Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Keuntungan saat Kita Membatasi Hal-hal Privat dari Orang Lain

ilustrasi obrolan orang tulus (pexels.com/Marcus Aurelius)

Setiap diri kita pasti memiliki permasalahan tersendiri dalam menjalani hidup. Beberapa masalah tersebut mungkin ada yang bisa diceritakan kepada orang lain. Sedangkan beberapa lainnya merupakan hal-hal privat yang tidak sepatutnya diberitahukan. Sebagai manusia yang bijak, tentu kita harus mampu memberikan batasan yang tegas.

Membatasi hal-hal privat dari orang lain ternyata justru menjadi keuntungan tersendiri. Terutama dari segi ketenangan dalam menjalani hidup. Sekaligus menjaga permasalahan agar tidak semakin carut-marut. Mengetahui empat keuntungan di bawah ini, mari tegaskan batasan mengenai hal-hal privat dari jangkauan orang lain yang tidak seharusnya terlibat.

1. Meningkatkan kemandirian dan kontrol diri

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Sergey Makhasin)

Tanpa disadari kita kerap membiarkan orang lain mengetahui hal-hal yang bersifat privat. Informasi ini dengan mudahnya tersebar luas dari obrolan ke obrolan. Padahal dengan membatasi hal-hal yang seharusnya privat dari orang lain, kita akan merasakan keuntungan.

Di sinilah letak kemandirian dan kontrol diri secara utuh. Kita tumbuh menjadi individu yang tidak mudah terombang-ambing oleh tuntutan dan standar sosial. Kita tidak terpaku pada persetujuan orang lain untuk keputusan yang bersifat pribadi. Langkah ini mempertahankan kendali atas hidup sendiri tanpa terlalu banyak pengaruh eksternal.

2. Membatasi campur tangan yang tidak perlu

ilustrasi orang-orang kepo (pexels.com/SHVETS Production)

Apa jadinya ketika permasalahan yang bersifat privat justru dicampuri orang lain? Apalagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang justru mengusik lebih jauh. Padahal permasalahan privat tersebut tidak membawa dampak apapun bagi lingkungan sosial. Bahkan kita yang akan menanggung segala konsekuensi dari keputusan tersebut.

Di sinilah kita harus memahami keuntungan saat membatasi hal-hal privat dari orang lain. Setidaknya ini membatasi campur tangan yang tidak diperlukan. Kita memberikan ruang bagi diri sendiri tanpa harus selalu berbagi segalanya dengan orang lain. Ini dapat meminimalisir perasaan tertekan akibat terlalu banyak orang mengetahui urusan pribadi.

3. Menjaga situasi agar tetap kondusif

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Barangkali kamu pernah lihat situasi yang berjalan tidak kondusif hanya karena permasalahan privat diketahui orang lain. Contohnya orang-orang tersebut dihadapkan dengan informasi yang carut-marut. Tidak jarang informasi yang tersebar luas sudah dimodifikasi dari realitas yang sesungguhnya.

Situasi ini tidak akan terjadi saat kita membatasi hal-hal privat dari orang lain. Kita mampu menjaga situasi agar tetap kondusif sebagaimana mestinya. Tidak semua orang memiliki niat baik, dan terlalu banyak berbagi bisa menyebabkan gosip atau kesalahpahaman. Dengan membatasi hal-hal privat, kita dapat meminimalisir kebingungan dan kekacauan.

4. Membebaskan diri dari prasangka negatif

ilustrasi sedang mengobrol (pexels.com/SHVETS Production)

Membatasi hal-hal privat dari orang lain memang masih menjadi tantangan. Apalagi kita dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki rasa ingin tahu tinggi. Mereka selalu kepo atas keputusan dan permasalahan pribadi orang lain. Namun ini bukan berarti kita bisa membagikan seluruh informasi kepada mereka.

Karena membatasi hal-hal privat dari orang lain justru menghadirkan keuntungan. Dalam menjalani hidup, kita bisa membebaskan diri dari prasangka negatif. Membatasi hal-hal privat dari orang lain merupakan bentuk perlindungan dan keamanan diri. Kita dapat meminimalisir risiko penyalahgunaan informasi pribadi.

Membatasi hal-hal yang bersifat privat justru menghadirkan sisi keuntungan. Kita memiliki kontrol sekaligus kemandirian pada diri sendiri. Selain itu, langkah ini juga efektif dalam menjaga situasi agar tetap kondusif. Membatasi hal-hal privat bukan berarti tertutup sepenuhnya. Tetapi lebih kepada menjaga keseimbangan agar tetap nyaman dan aman dalam berinteraksi dengan orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us