan saat di perjalanan, mereka memilih bersikap tenang alih-alih   langsung marah-marah.

Di sisi lain, orang yang matang secara emosional juga tidak sungkan untuk mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan. Sebab, mereka sadar betul bahwa setiap tindakan akan selalu ada konsekuensi yang harus dihadapi. Tetapi bukan hanya menghadapi saja, mereka juga belajar untuk tidak mengulang kesalahan yang sama.

Pada dasarnya kematangan mental dan emosional merupakan kunci dalam menghadapi rintangan hidup dengan lebih bijaksana. Jadi, untuk memiliki kemampuan ini, kita juga perlu belajar untuk mengelola emosi dengan lebih seimbang. Sebab kemampuan mengatur dan memahami emosi merupakan kualitas yang penting untuk membantu menyelesaikan konflik, hingga mengembangkan hubungan yang sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aprilia Nurul Aini
EditorAprilia Nurul Aini
Follow Us